Jarak hanya masalah perasaan, katanya. Sama seperti pertemuan dan perpisahan. Hanya masalah perasaan juga. Tapi terkadang perasaan tak semudah itu dilogikakan. Atau seringnya jarak, pertemuan, perpisahan, tak segampang itu disamakan dengan satu kata; "perasaan".
Namun begitulah para pujangga sering membuatnya mendayu-dayu, membuat seolah urusan jarak dan sejenisnya itu bak seni bercerita atau bahkan karya sastra. Layak bagi semua orang untuk membaca dan menikmatinya.
Bagiku itu sama seperti sebuah luka yang kamu taburi garam. Perih memang dan perlahan mematikan. Tapi bagi sebagian orang yang mengatasnamakan dirinya sebagai pujangga, itu adalah sebuah karya seni kehidupan!.
Dan aku tidak mau dan akan mengatasnamakan diriku sebagai pujangga atau teman-temannya. Karena jika sebuah perasaan membawa perih dan pilu, aku akan mengakuinya.
Dan aku tidak mau dan akan mengatasnamakan diriku sebagai pujangga atau teman-temannya. Karena jika sebuah perasaan membawa perih dan pilu, aku akan mengakuinya.
-Catatan Perjalanan Hidup-
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusEmang semuanya haru kamu mengerti? :-d
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus