Every journey always begins with one step, Semua perjalanan bermula dari satu langkah kaki ....

Selasa, 31 Juli 2012

Lets Get Abroad

Bahagia melihat semakin banyak adek-adek tingkatku yang pergi ke luar negeri. Ada perasaan bangga juga karena mereka mewakili nama almamater dan juga fakultas di tingkat internasional. Otomatis mereka juga turut berandil mengharumkan nama kita semua. Banyak event yang menghantarkan adek-adek kelasku ini hingga sampai ke luar negeri, seperti lomba, konferensi, pertukaran pelajar, dan berbagai event lainnya.

Seperti yang aku yakini sejak dulu bahwa menjadi mahasiswa adalah fase emas perkembangan hidup seorang manusia. Mengapa fase emas? karena masa berkuliah dikampus adalah masa dimana kita dapat menemukan jati diri, potensi diri, kedewasaan, kematangan berpikir, mimpi, keahlian, dan kepercayaan diri. Kampus adalah sumber untuk mendapatkan itu semua. Karenanya, jangan sia-siakan masa emas ini. Buatlah fase hidup kita saat menjadi mahasiswa memang layak dihargai seperti emas. Yupz, mahasiswa adalah fase emas dalam pencapain masa depan hidup kita. Kesuksesan kita selanjutnya saat keluar dari fase mahasiswa, misalnya dalam mencari kerja atau membuat usaha sendiri tidak lepas dari track record kita selama menjadi mahasiswa. Dalam interview kerja misalnya, apa saja yang sudah kita lakukan saat masih mahasiswa akan sering ditanyakan. Makanya, jangan disia-siakan, bahkan buatlah itu jadi sangat berarti.

Selain itu, menjadi mahasiswa berarti kita mempunyai berbagai kesempatan yang jauh lebih besar dalam hidup kita. Kesempatan apa saja?. Banyak sekali; kesempatan menggali sumber ilmu lebih dalam, kesempatan mengembangkan diri, kesempatan menjadi lebih dewasa dan lebih baik, kesempatan menjuarai berbagai kompetisi, kesempatan mendapat berbagai potongan harga, dan tentu saja satu kesempatan yang ingin aku bahas disini adalah kesempatan untuk pergi ke luar negeri dengan gratis atau berbiaya murah. Ya, itu memang adalah kesempatan yang artinya belum tentu semua mendapatkannya karena hanya orang yang berusaha mendapatkannya dengan baiklah yang akan meraih kesempatan itu.Makanya, pintar-pintarlah memanfaatkan berbagai kesempatan itu yang jelas-jelas tersedia saat kita menjadi mahasiswa untuk kebaikan diri kita sendiri juga. 

Selasa, 24 Juli 2012

Indonesia Optimis

Membaca buku Indonesia Mengajar 2 membuat air mataku tidak henti-hentinya mengalir. Aku tidak berani membacanya berlama-lama seperti yang biasanya aku lakukan saat membaca buku lainnya.  Cerita yang ditulis didalamnya membuat hatiku perih dan akhirnya menangis. Betapa cerita yan ditulis disana begitu inspiratif, menusuk hati, sekaligus memberi energi positif bahwa masa depan Indonesia tidaklah semuram seperti yang sering kita lihat dan dengar dari berbagai media. Aku menangis karena betapa hidupku yang aku jalani sejauh ini sangat dekat dengan berbagai kemudahan, padahal di tanah lain di Indonesia ini masih banyak yang hidup dengan keterbatasan. Aku juga menangis betapa selama ini aku terlalu  sering mengeluh dan menghujat pemerintah atau lingkunganku atas kondisi yang aku rasakan alih-alih melakukan sesuatu untuk memperbaiki kondisi ini. Aku semakin sadar, bahwa sudah saatnya kita berhenti berkeluh kesah, berhenti membicarakan keburukan, dan berhenti pesimistis. SAAT INI, kita membutuhkan OPTIMISME untuk membangun negara kita. 
Kata-kata Soekarno yang selalu membuatku merinding:
"Pahlawan sejati tidak minta dipuji jasanya. Bunga mawar tidak mempropagandakan harumnya, tetapi harumnya dengan sendiri semerbak ke kanan kiri.
Tetapi, hanya bangsa yang tahu menghargai pahlawan-pahlawannya, dapat menjadi bangsa yang besar. Karena itu, hargailah pahwalan-pahwalan kita!".

Merdeka!
Soekarno
Yogyakarta, 10 November 1949

"Daripada menyalahkan kegelapan, lebih baik menyalakan lilin". Itulah tagline yang sangat terkenal sekaligus nafas gerak program Indonesia Mengajar. Ungkapan ini seperti masuk dalam otaku dan menjadi prinsip hidupku yang baru. Daripada menghujat dan mengeluh, kontribusi real kita tentu jauh lebih baik. Lakukan sesuatu. Berikan sesuatu. 

Menyalahkan dan menghujat, nampaknya, telah menjadi semacam 'budaya' umum ditengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara kita saat ini, setidaknya itu yang dapat kita tangkap dari berbagai informasi di media apapun di negara kita. Kita setiap hari selalu dicekoki dengan berita, dialog, diskusi di media yang selalu mengarah pada penyalahan pihak lain. Berita yang selalu kita terima pasti selalu tentang masalah dan keburukan negara ini. Semuanya tentang masalah, masalah, dan masalah sehingga perlahan-lahan masyarakat kita semakin pesimis karena nampaknya negara ini tidak ada nilai baiknya sama sekali, semuanya buruk. 

Sabtu, 21 Juli 2012

Sambutan Wakil Wisudawan/Wisudawati Universitas Diponegoro pada Wisuda ke-127

Mimpi atau bolehlah disebut angan-angan jika selalu dibayangkan dan ditulis, insyaALLAH suatu saat terwujud. Begitu kata para trainer saat mengisi forum-forum motivasi. Dan Anda tahu?itu memang benar adanya, karena aku perlahan-lahan membuktikannya. Dulu aku sempat bermimpi saat wisuda, aku akan mewakili teman-teman memberi sambutan dan membuat orangtuaku bangga. Mimpi itu terwujud pada hari Selasa, 17 Juli 2012. Aku merasa sangat bahagia, bangga, sekaligus terhormat diberikan kepercayaan untuk mewakili teman-teman wisudawan/ti memberikan sambutan pada acara wisuda Universitas Diponegoro yang ke 127. Meskipun awalnya aku sempat menolak dengan halus, tapi bagaimanapun itu adalah kepercayaan dan kehormatan jadinya aku tidak akan mengecewakan siapapun. Karenanya pula, orangtuaku sesampainya dirumah tidak hentinya membicarakan tentang wisudaku. Kebahagiaan tiada tara dapat membuat orangtua menangis bangga melihat putranya bukan?. Wisuda sarjana Hari Selasa 17 Juli 2012 adalah salah satu momen hidup paling membahagiakan dan membanggakan yang pernah aku punya  sepanjang hidup. Hadirnya adek-adek kelas yang memberi ucapan selamat menjadi salah satu penyebab utama mengapa hari itu menjadi hari penuh canda tawa. 

Dulu aku selalu berpikir dan selalu aku tulis pula, bahwa suatu saat jika aku wisuda aku akan merasa sangat puas terhadap apapun yang telah aku lakukan dikampus. Dan Anda tahu?aku betul-betul merasa sangat puas pada hari dimana aku diwisuda. Subhanallah. Apa yang kita pikirkan suatu saat akan menjadi kenyataan. Semoga apa yang aku impikan selama ini akan terwujud nyata perlahan-lahan, karena aku semakin yakin bahwa mimpi yang benar-benar diinginkan dan diupayakan akan terwujud suatu saat, entah kapan. Karena Tuhan pasti mendengar dan mengabulkannya. 

Terimakasih untuk doa dan dukungannya dari teman-teman dan adek-adek kelas
Berikut aku posting naskah sambutan yang aku buat sebagai wakil wisudawan/ti Universitas Diponegoro pada wisuda ke-127. Semoga bermanfaat bagi yang membacanya.

Rabu, 04 Juli 2012

Trans Java-Bali Biodiesel Expedition 2012 (Dari Semarang ke Serang, Cilegon)

Alhamdullilah, lagi-lagi dapet rejeki jalan-jalan gratis. Kali ini aku ikut perjalanan dalam tajuk Trans Java-Bali Biodiesel Expedition 2012 dengan rute perjalanan Cilegon, Jakarta, Bandung, Jogjakarta, Magelang, Semarang, Surabaya, dan terakhir Bali. Acara ini dimulai dari tanggal 01 Juli sampai 14 Juli 2012 dan merupakan hasil dari kerjasama Universitas Tanjung Pura, Pontianak dengan Universiti Teknologi Malaysia. Even semacam ini sudah dilaksanakan3 kali, dan ekspedisi ini adalah yang ke-4 kalinya. Ekpesidi sebelumnya pernah dilakukan di pulau Kalimantan, kemudian melibatkan negara Asia Tenggara, seperti Singapura, Laos, Malaysia, Thailand, dan Indonesia sendiri. Pada tahun 2012 ini hanya melibatkan 3 negara yakni, Indonesia, Malaysia, dan Laos. Tujuan dari ekspedisi ini adalah untuk mengkampanyekan penggunaan biodisel dan bahan bakar ramah lingkungan lainnya kepada masyarakat terutama dunia perguruan tinggi serta sarana berbagi ilmu mengenai research biodisel antar universitas yang terlibat dalam acara ini. Selain itu, ekspedisi ini juga diharapkan dapat menjadi ajang saling tukar budaya antar negara dan meningkatkan networking mahasiswa. 



Awalnya aku tidak pernah berpikir akan mendapat kesempatan mewah seperti ini. Kesempatan ini bisa aku dapat karena bermula dari ketidaksengajaan dan tentu karena takdir Tuhan. Ya, kalau sudah rejeki memang tidak akan pergi kemana ^^. Bermula saat adek kelasku, Mirza, menawari aku untuk ikut program ini karena ia tidak bisa ikut dengan alasan Ujian Akhir Semester yang bebarengan dengan diselenggarakannnya ekspedisi ini. Saat ia mengatakan bahwa ekspedisi ini gratis dan cuma mengeluarkan duit untuk tiket dari Semarang ke Cilegon, dan apalaggi tujuan akhirnya adalah Bali, aku jadi semankin excited. Sembari menunggu wisuda, aku pikir refreshing alias jalan-jalan itu penting meski aku harus cuti tidak siaran dan mengajar 2 minggu kedepan. Akhirnya aku jadi orang beruntung  dari kampusku yang mendapatkan kesempatan jalan-jalan ini. ^^

Read Also

  • Keluarga - Hidup itu akhirnya adalah tentang membuat prioritas dan memilih, Semakin tua usia kamu, semakin kamu makin tau apa yang benar-benar prioritas untukmu, unt...
    7 bulan yang lalu