Every journey always begins with one step, Semua perjalanan bermula dari satu langkah kaki ....

Selasa, 12 September 2023

Keluarga

Hidup itu akhirnya adalah tentang membuat prioritas dan memilih, 

Semakin tua usia kamu, semakin kamu makin tau apa yang benar-benar prioritas untukmu, untuk pasanganmu, dan untuk anak-anakmu...

Dan hal yang paling penting ya saat ini adalah : keluarga. 

Mereka adalah kompas kita. Kita menyusun prioritas dan memilih karena mereka. 

Memilih untuk bekerja dengan semangat, alih-alih bermalas-malasan
Memilih untuk menghabiskan waktu bermain dengan anak-anak di akhir pekan, alih alih nonton film seharian misalnya
Memilih untuk memastikan masa depan anak terjamin, alih-alih beli barang-barang mahal 

Dan seterusnya

Memilih dg sadar bahwa hidup kita tidak ada artinya tanpa mereka. 
Sepenting itu kah? ya jelas. Apakah kamu akan berharap teman kantormu, kakak-adikmu?. Saat tua nanti yg paling akan peduli kepada kita, ya keluarga intimu sendiri, bukan orang lain. 

-Catatan Perjalanan Hidup-

Selasa, 01 Februari 2022

When the timing is only that matters

Pernah gak kepikiran kapan waktu terbaik untuk meeting?
Kapan waktu terbaik untuk memutuskan sesuatu?
Kapan waktu terbaik untuk mengerjakan thesis?
Kapan waktu terbaik kita untuk benar-benar bisa fokus dalam bekerja?

Ternyata waktu terbaik dan pola keseharian kita dapat dipahami melalui science dan buku yang menulis mengenai pola waktu manusia itu adalah "When The Scientific Secret of Perfect Timing", ditulis oleh Daniel H. Pink. 

Saya sudah tau buku ini sejak beberapa tahun lalu, saat saya membaca ulasan buku ini dari sebuah akun media sosial yang sering berbagi mengenai resensi buku self development dan management. Ingin rasanya saya punya buku ini sejak saya pertama membaca ulasannya, namun baru kesampaian di Januari 2022 ini. 

Saya baru selesai membaca chapter 1 dari buku ini dan langsung mendapatkan banyak pengetahuan praktikal baru yang bisa saya terapkan. 

Di chapter 1 buku ini, menjelaskan mengenai rahasia dibalik pola keseharian manusia. Pink menjelaskan bahwa dari banyak penelitian membuktikan bahwa mood, perasaan, mental, emosional bahkan kinerja seseorang sangat dipengaruhi oleh siklus waktu harian. Apakah Anda mood atau bahagia di hari itu tergantung jam berapa. Grafik perasaan manusia dipagi hari umumnya naik, kemudian di siang turun lalu di sore hingga malam hari naik lagi. Ini berlaku tidak hanya perasaan tapi saat seseorang mengerjakan suatu persoalan, hasilnya menunjukan hasil yang lebih baik di pagi hari dibandingkan siang hari. Siklus ini disebut circadian rhythm. Ternyata ritme ini tidak cuma berlaku pada manusia, namun berlaku pula pada tumbuhan. 

Selanjutnya, siklus ini menurut Pink gak berlaku untuk semua orang. Yes, menurut saya ini kembali ke hukum kurva normal, yakni akan ada sebagian kecil dari populasi yang ada di bagian bawah puncak gunung, baik itu esktrem disebelah kiri maupun kanan. Mayoritas manusia memiliki siklus seperti diatas tadi, yakni pagi naik, siang turun, sore-malam naik lagi. Pola ini disebut Pink sebagai third bird atau burung ketiga. Sedangkan populasi yang ada di ekstrim kiri, yakni mereka yang puncaknya dimulai sangat pagi, dan menanjak lagi saat awal malam, ia sebut sebagai lark (burung lark. PS : saya tidak tau nama burung ini kalau di Indonesia, atau apakah ada burung ini di Indonesia? saya tidak tau). Mereka yg ada di populasi ini berada pada puncak kesadaran dan kebahagiaannya saat pagi-pagi buta dan dapat dilihat dari pola hidupnya, seperti bangun selalu lebih pagi, dan tidur lebih cepat. 

Populasi yang ketiga disebut owl (burung hantu. PS: nah sampai sini, paham kan kenapa disebut owl?). Yes, owl karena mereka cenderung aktif dan berada pada puncak kinerjanya saat hari cenderung sore hingga malam hari. Pink menceritakan misalnya tokoh-tokoh tertentu yang bangun tidurnya tidak terlalu pagi, memulai hari dengan pekerjaan yang santai, lalu mengerjakan pekerjaan utamanya saat hari menjelang malam hingga larut malam. Contoh orang-orang dengan pola hidup seperti ini masuk dalam kategori owl. Dan kata si Pink, populasi ini jauh lebih banyak dari pada lark

Pink juga bilang bahwa manusia saat masih kecil, cenderung ada di populasi lark, lalu berangsur saat remaja dan dewasa akan berada pada siklus owl hingga ketika sudah lanjut akan kembali pada populasi lark. Saya jadi teringat kata-kata Bapak saya dulu entah kapan yang masih saya ingat, semakin tua seseorang jam tidurnya akan semakin berkurang dan cenderung untuk selalu bangun jauh lebih pagi dari kebanyakan orang. Itulah kenapa saya tidak heran saat pulang kampung sebulan lalu, Bapak dan Mamak saya selalu bangun jam 4 pagi. 

Di bagian akhir chapter 1 ini, kita diajak untuk mengetahui kita sendiri ada di populasi mana. Apakah lark, third bird, atau owl. Dengan megetahui kecenderungan kita sendiri, kita jadi bisa mengetahui kapan waktu terbaik kita untuk melakukan sesuatu. Misal, jika kita lark, maka waktu terbaik untuk melakukan pekerjaan yang sifatnya analitis, adalah saat pagi-pagi sekali sampai sebelum siang. Dan jika kita tau bahwa mayoritas orang adalah third bird, maka kita bisa set meeting untuk diskusi atau brainstorming saat sehabis siang atau menjelang sore hari. 

Pink membuat tabel seperti ini :

Analytical task :
- lark : early morning
- third bird: early to midmorning
- owl : late afternoon and evening

Insight task :
- lark : late afternoon / early evening
- third bird: late afternoon / early evening
- owl : morning

Making an impression :
- lark : morning 
- third bird: morning 
- owl : morning

Making a decision :
- lark : early morning 
- third bird: early to mid morning 
- owl : late afternoon and evening

Well, saya baru selesai di chapter 1 dan sudah dapat seabrek inspirasi dari buku ini. Dan tentu saja, saya bisa lebih tau kapan waktu terbaik saya saat ingin melakukan sesuatu. 

Kapan waktu terbaik kamu ngerjain thesis? kalau saya di pagi hari berarti :-)


 

-Catatan Perjalanan Hidup-

Jumat, 31 Desember 2021

Good bye 2021 & Wellcome 2022

2021 sudah mau habis, ayo kita evaluasi. 

Apa yang paling membuatmu bahagia di tahun 2021 ini?
Well, jujur, di tengah hantaman pandemi Covid, yang paling saya sukuri adalah sehat, baik itu sehat fisik, keuangan, maupun hubungan keluarga. Meski pernah kena Covid di awal tahun 2021, alhamdulilah gak lalu saya sembuh dan keluarga juga gak tertular. Meskipun Covid sempat meninggi di pertengahan tahun 2021, berita kematian dimana-mana, lalu ekonomi terpuruk, banyak perusahaan yang sulit, Alhamdulilah sekali, keluarga saya sehat dan secara finansial keluarga tetap masih bisa stabil. 

Apa yang paling kamu syukuri di tahun 2021 ini?
Saya bersyukur tahun 2021 ini pekerjaan saya stabil. Artinya saya bisa beradaptasi di lingkungan baru tempat saya bekerja. Saya bergaul dan berkomunikasi dengan baik dengan atasan saya, rekan kerja, dan tim saya. Menurut saya overall performance, tidak ada isu negatif yang berarti. Saya bersyukur punya atasan baru, meski belum pernah kerja dan kenal sebelumnya, yang sangat peduli pada karir, perkembangan, personal, dan kewarasan tim. Saya sering ngobrol dengan beliau, sehingga saya merasa bisa merasakan betapa pedulinya beliau dengan saya dan tim. Ini yang membuat saya kadang malu untuk banyak perhitungan. Menyelesaikan pekerjaan dengan benar dan memberikan kontribusi diluar job desc sebaik yg saya bisa merupakan hal yang akhirnya ingin saya lakukan. Saya gak boleh menyepelekan pekerjaan, lingkungan dan atasan sebaik ini. 

Ohya, 1 hal lagi yang sangat saya syukuri di tahun 2021 ini adalah kelahiran anak kedua kami. Saya & istri. Momen yang tak terlupakan mendampingi istri lahiran dari pagi sampai malam beserta campur aduknya perasaan nitipin anak pertama kami ke orang lain. Hal yang belum pernah kami lakukan sebelumnya. Alhamdulilah, anak kedua kami lahir normal dan tumbuh dengan sehat. Keluarga kecil saya makin lengkap rasanya. 

Apa yang paling membuatnya kecewa di tahun 2021 ini?
Hemm, agak sulit sih menemukan ini ditengah betapa sangat bersyukurnya saya pada apa yang saya jalani di tahun 2021 ini. Tapi kalau dibandingkan dengan niat awal untuk melanjutkan kuliah S2 dengan biaya sendiri, tahun 2021 ini yang mengecewakan adalah saya masih tertinggal jauh untuk menyelesaikan thesis saya. Sepertinya batas waktu yang diberikan sulit untuk saya kejar. Murni kesalahan ada pada saya, karena terlalu sering menunda-nunda. Sebenarnya, gak ada alasan gak punya waktu. Waktu berjibun sebenarnya, pekerjaan juga gak jadi alasan. Meski memang urusan pekerjaan gak ada habisnya, tapi sebenarnya kalau mengalokasikan waktu dengan serius, pasti akan selesai juga. Banyak waktu yang bisa digunakan untuk lebih produktif. 

Apa yang paling membuatmu sedih?
Kesedihan sebenarnya agak mendramatisir kalau buat saya. Karena emosi menurut saya sifatnya itu sementara. Sama seperti bahagia/senang, sedih juga kadang datang, hinggap sementara waktu di diri kita, lalu pada akhirnya akan pergi juga. Entah waktu atau ada emosi lain yang mengubahnya. Meski begitu, ada hal yang membuat saya berkaca-kaca sedih adalah saat orangtua istri saya meninggal. Pertama ayah, lalu disusul Ibu tak lama setelahnya. Mungkin sekitar 3 bulan setelah ayah meninggal karena sakit, ibu menyusul. Bahkan untuk ibu, meninggalnya tiba-tiba. Kita semua kaget dan sangat terpukul. Apalagi kami tidak bisa ke rumah orangtua karena pandemi lagi tinggi-tingginya serta anak kedua kami baru lahir. Saat memikirkan istri saya yg sudah kelihangan orangtuanya, membuat saya sering ingin meneteskan air mata sendiri. Betapa kasihan dia. Bagaimana jika itu menimpa saya? kadang saya berpikir begitu. Akhirnya, saya memohon pada Allah, semoga saya dan anak-anak bisa menjadi pelipur lara, penghapus kesedihan istri saya. 

Nah lalu apa yang menjadi resolusi di tahun 2022?
1. Sehat
2. Investasi
3. Lulus S2
4. Produktif membaca (target naik 30% dari jumlah buku yg selesai dibaca tahun 2021)
5. Olahraga
6. Kurangi marah-marahnya
7. Berkinerja sebaik-baiknya di pekerjaan

Yes, sepertinya itu dulu yang saya bisa pikirkan mengenai 2021 yang sebentar lagi selesai dan 2022 yang segera datang. 

Terimakasih untuk 2021 dan tetap OPTIMIS menyongsong 2022. 

-Catatan Perjalanan Hidup-

Sabtu, 23 Oktober 2021

Take care of your friend

Merawat pertemanan. Jagalah itu layaknya keluargamu. 

Suatu hari kamu akan merindukan mereka. 

Read Also

  • Keluarga - Hidup itu akhirnya adalah tentang membuat prioritas dan memilih, Semakin tua usia kamu, semakin kamu makin tau apa yang benar-benar prioritas untukmu, unt...
    6 bulan yang lalu