Seandainya suatu ketika kamu merasa sepi sendiri tanpa teman; tengoklah mereka yang lahir tanpa mengenal orang tua apalagi keluarga. Maka, bukankah seharusnya kamu bersyukur masih mempunyai orang tua dan keluarga yang selalu ada disamping kamu?
Seandainya suatu ketika kamu merasa hidup kamu menjadi semakin sulit karena harus menghemat uang kamu; lihatlah mereka yang bahkan makan dalam sehari saja belum tentu mampu. Maka, bukankah seharusnya kamu bersyukur karena kamu masih bisa makan setiap hari tanpa harus banyak berpikir uang dari mana?
Seandainya suatu ketika kamu merasa kehidupan kuliah kamu semakin sulit dengan banyaknya tugas, praktikum, laporan, dan ujian; perhatikan mereka yang seusia dengan kamu, boro-boro sekolah, bahkan bertahan hidup sehari-hari saja mereka tertatih-tatih. Maka, bukankah seharusnya kamu bersyukur bahwa diantara sekian juta anak susia kamu, kamu mendapatkan kesempatan mengenyam pendidikan tinggi?
Seandainya suatu ketika kamu merasa sangat menyesal dengan keputusan yang pernah kamu ambil, dan merasa salah menentukan pilihan; ingatlah sabda Rasulullah saw ini "Allah telah menakdirkan, dan apa yang Dia kehendaki akan Dia lakukan". Janganlah berandai "Seandainya saja aku melakukan seperti ini, niscaya akan begini dan begini jadinya". Maka, bukankah seharusnya kamu yakin seyakin-yakinnya bahwa wahyu Allah itu seutuhnya benar?"Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu" (Q.S. 2: 216).
Seandainya suatu ketika kamu merasa jalan dalam mencapai impian-impian kamu semakin sulit, sempit, keras dan hidupmu menjadi terasa berat karena itu; tengoklah mereka yang bahkan mimpi indah dalam tidur saja mereka tidak pernah punya. Demi tidur di tempat yang hangat dan nyaman saja mereka harus berjuang mati-matian alih-alih pernah punya impian dan cita-cita besar. Maka, bukankah seharusnya kamu bersyukur kamu masih dapat tidur dengan selimut hangat dan kasur empuk setiap malam?Juga, bukankah kamu seharusnya bersyukur kamu bahkan mempunyai mimpi dan cita-cita besar yang ingin diraih?
Dan cobalah lihat perjuangan tiada pernah menyerah mereka, orang-orang inspiratif itu, demi mewujudkan mimpi mereka. Mereka berjuang dan berdoa demi itu semua. Bukankah setelah itu, impian mereka dapat tercapai dengan perjuangan dan doa tiada henti itu?Sudah beranikah kamu mengatakan kamu sudah mati-matian berjuang demi tujuan hidupmu?Sejatinya kamu sedang mengeluh dan enggan berusaha sekeras atau bahkan lebih dari mereka. Bukankah usaha besar akan menghasilkan sesuatu yang besar pula?
Seandainya suatu waktu terlintas dalam pikiranmu, hidup kamu selalu dipenuhi dengan ujian, kesulitan, kesusahan dan perjuangan berat, bahkan sempat mempertanyakan keadilan Allah; tengoklah mereka yang kedinginan karena tidak punya rumah, lihatlah mereka yang kelaparan setiap hari, lihatlah mereka yang kulitnya terbakar karena harus meminta-minta di pinggir jalan, perhatikan mereka yang setiap hari harus mengais sampah demi menyambung hidup, dan lihat betapa banyak bayi manusia yang bahkan harus pergi dari dunia setelah dilahirkan. Lihatlah mereka yang menganggap“kenyang” tidak pernah ada dikamus hidup mereka. Lalu, keadilan Allah macam apa yang sedang kamu pertanyakan?Sedangkan kamu masih bisa makan, kamu masih bisa tidur nyenyak, kamu masih menggenggam blackberry, kamu masih bisa curhat kepada teman kamu, kamu masih serba punya, dan, apalagi, kamu masih hidup sampai detik ini.
Maka, bukankah seharusnya kamu bersyukur atas ujian-ujian itu karena justru itu semua adalah bukti bahwa Tuhan masih menyayangi kamu?Seharusnyalah kamu percaya sedalam-dalamnya bahwa sabda Rasull itu benar "Barangsiapa yang oleh Allah dikehendaki menjadi baik maka ia akan diuji oleh-Nya."
Luangkan waktumu sebentar saja untuk berdiri didepan sebuah cermin. Perhatikan seksama bayangan manusia didepanmu itu. Lihat betapa sempurna sosok manusia itu. Perhatikan mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Lihatlah wajahnya, mata, hidung, mulut, badan, tangan, hingga kakinya. Lihat rambut itu, sempurna menutup kepalamu. Kamu menjadi nampak sangat cantik memakai mahkota itu. Mata itu begitu indah dan indahnya warna masih bisa kamu lihat karenanya. Hidung itu sempurna. Kamu bisa membau beraneka macam aroma di bumi ini. Karenanya pun udara segar masih bisa kamu hirup. Lihat mulut itu; sempurna. Kamu bisa makan, berbicara, dan mengecap bermacam rasa karenanya. Lihat tubuh kamu, sempurna tiada cacat. Sungguh, sempurna semua yang kamu miliki.
Tengok mereka yang bahkan tidak pernah bisa melihat betapa indah berbagai warna di bumi ini, karena mata mereka buta. Lihat mereka yang bahkan tidak pernah bisa mendengar merdunya suara alam raya, karena telinga mereka tuli. Bayangkan mereka yang bahkan tidak mampu sekedar berbicara, karena mulut mereka bisu. Lihat mereka yang bahkan tidak mampu berlari sebebas dirimu, karena mereka kaki mereka tidak sesempurna kamu. Lihat mereka yang tidak pernah bisa menulis karena tangan mereka tidak sesempurna punya kamu. Bukankah dari sekujur tubuhmu, dari milikmu sendiri itu, seharusnya sudah cukup memberi jawaban kepadamu atas kegelisan dan kegundahan akan hidupmu dunia ini?
Cobalah pejamkan mata dan rasakan denyut jantungmu. Rasakan setiap tarikan nafasmu. Rasakan aliran darah yang mengalir didalam pembuluh darah tubuhmu. Rasakan dan resapilah dalam hati nuranimu. Bukankah itu semua adalah kenikmatan yang nyata didepan matamu?Bukankah itu nikmat dan kasih sayang Allah yang begitu nyata kepadamu?
Cobalah kamu perhatikan sekali lagi sosok manusia didalam cermin itu. Perhatikan! Allah begitu sayang kepadamu. Nikmant-Nya tiada pernah bisa kamu bayangkan. Dia selalu membersamaimu. Sempurnanya manusia didalam cermin yang sedang kamu lihat itu adalah buktinya.
Bukankah seharusnya kamu selalu tetap bersyukur?
"Maka dari itu, jangan pernah merasa terhimpit sejengkalpun, karena setiap keadaan pasti berubah. Dan sebaik-baik ibadah adalah menanti kemudahan dengan sabar. Betapapun, hari demi hari akan terus bergulir, tahun demi tahun akan selalu berganti, malam demi malam pun datang silih berganti. Meski demikian, yang gaib akan tetap tersembunyi, dan Sang Maha Bijaksana tetap pada keadaan dan segala sifat-Nya. Dan Allah mungkin akan menciptakan sesuatu yang baru setelah itu semua. Tetapi sesungguhnya, setelah kesulitan itu tetap akan muncul kemudahan"-(Aidh Al-Qarni)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar