Every journey always begins with one step, Semua perjalanan bermula dari satu langkah kaki ....

Rabu, 08 Agustus 2012

Tuhan Akan Memeluk Mimpi Kita, Kawan!

Tiada hal yang lebih membahagiakan selain dapat berkumpul dengan teman-teman semasa kuliah dalam momen yang berharga yakni buka bersama. Kami berkumpul dan bercanda, meski pun tidak semua anggota kelas kami ikut serta, tapi rasa kebersamaan dan kedekatan itu masih kuat terasa seperti saat kami berkuliah bersama-sama dulu. Teringat saat kami masih harus berkutat dengan padatnya jadwal praktikum dan laporan. Sibuk refisi laporan yang tidak kunjung di-acc asisten. Praktikum yang menguras energi karena seharian harus di laboratorium. Belum lagi jika ada tugas dari dosen. Waku-waktu kuliah kami dulu serasa sangat heroik. Begitu sibuk dan stress. Sekarang, kondisinya sudah jauh berbeda. Tidak lagi ada kerja kelompok, praktikum, atau sekedar mengerjakan laporan praktikum bersama-sama. Kami sudah mempunyai jalan sendiri-sendiri. 

Itulah mengapa, momen kebersamaan semalam, begitu istimewa. Mungkin ini adalah kebersamaan terakhir yang bisa aku nikmati bersama mereka sebelum aku meninggalkan kota Semarang. Ya, kami akan berpisah, menempuh jalan yang sudah kami pilih sendiri-sendiri. Tidak ada lagi mungkin canda tawa dan ejekan semasa kuliah dulu yang akan aku alamai setelah fase mahasiswa berakhir, namun memori bersama teman-teman kuliah akan selalu ada dikepalaku. Kenangan bersama mereka akan selalu aku ingat, seumur hidupku. Karena mereka, teman kuliahku, adalah bagian dari perjalanan panjang hidupku ini. Mereka telah mengisi labirin-labirin emosi dalam hati serta otaku. Bagaimanapun, bersama mereka adalah kesenangan. 

Minggu, 05 Agustus 2012

Rembulan Malam Ini

Rembulan malam ini bersinar terang dan sempurna. Tak henti aku terpesona akan pesonanya. Ingin aku berhenti sebentar, memandangimu hingga puas, bahkan kalau bisa aku ingin menggapaimu dan kubawa untuk menemani malamku seterusnya. Subhanallah, betapa ciptaan Tuhan ini tiada habis keiandahan dan pesonanya. Bersama dengan langit yang bertaburkan bintang gemintang malam ini, bulan begitu sempurna. Mereka membuat langit terasa seperti mahakarya teragung yang pernah ada. Bulan, bintang, dan langit malam melukis harmoni keindahan. Tiada jemu aku menikmati keindahan mereka. Aku seperti tersedot kedalam dimensi lain alam ini. 

Aku hentikan sebentar langkahku dan mulai duduk bersandar dibawah eloknya cahayanya. Aku pandangai ciptaan Tuhan yang tergantung dilangit sana. Tiada henti kuucap kekaguman betapa indahnya ciptaan Tuhan ini. Tiada karya buatan manusia satupun yang dapat menandingi sempurnanya mahakarya alam ini. Semburat cahaya bulan menerawang jauh dalam gelapnya malam. Suasana malam makin romantis karenanya.

Dalam hati aku mulai berdoa, semoga aku masih bisa menikmati sinar bulan yang sempurna seperti malam ini. Entah di belahan bumi manapun. Mungkin saat itu aku tengah berada di tengah pulau terpencil dan hanya ditemani suara hewan-hewan malam. Tak jadi masalah. Semoga rembulan seperti malam ini masih akan selalu menemani malamku.

Jumat, 03 Agustus 2012

Artinya Menjadi Pengajar Muda?

Aku sebenarnya tidak pernah menargetkan atau merencanakan bakal menjadi seorang Pengajar Muda di Indonesia Mengajar. Aku tahu program ini pertengahan tahun 2011, saat temanku memberi tahu adanya program Indonesia Mengajar. Setelah itu, aku sering melihat  informasi tentang Indonesia Mengajar di beberapa toko buku, internet, dan televisi. Awal tahun 2012, ketika aku memasuki masa akhir skripsiku aku mulai tertarik dengan program ini. Dan ketertarikan itu mengubah semuanya. Ya, aku menjadi Pengajar Muda angkatan V sekarang. Pencapain yang tidak aku rencanakan secara matang. Karenanya, aku mulai sering merenung dan berpikir, apakah arti dari pencapain ini?Apa makna menjadi Pengajar Muda?alias menjadi guru SD selama satu tahun di pelosok Indonesia?. Kedengarannya tidak se-wah memang dibandingkan dengan pekerjaan di kota, bank, kantor, atau pun CPNS. hehe. 

Ketertarikan itu bermula karena aku merasa perlu untuk memberikan sesuatu yang bermakna dan real kepada sekitarku sebelum aku benar-benar mapan bekerja nanti. Aku ingin meninggalkan jejak yang berarti bagi negara dan masyarakat ini dengan memberikan apapun yang aku bisa. Idealisme selama kuliah ternyata masih mendesak-desak dalam diriku. Aku ingin berkontribusi untuk negeri kelahiranku. Dan ketika aku berhasil melakukannya, aku akan sangat puas sekali. Ada kepuasan yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata ketika kita berhasil melakukan sesuatu yang berarti bagi oranglain. Aku ingin sedikit menolong masyarakat di pelosok sana agar dapat melek dunia, agar anak-anak penerus bangsa di pelosok negeri juga mempunyai mimpi besar sebesar anak-anak di kota.


Aku suka tentang apapun yang berbau inspirasi. Aku ingin menginspirasi mereka biar mereka mempunyai mimpi yang akan mereka perjuangkan. Motivasiku di Indonesia Mengajar juga adalah rasa syukurku. Rasa syukur karena selama ini aku hidup bergelimang kemudahan. Orang tuaku adalah petani dan hidup didesa, karena itu aku merasa seperti perlu untuk membalas segala nikmat yang aku rasakan ini dengan sedikit membantu mereka yang hidup jauh dari kemudahan. Gelar sarjana adalah sesuatu yang sangat bernilai di keluarga petani sepertiku, aku ingin melakukan sesuatu dengan gelar ini sebagai rasa syukurku kepada Tuhan. 

Saat mengisi formulir aplikasi, motivasi itu tidak sedalam ini, namun setelah dinyatakan diterima, motivasi dan niatku sudah bulat meskipun ada beberapa hal yang kurang enak yang aku dengar dari lingkunganku. Tenang, cuma beberapa kok, tidak banyak. 

Read Also

  • Keluarga - Hidup itu akhirnya adalah tentang membuat prioritas dan memilih, Semakin tua usia kamu, semakin kamu makin tau apa yang benar-benar prioritas untukmu, unt...
    7 bulan yang lalu