Every journey always begins with one step, Semua perjalanan bermula dari satu langkah kaki ....

Selasa, 24 Juli 2012

Indonesia Optimis

Membaca buku Indonesia Mengajar 2 membuat air mataku tidak henti-hentinya mengalir. Aku tidak berani membacanya berlama-lama seperti yang biasanya aku lakukan saat membaca buku lainnya.  Cerita yang ditulis didalamnya membuat hatiku perih dan akhirnya menangis. Betapa cerita yan ditulis disana begitu inspiratif, menusuk hati, sekaligus memberi energi positif bahwa masa depan Indonesia tidaklah semuram seperti yang sering kita lihat dan dengar dari berbagai media. Aku menangis karena betapa hidupku yang aku jalani sejauh ini sangat dekat dengan berbagai kemudahan, padahal di tanah lain di Indonesia ini masih banyak yang hidup dengan keterbatasan. Aku juga menangis betapa selama ini aku terlalu  sering mengeluh dan menghujat pemerintah atau lingkunganku atas kondisi yang aku rasakan alih-alih melakukan sesuatu untuk memperbaiki kondisi ini. Aku semakin sadar, bahwa sudah saatnya kita berhenti berkeluh kesah, berhenti membicarakan keburukan, dan berhenti pesimistis. SAAT INI, kita membutuhkan OPTIMISME untuk membangun negara kita. 
Kata-kata Soekarno yang selalu membuatku merinding:
"Pahlawan sejati tidak minta dipuji jasanya. Bunga mawar tidak mempropagandakan harumnya, tetapi harumnya dengan sendiri semerbak ke kanan kiri.
Tetapi, hanya bangsa yang tahu menghargai pahlawan-pahlawannya, dapat menjadi bangsa yang besar. Karena itu, hargailah pahwalan-pahwalan kita!".

Merdeka!
Soekarno
Yogyakarta, 10 November 1949

"Daripada menyalahkan kegelapan, lebih baik menyalakan lilin". Itulah tagline yang sangat terkenal sekaligus nafas gerak program Indonesia Mengajar. Ungkapan ini seperti masuk dalam otaku dan menjadi prinsip hidupku yang baru. Daripada menghujat dan mengeluh, kontribusi real kita tentu jauh lebih baik. Lakukan sesuatu. Berikan sesuatu. 

Menyalahkan dan menghujat, nampaknya, telah menjadi semacam 'budaya' umum ditengah-tengah kehidupan berbangsa dan bernegara kita saat ini, setidaknya itu yang dapat kita tangkap dari berbagai informasi di media apapun di negara kita. Kita setiap hari selalu dicekoki dengan berita, dialog, diskusi di media yang selalu mengarah pada penyalahan pihak lain. Berita yang selalu kita terima pasti selalu tentang masalah dan keburukan negara ini. Semuanya tentang masalah, masalah, dan masalah sehingga perlahan-lahan masyarakat kita semakin pesimis karena nampaknya negara ini tidak ada nilai baiknya sama sekali, semuanya buruk. 

Itu pula yang semakin membuat masyarakat kita semakin pesimis dan apatis terhadap apapun. Padahal bagi negara yang sedang membangun seperti kita, seharusnya rasa pesimis kita buang sejauh-jauhnya, kita ganti dengan optimisme dan semangat untuk terus bekerja dan berkontribusi membangun negara ini agar sejahtera. China dan India contohnya, masyarakatnya begitu optimis, antusias, dan bersemangat membangun negaranya. Juga rasa bangga dalam diri masyarakatnya. Itu pula yang aku dapat rasakan dari teman-temanku Malaysia, perspektif mereka terhadap pemerintahan mereka sangat begitu positif. 

Ya, yang kita butuhkan sekarang adalah optimisme, bahwa masa depan negara kita adalah cerah, terang benderang. Orang boleh menilai indeks negara kita dalam hal keamanan, politik, hukum, korupsi, dan lainnya lebih buruk dibandingkan negara lain, tapi semangat dan optimisme tidak boleh luntur hanya karena seringnya kita dengar informasi tentang keburukan negara kita. 

Aku sangat sepakat dengan apa yang disampaikan Bapak Dahlan Iskan, menteri BUMN RI, pada saat memberi kuliah umum di Universitas Diponegoro beberapa bulan lalu bahwa yang utama saat ini yang harus ditumbuhkan didalam masyarakat negara kita adalah optimisme. Karena rasa optimis akan menjadikan perspektif kita semakin positif. Perpestif positif akan membuat kita semangat bekerja dan berkontribusi untuk membangun bangsa dan negara ini. Rasa bangga juga akan terbangun karena optimisme. Kebanyakan yang terjadi di tengah masyarakat kita sekarang ini justru sebaliknya, orang sepertinya nampak malu membicarakan tentang Indonesia dan lebih bangga membicarakan tentang Korea, Jepang, Eropa, atau Amerika. 

Sosok seperti Dahlan Iskan dan tokoh penebar inspirasi serta optimisme lainnya menurutku semakin penting keberadaannya demi keberlanjutan hidup berbangsa dan bernegara. Pemimpin negara ini harus bisa menebar nilai-nilai positif, optimis, dan inspirasi kepada masyarakat, bukan malah sebaliknya. Sejatinya, kita punya potensi besar untuk maju. Nilai-nilai luhur yang diwariskan nenek moyang kita seperti kekeluargaan, gotong royong, tepo seliro, masih bersemayam kuat dalam diri kita semua; masyarakat Indonesia. Potensi nilai-nilai itu bisa menjadi pegas untuk melemparkan kita menuju pintu kesejahteraan dan kemajuan. Kita butuh pemimpin yang mampu membangkitkan semangat dan optimisme seluruh rakyat Indonesia. Ah, aku jadi rindu pemimpin Indonesia yang seperti Soekarno yang mampu mempersatukan jiwa dan semangat seluruh rakyat Indonesia. Adakah sosok pemimpin seperti Soekarno sekarang ini?. Memang tidak harus bisa berpidato berapi-api seperti Soekarno, tapi dari tutur kata, sikap, dan teladannya mampu membangun kepercayaan diri dan optimisme rakyat untuk membangun negaranya. 

Kita butuh optimisme untuk membangun negara ini, bukan berita-berita yang membuat perspektif rakyat kita semakin negatif dan pesimis. Kita bisa bangkit dan maju jika kita mau. Pertanyaannya "apakah kita mau?". Karena aku yakin seyakin yakinnya bahwa kita pasti bisa. Kita tidak kalah dan tidak lebih buruk dibandingkan orang di negara lain. 

Masih ada optimisme dan antusiasme dalam kisah direkam oleh para Pengajar Muda dari  seantero Indonesia. Kisah inspiratif mereka benar membuat tanganku berkali-kali mengepal untuk menguatkan hati dan semangatku bahwa aku juga bisa melakukan sesuatu yang serupa dengan mereka. Optimisme dan inspirasi yang mereka tebar dari seluruh pelosok Indonesia itu semakin membuka mataku bahwa negara ini masih banyak sekali memiliki nilai-nilai positif. Masih banyak orang di negara ini yang peduli terhadap kondisi bangsa. Masih banyak orang di negeri ini yang benar-benar berkontribusi memajukan masyarakat dan negaranya. Masih banyak anak di negeri ini yang mempunyai prestasi membanggakan. Masih banyak hal-hal positif yang dipunyai negeri ini yang tersebar di seantero pelosok Indonesia. Kita hanya butuh tahu dan menyadari, kemudian secara otomatis sudut pandang kita terhadap negara ini akan bergeser menjadi positif dan optimis. Bantu masyarakat Indonesia melihat dan mengetahui nilai-nilai positif itu. Masyarakat kita hanya butuh tahu dan menyadarinya saja. 

Trans Java-Bali Biodiesel Expedition 2012 yang beberapa minggu lalu aku ikuti semakin membuka mataku bahwa Indonesia adalah negara yang sangat indah. Meski hanya dari ujung barat Jawa sampai Bali, itu sudah membuatku semakin cinta Indonesia. Aku melihat orang-orang Indonesia, budaya Indonesia, alam Indonesia, makanan Indonesia, dan semuanya tentang Indonesia membuatku berdecak kagum betapa negara ini begitu sarat nilai-nilai luhur dan potensi kemajuan. Ya, masyarakat kita perlu tahu akan itu semua. Tahu saja tidak cukup, tapi harus disadarkan sekaligus nilai luhur dan potensi itu perlu disebarkan diseluruh belahan negeri agar optimisme dan perspektif positif tumbuh subur diantara masyarakat kita. 

~Indah dan beragamnya budaya Indonesia.  Kenali negerimu, cintai bangsamu ~



~Indahnya alam Indonesia. Kenali negerimu, cintai bangsamu~

Kita harus bertahan dan terus memberikan apa yang kita bisa dan mampu, bukan hanya mengeluh dan menyalahkan keadaan atau malah egois dengan kepentingan diri sendiri. Masyarakat Indonesia harus terus optimis memandang negaranya. Karena optimislah yang akan menjadikan jalan cerah masa depan negara ini terlihat jelas. Karena optimislah yang akan mengeluarkan energi terbaik masyarakat demi negaranya. Karena masa depan negara ini ada ditangan masyarakatnya sendiri. Ayo, Indonesia Optimis!. 

-Catatan Perjalanan Hidup-

5 komentar:

  1. negeri yang makmur akan hancur jika tidak ada rasa syukur..
    :)
    tolong tanamkan nilai syukur juga kepada anak didikmu nanti ya.. ^^
    semoga sukses IM-nya!

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya ambil sendiri, klo yg pemandangan ngopi dari temen..
      Beli aja an, murah kok..^^

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus

Read Also

  • Keluarga - Hidup itu akhirnya adalah tentang membuat prioritas dan memilih, Semakin tua usia kamu, semakin kamu makin tau apa yang benar-benar prioritas untukmu, unt...
    7 bulan yang lalu