Waktu terus berlalu tanpa pernah aku sadari, aku sudah berjalan sejauh ini. Berada pada sebuah titik pijakan yang tiada pernah aku bayangkan sebelumnya. Semuanya berjalan begitu cepat. Semua disekitarnya berubah begitu cepat. Terkadang, aku tidak percaya dengan apa yang aku lihat sendiri. Waktu tidak pernah terasa, hingga tiba-tiba aku sadar bahwa aku sudah berbeda. Sekelilingku berganti. Waktu begitu cepat berjalan dan hanya meninggalkan kenangan-kenangan bak memori album foto didalam kepala.
Tersadar ketika terbangun, aku perhatikan cermin yang sama dihadapanku. Tiada rasa yang aneh ketika tatapan mataku membentur mata dibalik cermin itu. Namun sesekali, aku cermati betul apa yang aku lihat di ujung sana. Seksama dan teliti aku perhatikan, seketika itu, mulailah aku sadar bahwa bumi terus berputar, waktu terus berlalu, dan semuanya telah berubah. Sekelilingku terus saja berubah tanpa sedikitpun mampu aku bendung perubahan itu. Aku kemudian semakin sadar bahwa tiada yang abadi di dunia ini selain keabadian itu sendiri.
Waktu terus berlalu menggerus semua aktivitas yang pernah kita lakukan. Semuanya tinggal masa lalu. Semua hanya akan menjadi kenangan. Orang-orang tercinta yang pernah kita benar-benar cintai lama-kelamaan, satu demi satu, menghilang dari hadapan kita. Perbuatan-perbuatan yang sering kita banggakan hanya akan menjadi kenangan yang tersimpan dalam memori otak kita. Lingkungan yang kita tinggali pun tidak luput dari perubahan. Lingkungan dimana kita hidup dan bersosialisasi berganti dan tiada kita sadari itu. Semuanya berubah seiring waktu berlalu. Tiada yang bisa kita perbuat untuk mencegah itu semua. Semuanya hanya akan menjadi kenangan, memori, dan pengalaman.