Every journey always begins with one step, Semua perjalanan bermula dari satu langkah kaki ....

Jumat, 04 November 2011

Organisasi Mahasiswa Adalah Organisasi Kekeluargaan

Oleh:
Panca Dias Purnomo[1]

Organisasi mahasiswa adalah organisasi kekeluargaan yang didasarkan atas persaudaraan, kesamaan hak dan kewajiban, tanpa memandang jabatan dan posisi, karena onggota organisasi mahasiswa tidak mendapatkan imbalan atas kerja mereka dalam bentuk materi. Tanpa imbalan materi, anggota maupun organisasi mahasiswa itu sendiri bergerak berdasarkan atas kesadaran untuk belajar. Belajar pun terkadang salah. Belajar tidak selalu benar. Organisasi kekeluargaan yang didasarkan atas kesadaran untuk belajar, tanpa imbalan materi, bahkan tidak sedikitpun dari pemegang kebijakannya. Tidak ada hak dalam setiap anggota organisasi (apapun posisinya) untuk menyalahkan anggota lain yang sejatinya sedang belajar. Menyalahkan saja tidak dibenarkan, apalagi memarahi, menjatuhkan dan saling menyerang.

Organisasi mahasiswa adalah organisasi kekeluargaan yang didasarkan kesadaran untuk belajar meningkatkan kapasitas diri. Setiap anggota dalam posisinya masing-maisng harus memperlakukan anggota lainnya selayaknya keluarga: adik dengan kakaknya, kakak dengan adiknya, dan orang tua kepada anak-anaknya. Karena keluarga, karena setiap anggota ingin belajar, karena setiap anggota ingin memberikan kontribusinya, maka setiap anggota organisasi mahasiswa harus saling menyayangi dan mengasihi selayaknya keluarga. Kesadaran bahwa organisasi mahasiswa adalah organisasi kekeluargaan membuat setiap anggota seharusnya memberikan kontribusi dan potensi terbaiknya untuk kemajuan organisasi sehingga organisasi (baca: keluarga) akan merasakan kenyamanan dengan kehadirannya. Kesadaran ini pula yang nantinya dapat mengontrol diri anggota keluarga untuk tidak saling menyalahkan dan membanding-bandingkan. Karena keluarga, maka saling menyayangilah. Karena keluarga,berikanlah kontribusi terbaik. Jika nilai ini dipegang dan disemaikan kepada seluruh anggota organisasi, maka setiap anggota akan sadar kemudian terdorong untuk memberikan kontribusi terbaik dalam memajukan keluarganya sendiri. Memberikan kontribusi terbaik adalah sama halnya dengan membahagiakan anggota keluarga yang lain selayaknya dalam keluarga yang sesungguhnya.

Perbedaan posisi atau jabatan organisasi mahasiswa dapat diibaratkan sebagai heirarki didalam keluarga. Posisi yang berada lebih diatas berlaku seperti kakak kepada adiknya yang berposisi di bawahnya. Atau pun ikatan antar hierarki didalam organisasi mahasiswa adalah seperti ikatan pertemanan, yaitu antara teman yang satu dengan teman yang lainnya. Ikatan pertemanan yang didasarkan atas kasih sayang dan kepercayaan. Percaya pada kemampuan masing-masing personal tanpa terkesan mendikte atau memaksakan komando dari atas ke bawah. Karena itu, jangan sampai menyalahgunakan atau malah merusak kepercayaan yang mendasari ikatan pertemanan itu dengan kinerja dan pelaksanaan tanggung jawab yang rendah. Bayarlah rasa saling menyayangi dan kepercayaan itu dengan kinerja optimal dan tangung jawab. “Teman yang baik adalah yang mengatakan kebenaran kepadamu, bukan yang justru membenarkan setiap kamu”.

Tidak ada yang dapat mengikat anggota organisasi mahasiswa secara penuh, selain rasa kekeluargaan dan kepemilikan bersama atas organisasi. Anggota organisasi tidak diikat dengan gaji atau uang untuk memberikan loyalitas kepada organisasi. Berbeda dengan organisasi profit di dunia kerja, yang dapat mengikat loyalitas dan kontribusi terbaik karyawannya dengan uang dan imbalan atas kinerja mereka dengan materi. Organisasi mahasiswa tidak bisa seperti itu. Organisasi mahasiswa tidak dapat menggaji anggotanya setiap bulan, memberi uang makan bulanan, asuransi kesehatan, apalagi mobil dan rumah dinas. Ketua atau pimpinan organisasi mahasiswa sekalipun tidak dapat melakukannya. Anggota organisasi mahasiswa tidak terikat dengan materi, tapi non-materi yaitu rasa kekeluargaan, pertemanan, saling menyayangi, mengasihi, saling mengingatkan, saling memiliki dan saling belajar. Itulah ikatan yang didasari atas asas non-materi atau saya sebut sebagai value atau nilai. Value itu lah yang mengikat anggota organisasi, yang membuat mereka bertahan dan memberikan kontribusinya kepada organisasi dan almamater. Jadi, jika ingin mengikat anggota organisasi dan meminta anggota organisasi memberikan kontribusi dan loyalitas terbaik mereka, maka value tersebut yang harus dijadikan dasar organisasi dalam bergerak. Value yang berupa keterikatan emosional selayaknya keluarga dan pertemanan sejati, bukan hierarki jabatan dalam organisasi yang mendoktrikan bahwa ketualah penguasanya.

Mahasiswa dengan sadar bergabung dengan organisasi mahasiswa dengan keinginan untuk belajar meningkatkan kapasitas diri. Semuanya anggota organisasi mahasiswa mempunyai kesadaran dan asas itu. Tidak ada yang membedakan antara ketua dengan anggotanya, kepala devisi dengan ketuanya, anggota dengan kepalanya selain hanya sebatas kewenangan untuk mengkoordinasikan. Sejatinya, apapaun posisinya dalam organisasi mahasiswa, semua anggota organisasi mahasiswa adalah sedang dalam proses belajar. Karena itu, semua anggota organisasi mahasiswa mempunya tanggung jawab yang sama besarnya dalam mengerjakan tugas-tugas organisasi. Tanggung jawab seluruh pengurus organisasi untuk memajukan organisasi mahasiswa adalah sebesar 100%. Salah besar, jika ada yang berpikir bahwa tanggung jawab dalam memberikan kontribusi kepada organisasi dan almamater semakin kecil dengan semakin rendahnya posisi dalam organisasi. Semuanya mempunyai tanggung jawab yang sama. Sama dalam hal kualitas dan kuantitasnya. Semua posisi mempunyai peran yang sangat vital. Seperti sebuah sepeda yang terdiri dari berbagai macam bagian, bagian itu mempunyai peran, letak, dan fungsinya masing-masing. Semuanya saling mendukung dan menyokong kinerja yang lain sehingga sepeda dapat digerakan dengan sempurna. Bayangkan jika sepeda itu tidak mempunyai rantai, sepeda tidak dapat dikayuh. Bayangkan jika sepeda tidak mempunyai sedel, sepeda pun tidak dapat dinaiki. Begitu juga dalam organisasi mahasiswa, setiap poisisi mempunyai tanggung jawab 100% dalam mengerjakan tugasnya masing-masing. Posisi-posisi tersebut saling mengisi membentuk satu kesatuan kinerja yang harmonis, dan didalam organisasi mahasiswa didasari atas value atau nilai kekeluargaan dan pertemanan yang membuat setiap posisi itu dapat bekerja dengan ikatan yang kuat.

Sekali lagi, apa yang memotivasi mahasiswa untuk bergabung kedalam organisasi mahasiswa?Padahal organisasi mahasiswa tidak memberikan imbalan materi apapun. Mahasiswa secara sadar menggabungkan diri kedalam organisasi mahasiswa, baik organisasi mikat-bakat, sosial politik, religious, maupun akademik, adalah karena ingin belajar. Itulah yang mengikat anggota dengan organisasinya. Ikatan itulah yang membuat mereka mau memberikan kontribusi dan loyalitasnya kepada organisasi. Karena itu, jika ingin mendapatkan kontribusi dan loyalitas terbaik anggotanya, organisasi mahasiswa harus mendasari dirinya dengan value atau nilai kekeluargaan dan pertemanan, yaitu yang memanusiakan manusia yang sedang belajar. Nilai itulah yang harus ditumbuhkan dan disuburkan didalam oganisasi mahasiswa jika ingin organisasi mendapatkan potensi terbaik dari anggotanya. Organisasi mahaiswa harus bisa menjadi tempat belajar yang ideal bagi seluruh anggotanya yang notabene sedang belajar. Karena organisasi mahasiswa adalah keluarga, maka saling menyayangilah, menghargai, dan mengingatkan. We are family who love and respect each others.
Semoga bermanfaat
Jumat (04 November 2011): 10.57 a.m.


[1] Komisi Ahli Internal BEM KM UNDIP 2011. Ketua BEM FPIK UNDIP 2010. Email: panca.purnomo@gmail.com. Blog: http://www.pancagarden.blosgpot.com

3 komentar:

  1. tulisannya ada tentang organisasi mahasiswa adalah organisasi kekeluargaan sangat bagus..sudut pandang dan pemikirin anda benar-benar cerdas

    BalasHapus
  2. Tulisan yang menarik kak. Saya pakai untuk referensi ya. Terimakasih

    BalasHapus
  3. ajib bener ini sumpah, thanks mas!

    BalasHapus

Read Also

  • Jangan Baper - Jangan baper kalau kerja. Hubungan antar manusia di tempat kerja, entah dengan rekan, bawahan atau atasan, gak selamanya baik-baik saja. Hubungan kerja, sa...
    4 tahun yang lalu