Ini adalah sekolah. Para orang tua sengaja dan secara sadar memasukan anaknya ke sekolah agar menjadi manusia seutuhnya, secara fisik, jiwa, dan pikiran. Seperti sekolah pada umumnya, ada tingkatan-tingkatan kelas. Semakin tinggi tingkat kelasnya, semakin tinggi ilmunya. Untuk naik kelas, murid-murid harus diuji. Ya mereka harus diuji menggunakan system persoalan-persoalan dengan standar tertentu. Mereka yang mendapatkan nilai melebihi standar, maka akan dinyatakan lulus. Agar konsep sekolah ini berjalan lancar, guru-guru disana mengajarkan tentang pentingnya belajar. Belajar, berusaha, pantang menyerah, jujur, motivasi, adalah nilai budaya yang diterjemahkan dalam keseharian guru-murid di sekolah. Untuk memperlancar proses belajar, murid-murid pun diberi buku panduan.
Menjelang masa ujian kenaikan kelas, semuanya sibuk belajar. Murid-murid merasa ada tekanan. Inilah tahap-tahap mereka belajar tentang kedewasaan serta belajar tentang hidup itu sendiri. Ketidaknyamanan membuat murid-murid berkembang. Ujian identik dengan keluar dari zona nyaman. Ujian erat kaitannya dengan seberapa siap kita menghadapinya, dan belajar membuat kita menjadi lebih siap. Semakin kita siap, semakin besar kemungkinan kita lulus. Saat-saat seperti itu memang saat yang tidak menyenangkan. Tekanan, ujian, membuat manusia tidak nyaman. Namun tenang saja, sekolah hanya akan memberi persoalan sesuai tingkatan kelas. Setiap soal sudah didesign sesuai kemampuan setiap muridnya. Tidak mungkin murid di kelas 1 mendapatkan persoalan murid kelas 6, begitu juga sebaliknya. Semakin tinggi, biasanya semakin sulit.
Nah, di sekolah juga tidak selamanya baik baik saja. Kegaduhan, tangis, gagal, justru jadi pelangi di sekolah, memberi warna dan arti. Kegagalan adalah suatu hal yang normal. Kesalahan adalah hal yang wajar. Kadang ada juga murid yang tidak naik kelas, atau murid yang nilainya dibawah standar, atau bentuk kegagalan kecil lainnya, seperti terlambat, menangis, kehilangan, dain lainnya. Namun begitu, semua guru selalu memberi motivasi murid-murid untuk tidak takut gagal, jangan pernah berhenti mencoba, dan jangan pernah menyerah. Sekolah menyemaikan budaya ini dalam diri murid-murid. Jika ada murid yang pernah jatuh, ia tidak justru ditinggal. Tangan - tangan guru akan senantiasa menggapainya, lalu menariknya bersama untuk melanjutkan langkahnya kembali.
Begitulah ...............Untuk menjadi manusia seutuhnya, kita memang harus ber-sekolah dan tentu lulus darinya. Banyak rintangan memang, namun seperti yang diajarkan guru-guru di sekolah: jangan pernah menyerah.
-Catatan Perjalanan Hidup-
"Tangan - tangan guru akan senantiasa menggapainya, lalu menariknya bersama untuk melanjutkan langkahnya kembali"
BalasHapusjadi guru ga boleh cape yaaa, harus selalu semangat :)
Terimakasih inspirasinya Mentor :)
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus