Halo Nak, bagaimana kabar kamu disana?. Ternyata, kamu sudah besar lho. Saat Ayah menuliskan tulisan ini, kamu masih dikandungan Bunda. Usiamu hampir 7 bulan. Kamu sudah bisa menendang perut Bunda. Perut Bunda bergerak gerak. Ayah suka menempelkan muka ayah ke perut bundamu. Geli dan lucu rasanya merasakan gerakan gerakanmu dari dalam sana.
Ohya, ayah mau cerita. Dua minggu lalu, Bunda membawamu ke Ibu Dokter. Seperti biasa, tiap bulan Bunda membawamu ke klinik bersalin untuk sekedar kontrol dan mengetahui perkembangan terakhirmu. Saat perut Bunda diperiksa menggunakan alat USG namanya, ayah bisa melihat dengan jelas kepala dan tubuhmu. Meski masih didalam rahim bunda, teknologi kekinian sangat membantu melihat calon bayi. Entah nanti bagaimana saat kamu dewasa nanti. Teknologi pasti telah berkembang jauh lebih pesat dibandingkan saat ini, 2016.
Tak hentinya Ayah bersyukur melihatmu disana. Entahlah, perasaan itu tidak bisa dijelaskan. Seperti pecahan pecahan kembang api di malam hari. Percikan perasaan yang halus dalam hati, campur aduk. Ayah hanya bisa merinding dan berkaca-kaca. Saat wajahmu di foto, menurut bunda, wajah kamu mirip sama ayah. Hehe. Hidungmu mirip sekali dengan ayah katanya. Ayah tak terlalu peduli mau mirip siapa dirimu kelak, entah bunda atau ayah. Ayah hanya minta satu hal : kamu sehat dan normal. Itu saja.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku selalu berkata-kata dalam hati sendiri. Apakah aku akan siap menjadi seorang Ayah?. Bukankah tanggung jawab dan peran Ayah itu sungguh berat?. Bisakah aku? Layakkah aku?.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Nak, semoga kamu tak pernah kecewa memiliki ayah sepertiku. Semoga aku dapat menjadi pahlawan pertama putraku, dan cinta pertama untuk putriku.
-Catatan Perjalanan Hidup-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar