Mimpi atau bolehlah disebut angan-angan jika selalu dibayangkan dan ditulis, insyaALLAH suatu saat terwujud. Begitu kata para trainer saat mengisi forum-forum motivasi. Dan Anda tahu?itu memang benar adanya, karena aku perlahan-lahan membuktikannya. Dulu aku sempat bermimpi saat wisuda, aku akan mewakili teman-teman memberi sambutan dan membuat orangtuaku bangga. Mimpi itu terwujud pada hari Selasa, 17 Juli 2012. Aku merasa sangat bahagia, bangga, sekaligus terhormat diberikan kepercayaan untuk mewakili teman-teman wisudawan/ti memberikan sambutan pada acara wisuda Universitas Diponegoro yang ke 127. Meskipun awalnya aku sempat menolak dengan halus, tapi bagaimanapun itu adalah kepercayaan dan kehormatan jadinya aku tidak akan mengecewakan siapapun. Karenanya pula, orangtuaku sesampainya dirumah tidak hentinya membicarakan tentang wisudaku. Kebahagiaan tiada tara dapat membuat orangtua menangis bangga melihat putranya bukan?. Wisuda sarjana Hari Selasa 17 Juli 2012 adalah salah satu momen hidup paling membahagiakan dan membanggakan yang pernah aku punya sepanjang hidup. Hadirnya adek-adek kelas yang memberi ucapan selamat menjadi salah satu penyebab utama mengapa hari itu menjadi hari penuh canda tawa.
Dulu aku selalu berpikir dan selalu aku tulis pula, bahwa suatu saat jika aku wisuda aku akan merasa sangat puas terhadap apapun yang telah aku lakukan dikampus. Dan Anda tahu?aku betul-betul merasa sangat puas pada hari dimana aku diwisuda. Subhanallah. Apa yang kita pikirkan suatu saat akan menjadi kenyataan. Semoga apa yang aku impikan selama ini akan terwujud nyata perlahan-lahan, karena aku semakin yakin bahwa mimpi yang benar-benar diinginkan dan diupayakan akan terwujud suatu saat, entah kapan. Karena Tuhan pasti mendengar dan mengabulkannya.
Terimakasih untuk doa dan dukungannya dari teman-teman dan adek-adek kelas |
SAMBUTAN WAKIL WISUDAWAN
PADA WISUDA UNIVERSITAS DIPONEGORO
KE-127
SELASA, 17 JULI 2012
GEDUNG PROF. SOEDARTO, SH
Saya sangat merasa
terhormat dapat berdiri disini, mewakili rekan-rekan wisudawan-wisudawati
Universitas Diponegoro untuk memberi sambutan pada kesempatan berbahagaia ini.
Karenanya, ijinkanlah saya menyampaikan sepatah dua patah kata mewakili
rekan-rekan sekalian.
Assalamualaikumwrwb.,
Yang terhormat:
Rektor/ketua senat
Universitas Diponegoro
Yang kami hormati:
Anggota senat
Universitas Diponegoro
Para pembantu rektor
Universitas Diponegoro
Para dekan dan
pembantu dekan di lingkungan Universitas Diponegoro
Para dosen dan pegawai
administrasi dilingkungan Universitas Diponegoro
Hadirin tamu undangan,
orang tua/wali/pendamping wisudawan/wisudawati
Serta rekan-rekan
wisudawan/wisudawati yang berbahagia
Pertama-tama marilah
kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah swt., karena pada hari yang
bersejarah ini kita masih diberi nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga kita
dapat menghadiri acara wisuda Universitas Diponegoro yang ke-127 tanpa halangan
suatu apapun.
Hadirin yang kami hormati,
Diterima dan menjadi
mahasiswa Universitas Diponegoro adalah sebuah prestasi dan kesuksesan. Rekan-rekan,
begitu pula dengan berhasilnya kita menyelesaikan studi dan menjadi sarjana;
ini juga adalah prestasi dan kesuksesan. Selamat kawan-kawan!. Mohon tepuk
tangannya untuk pencapain ini!.
Rekan-rekan yang berbahagia,
Jika kita boleh berandai-andai
Undip adalah manusia yang mampu merasa, mendengar dan berbicara seperti kita,
kira-kira apa ya yang dirasakan Undip saat ini?. Saya yakin, hari ini, Undip
akan sangat bangga, berterimakasih, dan bahkan menangis terharu meihat kita.
Keyakinan itu muncul
karena selama masa kuliah kita telah berusaha maksimal memberikan kontribusi
kepada almamater tercinta ini. Kontribusi itu diberikan dengan jalan dan cara
yang kita bisa dan mampu, baik di bidang akademik maupun non-akademik.
Kontribusi penuh semangat itu kita lakukan dengan setidaknya 3 landasan utama:
yang pertama adalah rasa cinta dan bangga kepada almamater sehingga kita ingin
membuatnya layak dicintai dan dibanggakan, yang kedua adalah keinginan kuat
untuk membuat almamater kita lebih dan lebih baik, dan yang ketiga adalah
kesadaran bahwa pengalaman, ilmu, dan skill yang didapat selama kuliah nantinya
akan sangat berperan dalam pencapain mimpi dan asa masa depan kita.
Kita juga sadar bahwa
kita adalah pewaris nilai-nilai semangat perjuangan Pangeran Diponegoro.
Sehingga, kita meresapi betul sebuah ungkapan “daripada menyalahkan kegelapan, lebih baik menyalakan lilin”.
Apapun kondisinya, kerja konkret lebih baik daripada hanya mengeluh. Hal ini
membawa sikap dan mental positif, progresif, serta kontributif dalam diri kita disegala
kondisi yang kita hadapi. Kita selalu bersemangat dan termotivasi untuk
memberikan yang terbaik dan berperan maksimal demi mewujudkan satu jargon yang
sering kita teriakan bersama: Undip Jaya!!!.
Dengan semangat
perjuangan Diponegoro dan nilai-nilai positif, kita terus berjuang meskipun terkadang
bertemankan keterbatasan dan sempitnya ruang apresiasi dan penghargaan kepada organisasi
dan mereka yang telah mengerahkan seluruh sumberdayanya demi kejayaan
almamater.
Kita telah banyak
meraih berbagai penghargaan dan prestasi dalam berbagai kompetisi, seperti kompetisi
tulis menulis, riset, debat, bisnis, olahraga, seni dan kewirausahaan. Mahasiswa
Undip juga banyak yang terpilih menjadi duta atau delegasi dalam berbagai acara
baik nasional maupun internasional. Gerakan aku cinta undip, semakin semaraknya
kegiatan-kegiatan kemahasiswaan, bertambahnya jumlah proposal PKM, PMW, dan
meningkatnya apresiasi dan animo dalam kompetisi mahasiswa berpretasi adalah
beberapa karya nyata kita untuk turut serta dalam usaha memajukan almamater. Iklim
prestatif, riset, dan akademis pun semakin berkembang dikampus ini. Adalah
suatu kebahagiaan tiada kira dapat melihat almamater berjaya dimana-mana.
Itulah cinta, karena cinta akan memberi energi tanpa batas.
Rekan-rekan yang berhagia,
Rekan-rekan, Undip
pasti bangga karena kita tidak cuma bisa menerima ilmu,skill, dan life experience darinya, tapi kita juga dapat
memberi sesuatu kepada almamater yang telah mengajarkan kepada kita tentang
jati diri, persahabatan, kedewasaan, mimpi, cita dan cinta. Perjuangan demi
membangun almamater juga tidak berhenti sampai disini, karena kemajuan
almamater tidak akan pernah lepas dari kontribusi para alumninya. Itulah cinta,
karena cinta akan memberi energi tanpa batas.
Hadirin yang kami hormati,
Dengan penuh
kesadaran, kita tidak akan pernah bisa meraih itu semua dan sampai pada titik
sekarang ini tanpa bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan yang berbahagia
ini kami segenap wisudawan/wisudawati mengucapkan terimakasih dan permohonan
maaf sebesar-besarnya kepada:
- Rektor, pembantu rektor, dekan,
para anggota senat, dan pembantu dekan yang telah banyak membimbing kami,
- Para Ketua Jurusan dan Ketua
Program Studi atas kerja kerasnya membangun dan mengembangkan iklim
pembelajaran yang baik bagi kami,
- Segenap bapak dan ibu dosen
serta seluruh staf akademik atas bimbingan kesabaran dan dedikasinya dalam
membimbing kami,
- Segenap civitas akademika di
lingkungan Universitas Diponegoro atas kontribusinya dalam membantu kami
meraih apa yang kami impikan,
- Para orang tua atas dukungan yang
tidak pernah berhenti kepada kami.
Tanpa bantuan,
dorongan, dan bimbingan bapak-ibu sekalian, kami tidak akan berarti apa-apa dan
menjadi siapa-siapa.
Rekan-rekan yang berhagia,
Selain itu, semoga
kita juga bisa mewarisi semangat perjuangan para pendiri bangsa kita. Soekarno,
Hatta, dan pendiri bangsa kita lainnnya bisa saja memilih untuk menggunakan
gelar akademiknya untuk mengejar kehidupan yang lebih sejahtera dan nyaman.
Namun mereka menggunakan ilmu dan kecakapan yang mereka dapat di perguruan tinggi
demi memperjuangakan kemerdekaan dan kehormatan bangsa. Semoga kita juga demikian,
gelar sarjana ini semoga tidak membuat kita melenakan tugas kita sebagai
pengisi kemerdekaan dan membantu negara mewujudkan janji kemerdekaan, yakni
kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Hadirin yang kami hormati,
Saya tutup sambutan
saya dengan sebuah pantun: Bulu lentik
diujung mata, wajah jelita banyak yang melirik. Bukan cantik yang membuat
cinta, tapi cinta yang membuat cantik. Maknanya adalah jangan pernah tunggu
Undip menjadi universitas terbaik atau tercantik lebih dulu, baru kita
mencintainya, tapi cintailah Undip lebih dulu maka kita akan melihat Undip
sebagai universitas tercantik dan terbaik di Indonesia bahkan dunia.
Bagaimanapun juga, jangan pernah lupakan almamater kita.
Saya mohon rekan-rekan
berkenan mengepalkan tangan keatas dan berteriak jaya saat saya teriakan Undip.
Undip!Jaya!
Undip!Jaya!
Undip!Jaya!
Semangat Pangeran Diponegoro akan selalu bersemanyam dalam
hati kita.
Terimakasih, dan sukses
untuk kita semua!
Wassalamualaikumwrwb.
Perwakilan
Wisudawan/wisudawati Universitas Diponegoro
Panca Dias
Purnomo
-Catatan Perjalanan Hidup-
Subhanallah, Ca..
BalasHapuskereen...
full inspiratiif ^______^
matur nuwun y an..^^
Hapuskerennnnn !!!
BalasHapuskangen bgd wisuda (lagi) :)
kerja dmna skg?
Keren mas, bangga n senang rasanya diperkenalkan dgn mas panca... ^^ suksesss selalu mas pancaaaa
BalasHapusizin copy yah bro...
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusmas panca saya mohon ijin untuk mengutip sebagian kata2 mas untuk sambutan
BalasHapusMas Panca mohon izin untuk mengutip sebagian kata katasambutannya terutama pantunnya. Terima kasih
BalasHapusmas panca, mohon izin saya mengutip pidato mas panca ya. makasih mas
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus