Ikhlas, satu kata yang sering kita dengar namun belum tentu
kita mengerti arti yang sesungguhnya. Ikhlas, juga banyak definisinya. Masih
dari Dik Doang, ikhlas adalah ketika kita dapat menerima apapun yang kita
peroleh dengan tidak berkata atau berbuat sesuatu yang memperkeruh suasana
dikemudian hari. Apapun yang diberi Tuhan untuk kita, pasti itu yang terbaik. Iikhlas
juga bermakna penyerahan sepenuhnya hanya kepada Allah Swt yakni Zat yang Maha
Tinggi, bukan tentang dunia. “Asalkan kamu ikhlas”, begitu kata-kata Dik Doang yang
masih saja terngiang di telinga. Dan itu membuat saya sadar satu hal: ikhlas seharusnya
menjadi bekal utama saya dalam menjalankan tugas sebagai pengajar muda. Di akhir
sesi bersama Dik Doang akhirnya saya menemukan keinsafan baru bahwa saya harus
menerima apapun keputusan dimana saya akan mengajar dan siapa saja tim saya.
Karena ikhlas adalah menerima dengan lapang dada, tanpa tendensi apapun.
Awalnya, sejak dinyatakan diterima di Indonesia Mengajar,
saya berharap akan ditempatkan di wilayah paling timur Indonesia. Saat
mengetahui bahwa wilayah paling timur di angkatan ganjil adalah Halmahera
Selatan, maka saya pun berharap akan ditempatkan di kabupaten tersebut. Meskipun
saya tahu saya tidak bisa memilih tempat di mana saya akan mengajar dan,
sebagai pengajar muda, saya harus siap ditempatkan dimana saja. Meski begitu, berharap
akan ditempatkan dilokasi tertentu boleh-boleh saja kan?. ;-D.