Every journey always begins with one step, Semua perjalanan bermula dari satu langkah kaki ....

Minggu, 14 Oktober 2012

Tuhan Tahu Apa yang Kita Butuhkan (2)

Itulah aku, orang yang tidak terlalu peduli dengan orang lain bahkan kepada mereka yang memperhatikanku.

Aku sadar akan kelemahan dan keburukanku itu semua. Aku ingin mengubahnya, tapi tetap saja sulit. Hingga akhirnya aku ditakdirkan diterima di Indonesia Mengajar sebagai Pengajar Muda angkatan 5. Selama training, aku berdoa kepada Tuhan agar aku bisa menjadi manusia yang rendah hati, menghargai orang lain, empati, dan mempunyai hubungan personal yang baik dengan orang lain. Terlebih selama penempatan, aku sangat berharap akan berubah menjadi orang seperti itu, dan menghapus sikap burukku yang dulu. Menghapus titik-titik hitam dalam hatiku. Menjadi pribadi yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan.

Tuhan sepertinya tahu apa yang aku butuhkan. Aku butuh menjadi orang yang rendah hati, tidak keras kepala, dapat menghargai orang lain, dan empati terhadap sesama. Menjadi orang yang bisa memimpin dan dipimpin. Ikhlas, sabar, dan positif. Tuhan memang benar-benar mendengar harapanku. Selama training, aku belajar banyak tentang bagaimana menghargai orang lain, mendengarkan pendapat orang lain, menghilangkan ego pribadi, memimpin dan dipimpin. Aku belajar dan semakin memahami banyak sikap yang memang aku butuhkan. Aku perlu untuk berubah. Aku perlu untuk semakin baik. Tuhan tahu itu.
Awalnya memang sulit. 

Aku bersama 51 orang yang ditempatnya dulu adalah bintang. Suara mereka didengar dan keberadaan mereka dinantikan. Ketika 52 orang bertemu dengan sorot bintangnya masing-masing, pasti benturan ego pribadi akan terjadi. Aku sering mengalami tekanan batin akibat hal itu terutama diawal pelatihan. Kami tidak pernah lepas dari diskusi alot baik itu di kelompok besar maupun kecil. Tidak ada hal yang tidak didebatkan. Banyak argumen.


Aku tahu apa yang aku butuhkan untuk tumbuh, berkembang, dan menjadi lebih baik. Aku harus memperbaiki diri disini. Kemudian, aku berusaha belajar tentang bagaimana mengendalikan diri, mengerem ego, dan berusaha mendengarkan pendapat orang, menerima pendapat, dan dipimpin orang lain. Itu memang tidak mudah awalnya, kadang masih sering hatiku tergancal akibat ide dan pendapatku tidak diterima atau diganti begitu saja oleh orang lain. Namun, aku tahu, aku harus sabar, dan harus terus mau belajar. Jika aku ingin menjadi orang yang lebih baik, ya berusahalah untuk menerima itu. Aku bukan yang terbaik atau ingin menjadi yang terbaik, karena esensi sebuah training adalah menjadi baik bersama.

Training terus berjalan, begitu juga aku semakin mampu mengendalikan hati untuk tidak seperti diawal. Aku banyak bertarung dengan hatiku sendiri selama itu. Aku menahan untuk tidak marah, tidak sakit hati, dan tidak mengutuk dalam hati. Memipin itu tidak selalu didepan, dihadapan banyak orang. Memimpin itu bisa ditengah dan dibelakang. Filosofi yang sangat masuk akal bagiku sebagai alasan untuk mengelola hatiku sendiri. Aku harus tumbuh dan berkembang selama training ini. Tidak boleh tidak. Aku harus belajar memahami orang lain dan belajar bagaimana menjadi pemimpin yang baik. Akhirnya aku mulai sering mengamati orang lain, meski masih sulit untuk mendeskripsikan kepribadian mereka. Aku ingin lebih mempunyai empati dan respect terhadap orang. Menghargai dan mendengarkan mereka siapapun dia.

Ya, perlahan, aku belajar. Tuhan memberi kesempatan ini, aku pikir, sebagai jawaban atas harapanku yang ingin menjadi pribadi yang lebih baik. Aku diminta DIA untuk belajar menghargai orang lain, menerima pendapat orang lain, dan belajar bisa dipimpin dan memimpin. Di kirimlah aku di training intensif Pengajar Muda 5 ini agar aku belajar akan itu semua. Aku butuh untuk kebaikanku sendiri. Aku masih mempunyai banyak titik hitam dalam hati yang harus perlahan di hapus. Masih banyak yang perlu aku pelajari untuk jadi pribadi dewasa. Sekarang, aku belum terlalu dewasa, bahkan kepada diriku sendiri. 


-Catatan Perjalanan Hidup-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Read Also

  • Keluarga - Hidup itu akhirnya adalah tentang membuat prioritas dan memilih, Semakin tua usia kamu, semakin kamu makin tau apa yang benar-benar prioritas untukmu, unt...
    7 bulan yang lalu