Memori satu tahun yang lalu, 31 Desember 2011. Malam itu, di ujung akhir tahun 2011, aku sedang tidak berada di kampung halaman atau pun di kota perantauan; Semarang. Waktu itu aku masih harus berjibaku dengan penelitian di sebuah lembaga riset milik pemerintah di Jawa Barat. Pada dasarnya, aku bukan orang yang suka merayakan tahun baru dengan kegiatan apapun. Tahun baru, bagiku, seperti pergantian hari biasa. Tidak lebih. Aku menolak ajakan ibu kosku pergi ke kota untuk melihat pesta kembang api, pun dengan ajakan teman-temanku. Penelitian yang tidak kunjung usai juga membuatku ingin sejenak menyepi di kamar kos sendirian. Tidak ada yang istimewa malam itu, selain aku dengar letusan-letusan kembang api membahana di luar sana. Keinginan untuk sekedar melihatnya pun aku tak ada. Bagaimana dengan resolusi dan evaluasi akhir tahun?. Aku pun tak jua suka memikirkan atau membuatnya.
Tahun pun berganti. 1 Januari 2012, jarang ada yang aku pikirkan di awal tahun baru, selain seringnya aku berpikir bahwa umurku akan segera bertambah, dan aku akan semakin tua :-D. Penambahan usia seseorang memang tak ada yang mampu mencegahnya. Demikian pun dengan apa yang akan terjadi di depan sana. Kita tak kuasa menghindarinya. Kalau bakal terjadi, ya pasti terjadi. Kita juga tidak akan pernah tahu kejadian apakah itu yang sedang menanti kita didepan. Karena tidak tahu hari depan akan seperti apa dan bagaimana itulah, justru, kita harus mengupayakan hari depan kita agar mewujud bahagia, seperti yang kita harapkan. Caranya? Kita harus melakukan sesuatu yang bermanfaat dan terbaik hari ini (sekarang) untuk kebahagiaan esok hari. Masa depanmu adalah apa yang kamu lakukan sekarang. Aku percaya itu.