Apa ketakukan terbesarmu?.
Aku merasa cukup geli untuk menuliskan ini. Tapi biarlah aku tulis di blog ini, toh blog kan memang berisi pikiran pribadi. Tulis apapun yang kau suka :-). Aku ingin menulis tentang ketakutan terbesar dalam kehidupanku. Ketakutan terbesarku adalah jika perutku menjadi buncit (hahaha). Ya buncit, tau kan bagaimana perut buncit?. Perut membesar seperti perempuan hamil.
Belakangan ini ketakukan atau kekhawatiran akan bentuk perutku cukup menggelisahkan. Aku jadi sering memegang perutku, karena entah ini hanya perasaanku atau bagaimana, perutku belum pernah nampak semenggelembung ini. Hahaha.
Ketika aku masih di jadi siswa SMK, 10 tahun lalu, aku ikut kegiatan ekstra kurikuler renang. Pelatihku adalah seorang pensiunan marinir angkatan laut. Tiap Sabtu sore, kami berlatih berenang di sebuah kolam renang miliki TNI AD. Sebenarnya, ekstra kurikuler ini bukan tentang menjadi atlet renang, aku bilang. Melainkan menjadi seorang yang mampu bertahan hidup dan berani di air. Kenapa aku katakan demikian?. Karena porsi latihan kami, bukan bagaimana melatih teknik berenang yang benar dan adu cepat layaknya atlet. Bukan. Kami justru berlatih tentang kekuatan, teknik bertahan hidup di air, menyelam, terjun dari ketinggian kedalam air, hingga berenang mengelilingi kolam renang minimal sebanyak 30 kali. Pelatihku itu seorang mantan marinir, wajar saja jika beliau menggembleng kami seperti prajurit. Hahaha.
Aku ingat, sebelum masuk kedalam air. Kami diminta melakukan pemanasan. Minimal pemanasan kami adalah satu jam, bayangkan satu jam!. Kami diajarkan bagaimana melenturkan otot-otot tubuh dengan teknik seorang tentara. Wajar jika teknik pemanasannya sulit dan cukup berat. Sewaktu SD aku ikut juga ekskul renang. Pelatih renangku waktu itu, aku rasa tidak sekejam ini, hahaha.
Baru setelah itu, kami boleh masuk kedalam air. Setelah masuk kedalam air, kami dilatih menahan napas di dalam air. Siapa paling lama, dia yang menang. Kami dilatih menyelam dan sekaligus bertahan nafas dalam air. Setelah itu, kami diminta berenang mengelilingi kolam sebanyak mungkin yang kami mampu. Woow. Awalnya terasa berat, tapi lama kelamaan terbiasa.
Mengapa aku menulis pengalamanku ikut ekskul renang ini?. Ya, menurutku karena kegiatan rutin berenang ala marinir ini, badan ku sejak SMK lumayan berotot (cieeelah). Perutku pun tidak buncit, berotot malah. Ketika masuk perguruan tinggi, rutinitas berenangku tidak seintens dulu memang, tapi aku masih bisa berenang dan berolahraga. Perutku masih terjaga. Masih berorot dan padat.
Kini setelah menjadi seorang pekerja yang setiap hari harus bangun pagi lalu pulang malam, kemudian tidur dan bangun lagi, aku pikir intensitasku untuk berolahraga ringan seperti sit up, push up, lari, atau pun sekedar streching biasa menjadi cukup jarang. Sabtu atau Minggu rasanya hanya ingin dipakai untuk tidur saja. Hahaha. Aku tahu bahwa pola hidup seperti ini kurang baik, tidak bagus untuk kesehatan dan kebugaran tubuh serta dapat pula mempengaruhi bentuk perut :-p. Hingga aku jadi sering memperhatikan perutku sekarang, misalnya ketika mandi, saat duduk, aku pegang perutku dan disitu ada lipatan daging. Arrggghhhh....aku tidak mau perutku buncit!. Tidak!.
Aku pun Googling, apa penyebab perut buncit pada laki-laki. Dari beberapa referensi yang aku baca, perut buncit dapat menimpa siapa saja. Perut buncit sendiri disebabkan karena ada timbunan lemak visceral. Lemak ini, menurut salah satu sumber, akan bertambah seiring bertambahnya usia. Nah loo, makanya gak heran, pak Lek ku perutku membesar setelah pensiun. Hahaha. Pada dasarnya perut buncit itu berhubungan erat dengan pola hidup dan pola makan.
Ada beberapa penyebabnya:
1. Tidur setelah makan
2. Makan berlebihan dan ngemil
3. Jarang berolahraga
4. Banyak makan jenis makananan yang mengandung alkohol, garam, makanan berminyak, berlemak, dan minuman berkarbonasi.
Mungkin kondisiku sekarang tidak sebaik dulu, maksudku dulu aku masih bisa berolahraga dengan teratur dan makan dengan teratur pula. Kini, setelah pulang kerja malam hari, aku makan dan tidur cepat. Selisih antara makan dan tidur memang cukup singkat. Pun aku kurang olahraga. Paling hanya lari keliling komplek saat hari minggu. Aku juga sering makan makanan berminyak dan berlemak.
Kehidupan pekerjaan memang menyita banyak waktu. Ada bagusnya memang. Tapi kadang itu membuat kita jadi lupa mengatur pola hidup sehat diri kita sendiri.
Ya, aku takut perutku buncit dan aku sadar aku harus mencegahnya sebelum ketakutanku itu terjadi. Tidak, itu tidak akan pernah terjadi. Hahahaha.
-Catatan Perjalanan Hidup-
Sebelum berangkat kerja olahraga dulu mas panca... Hihihi :D
BalasHapusIya ya :-)
Hapus