Every journey always begins with one step, Semua perjalanan bermula dari satu langkah kaki ....

Minggu, 01 Januari 2012

Kampusku Suatu Saat Nanti (part.2)

Sekarang banyak mahasiswa yang berjalan kaki kekampus. Berbeda sekali saat aku masih kuliah dikampus ini. Bahkan untuk jalan kaki, keluar gedung kuliah saja rasanya malas. Tapi sekarang, nuansa kampus ini benar-benar sejuk dan alami. Indah dan menenangkan untuk dinikmati dengan berjalan kaki.

Aku berpapasan dengan mahasiswa yang nampak asyik mendengarkan sesuatu dari earphone ditelinganya. Sambil berjalan, dia sesekali membuka-buka buku catatan yang dia bawa. Unik! Jarang sekali aku lihat mahasiswa yang punya kemampuan belajar sambil berjalan. Apalagi ditambah dengan earphone itu. Pasti butuh konsentrasi tinggi. Merasa mendapatkan obyek yang menarik, aku arahkan kameraku kesosok mahasiswa itu, takut dianggap menggangu aku jepret secepat mungkin.

Beberapa mahasiswa yang berlalu lalang ini, aku dengar sedang bercakap-cakap dalam bahasa inggris. Ada juga beberapa mahasiswa asing yang aku lihat turut berjalan bersama mahasiswa lokal. Jika dilihat dari perawakannya, mereka sepertinya berasal dari Eropa, China, Jepang, dan Afrika. Kampusku sekarang semakin mendunia, pikirku.

Aku mendengar beberapa perbincangan mahasiswa-mahasiswa yang sedang berjalan didepanku. Mereka sedang membicarakan tentang laporan dan tugas dosen sepertinya. Aku hanya sayup-sayup mendengar kata-kata dari mulut mereka. Terdengar kata “laporan, deadline, referensi, esay, dan perpustakaan”. Satu lagi yang membuatku terkesima dengan mahasiswa-mahasiswa yang ‘menemani’ perjalananku ini adalah mayoritas mereka, setelah aku perhatikan, menenteng buku. Baik itu textbook, buku catatan, novel, maupaun sekedar komik yang sampulnya bisa aku lihat. Bergumam dalam hati, berbeda sekali ya saat aku masih kuliah disini, dulu kala.


Aku lihat segerombol mahasiswa sedang berdiri dan duduk. Mereka seperti sedang menunggu sesuatu. Aku lihat disana ada semacam rumah-rumahan kecil, mirip halte bus. Nampak beberapa mahasiswa duduk dibawah atap halte, dan ‘lagi-lagi’ sedang membaca buku. Setelah lama aku tinggal, mahasiswa dikampusku ini jadi makin gemar membaca rupanya. Sebuah papan dan tiang tertancap disebelah halte itu, ada gambar bus yang dibawahnya bertuliskan “BUS UNDIP”. Tidak lama kemudian, ketika aku sedang berjalan semakin dekat dengan halte itu, sebuah bus berwarna biru melintas disebelahku dan berhenti di samping sekumpulan mahasiswa itu. Nampak kesibukan terjadi disana, mereka menaiki bus satu demi satu dengan sangat teratur. Mereka yang sedang duduk, membaca buku, maupun yang sedang berbincang dengan temannya sekita menghentikan aktifitas dan mulai mengantri. Pintu bus terbuka otomatis, mahasiswa-mahasiswa itu masuk sambil menunjukan semacam kartu kepada sopir bus. Aku langsung menduka jika kartu itu pasti kartu bus pass, atau kartu mahasiswa serbaguna. Aku segera mengabadikan momen itu dengan kameraku. Momen yang sebenarnya sering aku alami dikampusku di Virginia, tapi baru pertama aku lihat dikampusku yang ini. Bus pun berlalu setelah tidak ada lagi mahasiswa di halte itu. Aku tersenyum ketika aku membaca tulisan disamping dan belakang bus yang mulai beranjak pergi itu: “UNDIP BUS, CINTAI ALMAMATERMU”. Obyek yang menarik, aku langsung men-jepret tulisan bus itu.

Aku meneruskan perjalan sambil tiada henti melihat sekeliling. Satu hal lagi yang menarik adalah, aku melihat banyak mahasiswa menggunakan sepeda. Berbeda ketika aku dulu sedang menuntut ilmu di kampus ini, hampir tidak ada mahasiswa yang mengendarai sepeda kekampus. Tapi, sekarang banyak sekali sepeda berkeliaran diarea kampus. Disudut-sudut jalan dan disamping bangunan, aku temui beberapa tempat parkir khusus sepeda. Banyaknya pohon disamping jalan, memang membuat sepanjang jalan dikampus ini terasa sejuk dan dingin. Tidak heran jika bersepeda merupakan salah satu aktifitas yang menyenangkan untuk dilakukan. Tidak hanya sehat, melainkan juga mengurangi polusi sekaligus pelepas penat.

Aku melewati banyak bangunan yang sungguh berbeda dibandingkan ketika aku kuliah dikampus ini. Semua bangunan tertata rapi, elegan, dan dikerumuni oleh pohon-pohon yang rindang. Semua bangunan dicat putih. Plang besar tertancap didepan setiap bangunan, sebagai ciri khas dan pertanda nama bangunan. Aku melewati gedung “Pusat Studi Pesisir dan Lautan”, “Pusat Studi Ilmu dan teknologi Pangan”, dan banyak pusat studi yang lainnya. Juga ada banyak pusat laboratorium sepanjang perjalananku melewati jalan ini. Rupanya, kampusku ini telah membangun banyak sekali pusat study dan laboratorium penelitian beberapa tahun terakhir ini. Seperti berita dari teman, seorang dosen dikampus ini, yang mengatakan kepadaku bahwa kampus kami sekarang sedang berusaha menjadi pusat ilmu pengetahuan utama. Bangunan-bangunan tersebut diharapkan mampu menjadi pendukung tujuan itu. Motto menjadi universitas riset sepertinya tidak sekedar ucapan belaka. Aku melewati gedung-gedung fakultas yang sangat berbeda seperti yang aku lihat terakhir kali, 7 tahun lalu. Tata letak, desain, dan arsitekturnya sangat berbeda dibandingkan ketika aku masih menjadi mahasiswa dikampus ini. Sekarang semuanya tertata rapi, teratur dan bersih.

*****

Aku melewati sebuah gedung besar dan luas yang dipadati oleh mahasiswa, baik diluar maupun didalamnya. Tidak ada motor maupun mobil disekeliling gedung itu. Aku mengira-ira tempat parkir kendaraan pribadi pasti jauh dari tempat ini. Aku mulai mendekati gedung yang dipadati mahasiswa itu. Ada plang besar didepan gedung itu bertuliskan “STUDENT CENTRE”. “wooow, keren” teriaku didalam hati. Aku tersenyum melihat betapa besar, luas, elegan, serta ramainya bangunan yang satu ini. Ada tulisan yang dibuat semacam graffiti di dinding bangunan, tepat mengarah ke jalan utama, yang seketika aku membacanya, tubuhku terasa merinding. “AKU CINTA UNDIP, UNTUKMU ALMAMATERKU AKU BERKONTRIBUSI”. Tulisan itu berwarna merah darah. Seperti ingin menunjukan kepada setiap orang yang membacanya, bahwa semangat mahasiswa didalamnya adalah membara seperti api. Aku merinding, terharu, dan bangga membaca tulisan itu. Luar biasa. 

bersambung.........

2 komentar:

  1. cerpen visioner yang kereen, Ca..
    semoga imajinasimu benar2 terjadi,yaa.. ^^b

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aminn, terimakasih y An...Ada terusannya lhoo..dibaca smpai selesai ya..masih panjang tuh sambungannya..
      ;-D

      Hapus

Read Also

  • Keluarga - Hidup itu akhirnya adalah tentang membuat prioritas dan memilih, Semakin tua usia kamu, semakin kamu makin tau apa yang benar-benar prioritas untukmu, unt...
    7 bulan yang lalu