Tuhan akan selalu memberi sesuatu yang kita butuhkan, bukan
yang kita inginkan.
Aku lihat kedalam diriku. Ku selami kembali hatiku
sedalam-dalamnya, sebisa yang aku mampu. Aku jelajahi celah-celahnya,
memperjelas pandanganku terhadap diriku sendiri. Aku lihat banyak celah disana.
Celah kekuatanku, celah kelemahanku, celah apa yang aku suka dan tidak, dan
celah kosong tempat aku memasukan pelajaran kehidupan demi menggapai pribadi
yang lebih baik. Aku tahu, hatiku masih punya banyak bintik-bintik hitam.
Terkadang aku sadar dimana letakknya dan ku mampu kendalikan itu, namun sering
pula aku tak sadar dan tak kuasa menahannya membesar. Ah, dasar manusia, bukan
malaikat yang selalu tunduk atas perintah Nya. Tapi justru letak istimewa
manusia disitu, ada celah dosa dan celah pahala dihatinya.
Terbentuknya pribadi manusia adalah interaksi antara
berbagai faktor baik diluar maupun didalam dirinya. Aku tak mampu
mendifinisikan faktor apa saja yang telah membentukku hingga aku seperti ini.
Yang aku tahu pasti, aku telah melalui berbagai pengalaman yang mengubah
sekaligus membentuk cara pandang, sikap, dan karakterku.
Sekarang, aku tidak lagi berada di lingkungan yang sama
seperti dulu. Berbeda. Pribadi yang angkuh, sombong, dan keras kepala. Dulu,
hatiku sempat mempunyainya, menjadi titik-titik hitam. Sebagai orang yang
dibutuhkan, sebagai orang yang suaranya didengar, sebagai orang yang berperan
dan berposisi. Lingkungan membentuk watakku. Hingga akhirnya, akhir masaku
belajar dikampus, perlahan aku sadar jika titik-titik hitam itu ada dan aku
mengerti harus belajar menghilangkannya, jika tidak, hatiku akan tertutup
sepenuhnya oleh kegelapan.