Every journey always begins with one step, Semua perjalanan bermula dari satu langkah kaki ....

Kamis, 15 Agustus 2013

Cerita Cuti 1434 H

Ibu dan kakakku sudah menunggu didepan pintu rumah. Segera setelah aku turun dari mobil yang mengantarku, aku cium tangan ibu. Matanya memerah, ada embun disana. Suaranya gemetar berbisik di telingaku. Ini kah rindu Ibu?. Meski belum lama aku pergi, hangat sambutanmu membuatku merasa rindu mu sudah tertahan lama. Aku, sejujurnya, juga begitu, merindu sosok ibu selama di tanah rantau. Kakakku menyambutku dengan senyuman.Sungguh bahagia bisa tiba dirumah dengan selamat dan bertemu dengan keluarga.

Ditambah lagi, keponakanku yang segera berlari meraih tanganku untuk mereka cium. Duh, rasanya......Rasanya persis ketika anak-anak murid berteriak senang melihat aku masuk dikelas mereka. Ya mirip seperti itu rasanya. Bahagia, bercampur bangga. Mereka langsung mengerubutiku seolah-olah aku ini ice cream.  Aku boleh berbangga diri, jika aku lah om kebanggaan mereka, hehe.

Sepuluh hari kemarin, aku menghabiskan waktu bersama keluargaku. Yaaa meskipun tidak setiap hari aku bersama mereka, tapi setidaknya aku sudah banyak menghabiskan waktu bersama mereka. Malam takbiran aku habiskan bersama kedua keponakanku di alun-alun kota. Kami melihat kembang api di tengah kota. Selain kembang api, ada lagi peristiwa langka di kabupatenku, yang mungkin cuma terjadi setahun sekali, yaitu macet. Lalu lintas di kota kabupatenku memang tidak terlalu padat. Kabupatenku memang terkenal dengan daerah yang nyaman berlalu lintas sejak dulu. Tapi itu akan berbeda jika malam takbiran dan tahun baru tiba. 

Karena saking tentremnya wilayah ini, ketika ada malam takbiran dan tahun baru, orang-orang akan berbondong-bondong datang ke alun-alun kota. Tujuannya?. Tidak ada!., selain menonton orang-orang yang pada dasarnya juga ingin menonton orang-orang. Orang menonton orang jadinya deh :-D. Menonton orang berseliweran. Maklum jarang ada keramaian soalnya di kabupaten saya :-D. Tapi, bagaimanapun, kabupaten saya adalah kabupaten yang sangat nyaman, tentram, dan damai untuk hidup. Gak percaya?? cobalah datang ke Purworejo, dan rasakan sensasinya. 

Sabtu, 03 Agustus 2013

Menjelang Pulang

"Tidak ada yang lebih membahagiakan selain bisa pulang kampung".  Seperti seekor burung merpati yang selalu ingin pulang ke sarang, begitu pun manusia. Ingin pulang ke tanah kelahiran.

Aku tidak ingat tanggal pastinya terakhir aku berada di rumah. Yang aku ingat pasti, terakhir aku meninggalkan rumah adalah sekitar satu minggu setelah Idhul Fitri tahun lalu. Kira-kira di minggu akhir bulan Agustus 2012. Aku merantau pergi dari rumah setelah sebulan sebelumnya merayakan upacara wisuda di kampus sekaligus dinyatakan lolos sebagai Pengajar Muda. Aku meninggalkan rumah, pergi ke Jakarta untuk mengikuti training Indonesia Mengajar, 3 September 2012. 

Nah, jika dihitung mundur dari sekarang, sudah hampir satu tahun. Ya, anggap saja satu tahun aku resmi meninggalkan rumah. Satu tahun!. Lama ya?. Mungkin bagi kebanyakan orang satu tahun belum lah seberapa. Tapi, sejauh pengalamanku, aku belum pernah meninggalkan rumah selama itu. Paling lama dulu cuma 4 bulan. Jadi, satu tahun adalah waktu terlama aku meninggalkan rumah. Setidaknya hingga sekarang ini.

Aku ingat pesan kedua orangtuaku. Sebagai laki-laki, merantau atau mencari kehidupan di luar itu sudah biasa. Jauh dari orangtua, lama tidak pulang pun hal yang wajar. Bahkan ketika berangkat merantau, orang tuaku bilang jangan terlalu kangen rumah. Orangtuaku tidak terlalu mengharap anak-anaknya sering pulang, karena kata mereka lebih baik duit pulang-perginya di tabung saja. 

Aku pun, jadinya tak berharap bisa sering-sering pulang ke rumah. Sejak pergi ke Semarang buat merantau sekolah, aku sudah percaya jika aku bukan tipe laki-laki yang mudah home-sick. Aku mampu bepergian jauh dan lama.

Read Also

  • Keluarga - Hidup itu akhirnya adalah tentang membuat prioritas dan memilih, Semakin tua usia kamu, semakin kamu makin tau apa yang benar-benar prioritas untukmu, unt...
    7 bulan yang lalu