Koper usang. Aku menemukan kembali potongan-potongan perjalanan hidup yang entah bagaimana aku temukan lagi disela-sela waktuku. Aku membuka koper besar itu yang sudah kulupa kapan terakhir aku menyentuhnya. Barang-barang berserakan. Baju, kepingan film, buku-buku, gantungan kunci, foto, dan barang antah berantah yang tak ku kenal lagi. Mataku langsung tertuju pada buku dan foto yang pernah lekat dimemoriku dulu. Aku memberanikan diri untuk membukanya kembali. Potongan tulisanku masih nyata disana tapi aku tak pernah berani lagi untuk sekedar membacanya. Bahkan meneliti kata demi kata. Aku membuka lembaran lembaran kertas itu dengan cepat, berharap segera bertemu dengan bagian paling akhirnya.
Ada namaku jelas tercoret disana, dengan tinta hitam pekat yang aku masih ingat dimana membelinya. Aku pernah membawanya kemanapun aku pergi. Menggoreskan setiap cerita, apapun itu jenisnya. Buku ini kini telah usang. Terlihat lusuh, berdebu, dan kusam. Biarlah ia berada ditempat semestinya ia ada kini, didalam koper usangku yang sudah lusuh itu. Biarlah. Jika waktu terus menenggelamkannya dalam bisu.
Foto. Sebuah foto terselip dalam buku usangku. Sebuah foto, sejuta kenangan. Aku memperhatikannya dengan seksama. Ada banyak senyum dan muka bahagia disana, meski kini aku lupa kapan terakhir aku melihatnya dan bahkan aku lupa pernah memilikinya. Maafkan jika aku melupakanmu. Masa-masa itu telah lalu, hilang, tapi memorinya masih terkadang muncul seperti gigi-gigi putih yang terselip dibalik senyuman-senyuman itu. Pertemanan, petualangan, dan tentang cinta. Biarlah aku kembalikan foto itu pada tempatnya. Terselip di dalam lipatan buku usangku. Biarlah ia menghilang ditelan masa, didalam koper usangku.
Biarlah semua berlalu dan usang dimakan waktu. Seperti koperku, buku, dan foto itu.
Salam dariku untuk kalian,
Selamat pagi, selamat jalan.
-Catatan Perjalanan Hidup-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar