Hai, Selamat Pagi
Tidak apa-apa, aku hanya ingin sekedar menyapamu pagi ini, seperti biasa. Seperti hari-hari yang telah kita habiskan bersama. Tak terasa ya. Aku tak pernah menghitungnya, tapi rasanya sudah begitu lama aku bersamamu. Mengisi kehidupanku dan dengan cara yang tidak pernah aku mengerti, aku punya tujuan lagi.
Baiklah, kamu mungkin membaca paragraf diatas dengan berkata "Ah, kamu lebai". Ya aku pun tertawa. Bukan, aku hanya ingin merasai rasaku ini dengan sebaik-baiknya. Ketika aku pernah bertanya-tanya tentang adakah sebuah rasa yang seputih kapas?, atau sejernih air?, atau sebiru lautan luas?, perlahan kamu menunjukkan itu padaku. Pun sama saat aku mempertanyakan banyak hal didunia ini. Kesucian rasa, adakah itu?. Rasa yang bukan sekedar nikmat duniawi?. Perlahan aku menemukannya, saat aku bersamamu. Aku ingin merasai semua rasaku padamu sebaik-baiknya perasaan yang baik.
Terimakasih. Aku ingin mencintai kehidupanku saat ini, diriku sendiri, keluargaku, orang-orang terdekat dalam hidupku, dan tentu orang yang juga mencintaiku. Mensyukuri setiap detik dan tiap helaan nafas, bahwa hidupku hingga kini masih saja dicurahi banyak kenikmatan. Satu dari sekian banyak itu adalah kamu. Meskipun, terkadang, sejujurnya, aku merasa begitu banyak alasan bagi-NYA untuk mencabut itu semua. Aku hanya ingin bersyukur dengan apa yang aku punya. Sebanyak atau sesedikit apapun itu.
Sebaik-baiknya apa yang aku punya saat ini adalah adanya tujuan hidup. Itu yang membuatku merasa benar-benar hidup. Ada yang ingin aku raih. Aku yakin, kamu tau apa maksudnya. Sebuah kata manis, tak akan pernah manis ditulis dan dibaca, jika rasa keduanya tak sejalan, tak sama. Tujuan hidup yang sama itu, yang akan membuat aku akan terus bersamamu.
Selamat pagi tujuanku, semoga kamu selalu bersamaku. Selamat mengawali hari ini dengan senyuman dariku.
-Catatan Perjalanan Hidup-
π
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus