Every journey always begins with one step, Semua perjalanan bermula dari satu langkah kaki ....

Minggu, 23 September 2012

Serius Jadi Guru SD?

Rabu (19/09/2012) Aku masih tidak percaya bahwa aku akan menjadi seorang guru SD: berdiri didepan kelas, melakukan gerakan-gerakan lucu, menyanyi, dan menyapa anak-anak. Sumpah, itu semua tidak pernah ada didalam bayangan kepalaku. Dalam imajinasiku yang terliarpun, guru tidak pernah ada didalamnya. Apalagi saat itu, kami mengunjungi sekolah untuk belajar berinteraksi dengan stakeholder sekolah dasar, uhh rasanya seperti didalam dunia lain. Aku memang menyukai anak-anak, tapi untuk jadi guru tidak pernak terpikirkan olehku. Namun demikian, ini bukan didalam dunia lain, ini nyata. Ini adalah pilihanku sendiri karenanya aku harus siap dengan konsekuensinya. Dengan apa yang aku pelajari hingga detik ini, ya akan berazzama dalam hati: aku harus siap dan akan terus belajar menjadi seorang guru yang luar biasa.
Waktu itu, oleh para guru, kami diberi kesempatan untuk berkenalan dengan para siswa. Kami mengajak mereka menyanyi dan menari, tapi dalam hatiku, aku masih bertanya-tanya: benarkah ini terjadi?ini cuma mimpi kan?.
Setelah perkenalan selesai, aku sempat memegang kepalaku dan berbisik sendiri: Ya ALLAH, benarkan aku akan jadi guru SD?. Ditambah lagi, murid-murid memanggilku dengan sapaan Bapak, ohhh saat itu rasanya aku sedang berada di dunia lain karena tidak pernah selama ini aku dipanggil bapak. Kata bapak, rasanya sangat janggal ditelingaku. Aku merasa jadi semakin tua.

Ya memang, aku tidak pernah membayangkan apalagi bercita-cita menjadi guru, jadi rasanya saat itu aku sedang tidak percaya dengan apa yang aku lakukan.
Meskipun begitu ada sesuatu yang aku tidak tahu apa dan bagaimana yang perlahan menghapus kegalauanku itu. Mata anak-anak yang berbinar-binar itu seakan membiusku bahwa profesi guru itu menyenangkan. Ya, kedua mata mereka seolah mengisaratkan kepadaku bahwa mereka sangat tertarik dan antusias dengan hanya melihat kehadiranku. Tanganmu akan disambut ciuman dan senyum mereka satu per satu. Ahh, itu akan membuatmu lupa bahwa kamu bakal jadi guru SD. Ya, mata antusias dan berbinar mereka ternyata sukses meredam kegalauanku.
Juga sorot mata teman-teman CPM5 yang aku lihat berada disampingku menunjukan aura yang sama dengan anak-anak;antusiasme. Melihat wajah, mimik, dan gestur para CPM 5 lainnya yang sedang mengajak para siswa untuk menyanyi dan menari  mampu perlahan menghapus ketidakpercayaanku saat itu bahwa aku (akan) guru SD. Mereka nampak sangat ceria, meski harus melakukan gerakan yang (menurutku) konyol. Tapi begitulah seorang guru sekolah dasar bukan?.  
Perlahan, aku mulai sadar bahwa ini bukan di dunia lain, ini memang keputusanku sendiri. Ini memang jalan yang telah aku pilh. Karenanya aku harus siap. Lihat mata anak-anak itu!, darinya kau akan banyak belajar tentang makna kehidupan kawan, so selami profesi barumu ini. Jangan khawatir.
Suara anak-anak pun memanggil namaku “Bapak Panca?”. Aku lihat wajah dan mata itu lagi, ahhh rasanya sejuta rasa bahagia tertubruk kedalam diriku. Guru SD?Anak-anak? oke lah, aku siap. Ya,ini cuma masalah pembiasaan sampai aku biasa dipanggil bapak, hingga aku tidak merasa asing dengan kata itu lagi.
Ya, aku akan dan siap mengajar anak-anak.
Tapi bukankah aku akan menjadi guru SD yang berbeda?. Indonesia Mengajar memang mengajarkan kami untuk tidak hanya sekedar jadi seorang guru yang tugasnya mengajar, melainkan kami diharapkan mampu mengubah perilaku setiap komponen pendidikan dalam daerah penempatan kami. Artinya aku akan mengajar siwaku dengan cara yang berbeda dengan kebanyakan guru SD umumnya lakukan. Aku tidak cuma mengajar, tapi juga menginspirasi. Ini memang tugas yang berat, tapi juga mulia dan berpahala bukan?.
 Kamis (20/09/2012), saat mendapatkan materi tentang gurunya manusia dan beberapa metode kreatif mengajar serta video inspirasi tentang anak, aku merasa mendapatkan semburan energi semangat untuk memantapkan hati, bahwa aku akan menjadi guru. Tapi ini bukan sembarang guru, melainkan akan menjadi gurunya manusia. Bukankah ini pekerjaan yang sangat mulia?. Semoga, aku mampu membantu manusia kecil bernama anak-anak itu untuk menjadi manusia seutuhnya. Mereka yang ada di pelosok sana butuh kesempatan dan akses yang sama untuk mengenal dunia. Jika berhasil, maka namaku akan tercatat dalam sejarah hidup mereka, setidaknya malaikat akan mencatat namaku.
Sampai detik ini dan seterusnya, aku siap untuk ini semua karena ini bukan suatu kebetulan. Aku yang memilihnya dan Tuhan merestui.
Keikhlasan dan ketulusan hati untuk mengabdi dalam jalan ini pun terus aku pupuk, agar saat penempatan nanti, semua yang kulakukan dan kualami tidak jadi sia-sia.
Ya ALLAH, lancarkanlah semuanya. Amin.
-Catatan Perjalanan Hidup-

3 komentar:

  1. aamiin...perjuangan yang luar biasa, Bapak Panca ^___^

    "Mengajarlah dengan cinta,
    Insya Alloh, anak-anak didikmu akan belajar sepenuh hati.." masih ingat tag-line ini?
    :D

    Guru itu ibarat cahaya yang menerangi akal, pikiran, serta hati yang takkan pernah padam sampai kapanpun di manapun. So, pilihan menjadi guru adalah sesuatu hal yang sungguh mengagumkan.. An juga bercita-cita demikian.. Semoga Alloh Mengabulkan..aamiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. resensi An ttg buku IM bisa diunduh di sini :)
      http://www.aniamaharani.blogspot.com/2012/09/indonesia-mengajar-2.html

      Hapus
  2. wahh,,perjuangan yang mengesankan. bersama anak2 yang masih lugu, ceria, meski terkadang sedikit bandel. memang perlu ketulusan.
    karena memang tak mudah menjadi guru sd tapi bila berhasil itu sangatlah membahagiakan. karena guru sd lah yang berjuang dari titik nol.

    semangat mas panca.. semoga barokah semua usaha. sukses.
    ^^
    semoga suatu saat mengikuti jejak mas bersama IM. :)

    BalasHapus

Read Also

  • Keluarga - Hidup itu akhirnya adalah tentang membuat prioritas dan memilih, Semakin tua usia kamu, semakin kamu makin tau apa yang benar-benar prioritas untukmu, unt...
    7 bulan yang lalu