Every journey always begins with one step, Semua perjalanan bermula dari satu langkah kaki ....

Senin, 10 Mei 2021

What do you have when you are 25 ?

Apa yang kamu punya di usiamu yang ke-25?

Apa versi ideal seorang manusia di usia 25?


Well....saya gak tau darimana dan siapa yang memulai, tapi hari ini saya banyak membaca di social media khususnya LinkedIn dan Twitter orang membahas tentang usia 25. Pertanyaannya, "versi ideal seseorang di usia 25 tahun itu punya apa saja?". Ada yang bilang, saya gak tau ini siapa awalnya, di usia 25 seseorang itu seharusnya sudah punya duit minimal 100 juta, rumah & mobil. Dan pembahasan ini ramai sekali menarik diskusi, tentu ada yang pro & kontra. 

Saya gak pernah terlibat dalam obrolan di social media. Ya, saya hanya menikmati sebagai sumber berita saja dan agar tidak ketinggalan dengan kejadian-kejadian viral/trend masa kini. Saya minimal tidak kudet tentang apa yang terjadi pada para penduduk dunia maya. Karena itu, saya gak pernah ambil pusing apapun yang sedang viral untuk iku-ikutan berkomentar apalagi membagi-bagikannya. Saya selalu berpikir, hal seperti itu tidak ada faedahnya. 

Tapi yang membuat saya tergelitik ingin menulis mengenai "versi ideal 25 tahun" ini adalah karena setelah saya flash-back pada usia saya yang ke-25, saya jauh dari apa yang dibilang entah siapa itu tentang versi ideal usia 25 tahun. Ada akun seseorang yang sudah mendapat centang biru, dan saya pernah ketemu orang ini dalam suatu seminar, yang kata-katanya mendamaikan hati serta itu pula yang saya yakini. Kurang lebih ia bilang bahwa setiap manusia punya waktu dan masanya sendiri dan gak bisa dibanding-bandingkan. I am totally agree, and I strongly believe it too. 

Ada orang yang sudah menikah di usia 25 tahun tapi baru punya anak di usia 35 tahun. Ada yang sudah punya bisnis sendiri yang maju pesat di usia 30 tahun tapi bangkrut di usia 40 tahun. Ada juga yang baru punya bisnis di usia 55 tahun. Tidak ada versi ideal seseorang diukur dari usianya. Setiap manusia punya waktu dan masalahnya sendiri, jadi gak akan valid membandingkan seseorang dari usia hidupnya. 

Ok, kembali pada saat saya mengingat kembali apa yang saya punya dan apa yang terjadi pada hidup saya di usia 25 tahun. Ini yang membuat saya akhirnya memutuskan untuk menuliskan pikiran saya ini di blog. Saya sempat buka-buka kembali foto-foto saya tahun 2014, itulah saat dimana usia saya menginjak usia 25 tahun, terimakasih pada Google Photo yang mengabadikan momen-momen saya. 

Saya melihat foto-foto itu kembali, dan bayangan saya kembali ke sekian tahun lalu saat saya berusia 25 tahun. Yang terjadi pada hidup saya saat itu adalah saya tidak punya apa-apa. Aset atau apapun lah itu, I have nothing. Yes, saya belum punya pekerjaan yang dibilang stabil apalagi mentereng waktu itu. Saat manusia, khususnya lulusan perguruan tinggi, seusia saya berlomba-lomba diterima sebagai MT/management trainee di perusahaan-perusahaan ternama, saya bekerja di salah satu pabrik di kawasan industri. Gaji gak seberapa dibandingkan teman-teman saya waktu itu, apalagi yang lulusan program trainee dari BUMN terkenal. 

Saya juga masih tinggal numpang di rumah kakak saya. Boro-boro kepikir buat beli rumah, buat ngekos/ngontrak sendiri saja saya masih pikir-pikir. Daripada saya buang-buang duit untuk menyewa kamar kos, lebih baik saya tabung untuk masa depan saya. Entah berapa tabungan saya saat usia saya 25 tahun, saya lupa persisnya, tapi yang pasti saya ingat gak ada diatas 5 juta. Apalagi punya tabungan 100 juta??? woow, kalau ada yang punya tabungan segitu di usia 25 tahun, saya cuma bisa kasih selamat dan apakah saya ingin seperti dia? belum tentu. Karena itu tadi, semua orang memulai dari garis start yang berbeda dan berasal dari lingkaran yang berbeda pula.

Ada orang yang mengukur kesuksesan usia manusia dilihat dari sudah menikah atau belum di usia tertentu. Tak terkecuali sudah menikah di usia 25 adalah target dan ukuran kesuksesan bagi sebagian orang. Saya kenal beberapa teman yang memang punya target seperti itu. Ada juga yang bahkan sudah menikah lebih muda dari itu. So, bagaimana dengan saya?. Boro-boro mikir menikah di usia 25 tahun, calon pasangan saja waktu itu gak jelas nasib-nya bagaimana. Gimana mau nikah jika tabungan saja saya punya tidak seberapa. So jika ada yang sudah menikah, punya rumah, dan kendaraan di usia 25, well saya gak akan komen negatif apapun, saya hanya bilang "selamat". Itu memang takdir dan jalan hidupnya. Saya gak harus seperti mereka untuk mengukur kesuksesan saya bukan?. 

Justru yang terjadi pada hidup saya pada usia 25 tahun adalah cobaan hidup terberat sejauh ini yang pernah saya rasakan. Bukan saat saya usia 27 atau bahkan 30 saya goncangan hidup itu terjadi pada saya, tapi itu terjadi saat saya berusia 25 tahun. Saya merasa hidup saya tak tentu arah, sempit, bingung, insecure, dan pernah kepikir pengen lari jauh dari dunia ini, ya itu terjadi saat saya berada pada rentang usia 25 tahun itu. Pernah malam-malam gak bisa tidur, mimpi buruk, dan nangis sendirian. Pernah juga jalan sendirian ditengah ramainya kota Jakarta, biar bisa lupa akan segala hal yang terjadi pada hidup. Pernah gak punya duit sama sekali untuk sekedar untuk keperluan transportasi, hingga akhirnya minta duit kakak. Lalu pernah kecopetan saat pulang malem-malem. Melamar kerja sana-sini gak keterima. Lalu pernah memikirkan sebenarnya saya ini punya keahlian apa, dan gak yakin dengan kemampuan diri sendiri. Gak percaya diri padahal dulu pas kuliah percaya diri bisa menaklukan dunia. At that time, my life was lost, and I don't know how to get back to the right track. Itu terjadi pada saya usia 25 tahun. 

So, kalau ada yang bilang versi ideal seseorang usia 25 tahun harus sudah punya ini itu, sudah bisa mencapai ini itu?. Pengen rasanya saya slempet kepalanya, dan pengen saya bisikin "tunggu aja di usiamu yang ke-30, 35, 40, dan seterusnya....Tuhan akan kasih kamu ujian itu untuk mengukur seberapa dewasa dan kuatnya kamu menjalani hidup". 

So, take it easy....apapun versi kamu di usia kamu 25, 30, dst kamu punya hidupmu sendiri. Gak usah dibanding-bandingkan dengan hidup orang lain. Kamu gak bisa bandingkan waktu yang kamu punya dengan waktu yang orang lain punya. Jangan pakai standar orang lain untuk mengukur standarmu sendiri. 

Yang terpenting adalah jangan pernah putus asa. Tetap bertahan dan berjuang sekuat tenaga dan jangan pernah mengeluh....

Lalu...setelah sekian tahun dan kini sudah 2021, dan usia saya sudah 32 tahun apa yang sudah saya dapat?. I am not telling you this, but I tell you the truth....i have more than enough to show you that I am proud of my life. Sekarang dan masa lalu. Begitu juga masa depan. 

Meski usia saya di 25 tahun belum berarti apa-apa, tapi saya bangga berhasil melewatinya...



-Catatan Perjalanan Hidup-

1 komentar:

Read Also

  • Jangan Baper - Jangan baper kalau kerja. Hubungan antar manusia di tempat kerja, entah dengan rekan, bawahan atau atasan, gak selamanya baik-baik saja. Hubungan kerja, sa...
    4 tahun yang lalu