Every journey always begins with one step, Semua perjalanan bermula dari satu langkah kaki ....

Minggu, 10 April 2011

Big Event

Setelah bersih-bersih diri sebentar, kemudian sholat, minum susu dan sedikit 'ngemil' makanan ringan, aku nyalakan laptopku yang seperti biasa terbaring tidak bernyawa diatas meja kerjaku. Aku duduk diatas bangku mungil yang selama ini menemami segala aktifitasku didalam kamar, terutama selama aku sibuk dengan homework, essay, browsing, dan menulis. Nyaman sekali rasanya badan ini setelah duduk dan merebahkan punggung didepan punggung kursi. Rasa pegal di sekujur kaki dan badan akibat aktifitasku yang sangat melelahkan dihari ini terasa hilang dan terobati. Aku membuka blog dan membaca beberapa coretan didalamnya, seketika keinginan menulisku timbul setelah beberapa hari ini mungkin terasa sedikit hambar. Apalagi hari ini aku mempunyai topik cerita yang sangat menarik untuk aku abadikan. Hari ini, Sabtu 09 April 2011 aku mengikuti kegiatan "Big Event", semacam acara pengabdian masyarakat dari mahasiswa Virginia Tech kepada penduduk disekitar kota Blacksburg. Aku juga bermain basket dan tenis meja di hari ini hingga larut malam dengan saudara - saudara dari Indonesia. Karenanya, aku bilang hari ini: "wiiiuhhhfff melelahkan" sekaligus menyenangkan dan tak terlupakan.

Virginia Polytechnic and State University mempunyai semacam slogan atau motto "UT PROSIM" yang artinya "That May I serve". Tulisan motto "Ut Prosim" terukir sangat jelas di atas nama universitas ini di jembatan besar Newman Library dan juga terukir di mahkota cincin alumni Virginia Tech (Setiap alumni mahasiswa VT saat upacara wisudanya diberi cincin khas VT sebagai tanda bahwa mereka saling terikat sebagai satu almamater). Aku kurang begitu tahu sejarahnya slogan ini, namun kalau dilihat dari namanya kemungkinan berasal dari bahasa yunani. Dari terjemahan bahasa inggrisnya, aku simpulkan sendiri bahwa itu adalah semacam slogan bahwa VT adalah kampus yang memberikan pelayanan, pelayanan kepada siapa dan apa saja mungkin. "Big Event" adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh VT dan diorganisasikan oleh Student Government (semacam BEM KM) yang bertujuan untuk memberikan pelayanan sosial kepada setiap masyarakat yang membutuhkan bantuan, seperti mengecat rumah, membersihkan halaman dan rumah, memotong pohon dan rumput, serta segala aktifitas sosial lainnya. Acara ini terbuka bagi seluruh mahasiswa VT. Satu lagi yang aku tahu dari budaya akademik di USA adalah pentingnya kegiatan 'voluntery' atau 'community service'. Setiap pelajar di USA harus pernah terlibat dalam acara-acara pelayanan masyarakat sebelum lulus. Wajib bagi seluruh pelajar USA. Kata 'volunter' sangat terkenal dan membudaya di sini. Aku mengetahui satu hal lagi dari kelas english ku bahwa setiap orang USA sangat suka beramal (charity), hampir lebih dari 80% orang USA melakukannya. Lumayan juga untuk dicontoh.

Setelah registrasi di kampus LCI, kami beramai-ramai menggunakan van (mobil besar) menuju ke Drill Field (lapangan besar dipusat kampus). Kami harus mengikuti acara 'opening ceremony' Big Event dilapangan besar ini, kemudian mengambil T-shirt, perlengkapan kerja, dan peta lokasi dimana kami akan melakukan aktifitas 'voluntery' kami. Ternyata sudah banyak sekali manusia di lapangan Drill Field. Berbagai macam warna baju yang mereka kenakan, namun perlahan-lahan warna itu melebur menjadi satu, yaitu putih. Karena semua memakai T-shirt putih Big Event. Opening ceremony di awali oleh sambutan President Student Government, President VT, dan sepertinya perwakilan dari pemerintahan kota. Ada lebih dari 6 ribu volunter dalam acara ini, luar biasa. Tidak heran jika lapangan penuh dengan lautan manusia. Kami dibagi kedalam kelompok kecil yang nantinya akan mendapatkan tugas yang berbeda. Kami mendapatkan 4 pengaruk sampah, tidak diminta pun aku sudah membayangkan nantinya aku akan membersihkan suatu tempat yang kotor. Kami mendapatkan lokasi di Christianburg, tetangga kota Blacksburg yang berjarak mungkin sekitar 10 menit menggunakan mobil. Setibanya dilokasi, seorang nenek tua menyambut kami dengan ramah. Beliau lah yang meminta bantuan kepada kami untuk membersihkan dan merapikan halaman rumahnya dari segala bentuk pemandangan yang tidak menyedapkan. Siap Nek, akan kami laksanakan.

Aku bekerja dengan sangat senang bersama teman-teman Indonesia yang lain dan bersama dengan beberapa mahasiswa dari negara lain, seperti Kolombia, Arab, Jepang, Madagaskar, dan China. Tentu saja ditemani oleh professor kami dari LCI, orang amerika asli. Sehingga tidak mengherankan jika selama kami bekerja membersihkan halaman, canda tawa pasti terdengar. Aku mencoba mengobrol dengan teman-teman satu group ku yang berasal dari negara lain. Aku menanyakan banyak hal tentang negara dan kebudayaan mereka. Bagian yang paling lucu adalah ketika kami saling berbagi mengenai bahasa masing-masing, sangat menggelikan karena seringkali kami sulit dan salah dalam mengucapkan kata dalam bahasa negara lain. Belajar mengenai kebudayaan dan bahasa sekaligus berinteraksi dengan orang dari negara lain ternyata sangat menarik. Kadangkala banyak hal yang aneh dan sangat berbeda dengan yang ada di negara sendiri. Kami menggaruk tumpukan daun-daun di sekitar rumah dengan penggaruk, kemudian membuangnya ke tempat sampah. Daun berwarna coklat yang hampir busuk itu ternyata adalah daun pohon "Mapple", pohon yang sangat terkenal karena daunnya dijadikan sebagai logo bendera Kanada. Satu hal lagi yang aku ketahui, di daratan Amerika dan Kanada, semuanya ditumbuhi pohon Mapple. Rasa capek bekerja di halaman hingga celana kotor tidak terasa menjadi beban karena kami melakukannya dengan gembira. Tidak terasa sudah hampir 3 jam pekerjaan yang kami lakukan akhirnya selesai. Setelah makan snack, berfoto bersama, dan berpamitan dengan Nenek yang punya rumah, akhirnya kami kembali pulang ke Blacksburg.

Hari ini sepertinya aku menguras banyak energi. Setelah melakukan aktifitas 'kerja bakti' di rumah Nenek dan makan siang, aku dan beberapa teman bermain basket di War Memorial Hall sampai mungkin 1 jam. Sebelum bermain basket, aku menimbang berat badanku di alat penimbang berat badan elektronik di dekat kamar ganti. Satuannya menggunakan pounds, jika ingin mengubahnya ke kilogram aku harus mengalikannya dengan 0.45. Setelah aku kalikan hasilnya adalah 65 kg. Alhamdullilah berat badanku bertambah dibandingkan sebelum aku berangkat ke USA. Berat badanku sebelum berangkat ke sini berkisar 59 kg. Wooo, makan apa aku disini hingga makin gemuk ya. Mungkin karena banyak makan 'junk food' dan tidak sering berolahraga. Namun aku senang sebab berat badanku sekarang semakin mendekati ideal. Dengan tinggiku yang 168 cm, 65 kg berat badanku sudah sangat cukup: proporsional, cieee. Setelah lelah bermain basket, kemudian aku beristirahat di Library sambil berusaha sedikit mencari jurnal penelitian. Setelah itu, kami melanjutkan pergi ke Student Squiere yang tidak jauh dari Library. Kami akan bertemu dengan mas-mas dari PERMIAS (persatuan mahasiswa indonesia amerika serikat). Kami bertemu untuk bermain tenis meja. Tidak terasa kami bermain dari jam 8 sampai jam 11 pm. Bayangkan?lama sekali bukan?

Sampai dirumah hampir jam 12 pm karena diajak berkeliling kota sebentar oleh Mas Dimas menggunakan mobil sedannya. Dia ingin menunjukan kepada kami suasana malam minggu di kota ini. Seperti yang sudah kami ketahui dan sadari sebelumnya: setiap restaurant, bar, cafe ramai dengan suara musik dan dipenuhi dengan manusia yang hanya, khususnya wanitanya, menggunakan pakaian (maaf) belum jadi. hehe. Yang semakin aku heran, padahal malam ini udaranya sangat dingin. Ambil yang baik, buang yang buruk. Badan terasa sangat lelah sesampainya dirumah. Sesegeranya aku ingin segera beranjak tidur, namun keinginan untuk mengabadikan hari ini didalam coretan blogku lebih besar. Aku tunda sebentar 1 jam tidurku untuk menyelesaikan coretan ini. Aku juga masih punya hutang untuk menulis tentang pengalamanku saat kami tampil di panggung, membakar dan menjual 'SATE' di acara International Street Fair minggu lalu.

Saatnya istirahat,

Salam

Panca DP

Keenwood Dr, 1105, 04-10-2011, 1.12 am

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Read Also

  • Jangan Baper - Jangan baper kalau kerja. Hubungan antar manusia di tempat kerja, entah dengan rekan, bawahan atau atasan, gak selamanya baik-baik saja. Hubungan kerja, sa...
    4 tahun yang lalu