Every journey always begins with one step, Semua perjalanan bermula dari satu langkah kaki ....

Sabtu, 03 September 2016

Racun Rindu

"Rindu barangkali semacam racun yang kita racik dari kesendirian kita yang sunyi, dari tempat yang jauh, dan hilangnya kesempatan untuk melihat senyum seseorang yang diantara jari-jemari, dari sebuah pesan yang terlambat masuk ke ponsel, dari percakapan yang tergesa-gesa dari apapun yang membuat kita nelangsa. 

Racun itu kemudian kita minum sendiri, membuat dada kita jadi lemah dan mata kita berair" 

(Fahd Pahdepie, "Jodoh"-hal. 80). 

Rindu, sebuah kata anekdot yang tak lagi aku ingat kapan terakhir aku mengucapkannya. Hingga tak sengaja mataku membentur rentetan buku dengan warna warni yang menyolok mata. Tergoda dengan judul dan elok sampulnya, akhirnya aku ambil buku itu "Jodoh". Cerita cinta anak kecil aku rasa setelah membaca beberapa baitnya, hingga lembar demi lembar aku baca pun tetap sama. "Ini cerita anak remaja". Sedikit berlebihan alias alai, ketika tau seorang anak SD menjabarkan cinta dengan bahasa orang dewasa. Geli?. Ya pasti, namun disisi lainnya, cerita lugu dan polos serta penggunaan bahasa sastra cinta seperti itu membuat rindu tentang masa masa merah jambu itu menyeruak. Sudah lama aku tak menikmati kalimat merah jambu itu, jadi biarlah sesaat aku nikmati kisah percintaan lebai di novel itu. 

Rindu itu tercipta dari sebuah jarak dan waktu. Jarak yang memisahkan antara kedua insan dan hati. Jarak tak selalu identik dengan jauh. Dekat pun dapat menimbulkan rindu, jika diantara jarak itu ada tembok besar yang tak mungkin runtuh dimakan waktu. Rindu timbul jika waktu tak mempertemukan dalam jeda yang panjang. Waktu dengan jeda pendek pun dapat mencipta rindu jika ada besarnya sebuah rasa. Rasa apakah itu?. Rasa cinta dan sayang. Ya hanya cinta dan sayang yang menjadi penyebab nomor satu rindu. Tanpa ada rasa itu, jarak dan waktu hanyalah kata tanpa makna. Tak ada artinya. Jarak dekat dan waktu singkat pun tak akan jadi penyebab rindu, jika sayang dan cinta pun tak ada. Percuma. Ya, biasa biasa saja. 


-Catatan Perjalanan Hidup-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Read Also

  • Keluarga - Hidup itu akhirnya adalah tentang membuat prioritas dan memilih, Semakin tua usia kamu, semakin kamu makin tau apa yang benar-benar prioritas untukmu, unt...
    7 bulan yang lalu