Every journey always begins with one step, Semua perjalanan bermula dari satu langkah kaki ....

Minggu, 14 Oktober 2012

Obat Awet MUDA (3)


Aku menyudahi permainan dan bertanya kepada mereka “Kalian mau bermain apa?”. Salah seorang siswa perempuan mengacungkan jari dan mengatakan “Ayam dan musang Pak”. Aku bertanya kembali seluruh anak-anak. “Kalian mau?”. “Iyaaaaaa”, jawab mereka semakin ramai. Lapangan semakin padat oleh anak-anak yang ingin bermain bersama. Kami membuat lingkaran yang lebih besar dari sebelumnya. Aku menunjuk seorang menjadi ayam dan seorang lagi menjadi musang. Inti permainan ini adalah ayam dikejar musang sampai tertangkap, sedangkan yang lain menjadi kandang dengan jalan bergandeng tangan dalam satu lingkaran. Permainan ini juga cukup menguras energi. Anak juga cepat bosan. Tak berapa lama lingkaran pun rusak tak terkendali. Hingga akhirnya beberapa siswa mengatakan bosan dan capek.

Aku sudahi permainan.

Aku putar otak lagi, kira-kira apa ya permainan yang bisa aku berikan. Aku teringat permainan yang diajarkan saat materi Pramuka waktu training. Tapi aku lupa lirik dan nada lagunya. Aku pun menghampiri Andi dan Kuat, bertanya bagaimana lirik dan nada lagunya. Setelah diingat-ingat akhirnya ketemu juga. Aku pun mengajak anak-anak membuat lingkaran lagi ditengah lapangan. Andi mengomandoi mereka bagaimana menyanyi dan melakukan gerakannya. Kami menghadap ke kanan semua lalu bernanyi sambil berjalan melingkar bersama-sama. Lagunya seperti ini:

Mari kawan kita bermain lingkaran
Melihat binatang yang ada dihutan
Binatang apakah itu binatang apakah itu
Monyet, monyet namanya.....
Beginilah jalannya, beginilah jalannya, beginilah jalannya............ (berjalan sambil meniru gerakan monyet)
Mari kawan kita bermain lingkaran
Melihat binatang yang ada dihutan
Binatang apakah itu binatang apakah itu
Kodok-kodok namanya.....
Beginilah jalannya, beginilah jalannya, beginilah jalannya............ ((berjalan sambil meniru gerakan kodok)

Baru sebentar, anak-anak nampak bosan dan tidak kondusif. Panas matahari juga bisa jadi sebab mereka mudah lelah. Kami menyudahi permainan. Kemudian, aku berinisiatif mengajak siswa kelas 3 masuk ruangan. Mereka pun menyanggupi dan mulai berlarian kedalam kelas.

Anak-anak kelas 3 duduk dikursi masing-masing. Beberapa siswa pria masih berlarian. Aku diamkan saja. Aku menebar senyum kepada mereka. Mereka balas tersenyum, bahkan ada yang menunduk-nuduk malu. Aku sapa mereka “Assalamualaikumwarohmatullohiwabarokatuh”. Mereka jawab salamku dengan sangat lantang dan bersemangat. “Selamat pagi semua?”, tanyaku kembali. Masih dengan semangat dan mata berninar-binar, mereka jawab sapaanku. Wajah mereka menggambarkan antusiasme dan ketertarikan. Rasa lelah karena berlarian dan bermain seperti hilang begitu saja melihat wajah dan mata mereka. Aha!. Mungkin ini yang namanya obat awet muda. Berlama-lama seperti ini, bisa jadi obat mujarab menghambat penuaan. Ini obat awet muda yang ampuh; senyum mereka, mata mereka, dan malu-maulu mereka. Semangat dan motivasiku berasa sulit habis ketika berada dihadapan anak-anak. Bahagia, menyenangkan, antusias, dan ceria.

“Anak-anak, kalian ingin bernyanyi apa?” tanyaku kepada mereka. Seorang anak perempuan mengangkat tangan dan bernyanyi potongan lagu Terimakasih Guruku. “Mau menyanyi lagu itu?”, tanyaku. “Iyaaaaaa” jawab mereka. “Ayo, siapa yang mau maju dan memimpin menyanyi?”, tanyaku lagi. Hampir semua anak mengangkat tangan sambil berdiri. Mereka mengacungkan tangan dan seperti tak sabar ingin maju kedepan. “Sayaaaaaa” teriak mereka. “Baiklah, semuanya boleh maju didepan”. Mereka berlarian dan berebut berdiri didepan kelas.

Sebelum bernyanyi, serempak kami meneriakkan “lampu, kamera, action!!” dengan lantang serta tak lupa gerakannya. Aku selingi nyanyian dengan gerakan-gerakan. Wajah mereka dan mata mereka, lagi-lagi, meleburkan kelelahan sekaligus membangkitkan semangatku lagi. Mereka seperti bisa membiusku dengan aura keceriaan yang mereka keluarkan. Benar!ini yang namanya obat awet muda.
 

Dikelas, aku habiskan waktu bernyanyi bersama anak-anak. Aku menuruti semua permintaan lagu mereka. Tak terasa, sudah pukul 11. Aku pun meminta mereka untuk berkemas dan berdoa. Anak-anak berebut menyalami tanganku. Ah!!, lagi perasaan waktu itu tak terdeskripsi. Aneh. Aku mulai mencintai anak-anak. Aku bisa kembali bersemangat melihat mereka. “Hati-hati dijalan, dan sampai jumpa Senin lusa ya?”. Sapaku kepada mereka sebelum mereka keluar kelas dan bergegas pergi.

“Sampai jumpa lagi nak, Bapak sangat bahagia hari ini. Terimakasih, untuk obat awet mudanya :-D”. Bisikku dalam hati. Tas punggung mereka pun mulai nampak menjauh.

 Jumat, 12 Oktober 2012


-Catatan Perjalanan Hidup-

1 komentar:

  1. Permainan yang apik, Ca..
    emang bener buat awet muda
    *menggerakkan otot wajah :D

    BalasHapus

Read Also

  • Keluarga - Hidup itu akhirnya adalah tentang membuat prioritas dan memilih, Semakin tua usia kamu, semakin kamu makin tau apa yang benar-benar prioritas untukmu, unt...
    7 bulan yang lalu