Every journey always begins with one step, Semua perjalanan bermula dari satu langkah kaki ....

Senin, 29 Juni 2015

Masa Anak-Anak

Apakah kamu rindu masa kecilmu?. 
Ya, terkadang. Kenapa bertanya seperti itu?.  

Apa yang kamu rindukan dari masa kecilmu?. 
Banyak, tapi aku tidak ingat pasti semuanya. 

Beri aku jawaban, satu saja?!. Ayolah!.
Emm, baiklah. Tunggu sebentar. Yang paling aku rindu dari masa kecilku adalah; bermain. Ya aku bisa bermain sepuasnya, tanpa harus berpikir tentang hidup, tentang aku harus apa besok, tentang cinta, tentang dunia. Aku hanya tau mau bermain apa dan mau kemana aku bersama teman-temanku. 

Sama. Aku pun demikian. Aku merindukan saat-saat itu juga. Aku selalu membayangkan saat-saat kita bisa kembali ke masa lalu, menjadi anak kecil lagi. Kita hanya akan menghabiskan waktu dengan bermain. Cuma bisa tertawa.
Tapi itu tidak akan mungkin. Kamu tau itu kan?. 

Ya jelas, aku tau. Itu tidak akan mungkin. Itu cuma ada di film-film. Aku hanya berandai-andai. Atau mungkin sebenarnya, pikiran kita sendiri yang membuat hidup ini tidak se-menyenangkan saat kita kecil ya?. Saat kecil dulu, seperti kamu bilang, kita tidak pernah punya beban. Sekolah, tugas utama kita, kita kerjakan dengan menyenangkan saja, ya kan?. Kita bisa bermain dan bahkan merengek minta dibelikan sesuatu oleh orang tua kita. Kita tak pernah berpikir, apakah orang tua kita punya cukup uang untuk itu. Kita juga tidak pernah berpikir tentang rumitnya hubungan antar orang dewasa. 
Hidup telah mengubah manusia dan cara pikirnya. Aku kira begitu. Hidup tidak rumit kok, hanya manusia dewasa yang membuatnya rumit. Dari sudut pandang anak-anak, orang dewasa itu membingungkan. Ya kan?. Bayangkan, saat kita kecil, kita bahagia-bahagia saja bermain bola didalam rumah. Menendang sana sini. Atau bermandi hujan dengan telanjang. Bermain lumpur dan tanah. Kita bahagia dan tertawa-tawa saja. Tapi ketika orang dewasa melihat itu?. Mereka pasti akan melarang dan berkata "JANGAN!", diikuti beribu alasan selanjutnya. Tapi bukankah bagi anak-anak, itu menyenangkan?.Orang dewasa, seperti kita, memang lebih rumit dari anak-anak. Padahal hidup tidak untuk dibuat serumit itu. (Aku menghela nafas).

Ya mungkin semakin dewasa, manusia tumbuh bersama kekhawatiran-kekhawatiran. Hingga akhirnya, bukan bahagia yang jadi temannya, melainkan kekhawatiran yang lebih akrab untuk mereka.

Ya benar, aku setuju. Apakah kamu ingin mencoba menjadi anak-anak lagi?. 
*Membalasku dengan tatapan aneh. Mengernyitkan dahi dan memicingkan mata.


Ayolah. Anak-anak bukan berarti kita kembali kecil kan?. Kita bisa membuat apapun yang kita lakukan menyenangkan. Kita tidak punya beban. Kita bisa meniru anak-anak. Ayolah kita coba?. 
Hemmm....Baiklah. 
 
-Catatan Perjalanan Hidup-

2 komentar:

  1. Bener banget, Mas Panca.
    Semakin bertambah umur, pikiran yang beranjak "menjadi dewasa" membuat pikiran semakin rumit dan terlalu banyak kekhawatiran yang dipikirkan. O.o

    BalasHapus
  2. Aku banget ca...tp terkadang itu dikatakan tidak dewasa dan tidak relevan.pdhl justru hal spt itu yg mengusir kejenuhan...keren deh ca...keep writing...

    BalasHapus

Read Also

  • Ciri tim Solid - Bagaimana sebuah tim terbentuk? Bagaimana membuat tim menjadi solid? Bagaimana proses tahapan pembentukan tim hingga akhirnya tim dapat menjadi tim yang ku...
    1 minggu yang lalu