Every journey always begins with one step, Semua perjalanan bermula dari satu langkah kaki ....

Senin, 07 Mei 2012

Karena Aku Mengaguminya

Malam ini kulihat rembulan bulat bersinar terang, tinggi jauh diatas sana. Sangat indah dan mengagumkan. Perasaan setiap kali melihat bulan selalu sama, aku mengaguminya. Mengagumi keindahan dan kecantikannya, meski hanya bisa melihatnya saja. Melihatnya dari kejauhan. Tidak akan pernah mampu bisa aku menyentuhnya. Namun, itu sudah cukup bagiku. Kesejukan dan nuansa kedamain yang disebabkan karena melihatnya sudah mampu membuatku bahagia. Aku mengagumi dari kejauhan dan berharap ia tak akan pernah tahu. Seperti itulah kekagumanku padanya. Damai dan bahagia setiap kali melihatnya, namun tak akan kuasa mampu dekat dengannya. 


Aku lah salah satu manusia yang selalu senang dan bahagia setiap kali melihat wajah itu. Tahukah kamu, manusia yang selalu tersenyum setiap kali wajah itu terlihat juga tersenyum. Aku lah manusia yang mendoakannya setiap waktu semoga Tuhan selalu membersamainya. Semoga dia akan selalu begitu, seperti yang aku kagumi, seperti yang aku tahu, selamanya. Aku lah manusia yang terkesima dengan kecantikan dan ayu nya paras itu. Aku lah manusia yang mengagumi luhur dan baiknya budi pekerti itu. Wajahnya yang ayu terbungkus jilbab coklat nan serasi. Nada suaranya yang merdu, bergetar hati setiap kali mendengar suaranya. Subhanallah, itulah kata yang selalu bisa aku ucapkan setiap kali mendengar, melihat, dan membayangkannya. Belum pernah aku merasai kekaguman sampai seperti ini. Ia bak rembulan malam ini. 

Aku selalu mengaguminya, dari apapun, dari manapun, dan sampai kapanpun. Itu tidak akan pernah berubah. Aku tidak pernah bisa menghilangkan kegaguman ini. Meskipun dia tidak akan pernah tahu namaku, siapa aku, dan darimana aku. Ah, mengagumi memang jauh lebih indah seperti itu, membiarkan orang yang dikagumi tidak pernah tahu tentang pengagumnya. Aku tidak berharap ia mengenalku. Kekagumanku tidak berpamrih, kekagumanku ikhlas tanpa menuntut, tanpa menginginkan balasan apapun. 

Aku sudah cukup bahagia sekedar melihatnya saja, meski juga cuma sebentar. Saat-saat dimana perasaan ini berbeda dari saat-saat yang lain, adalah ketika aku melihat wajahnya. Meski cuma sebentar saja. Meski cuma sesaat. Pernah suatu ketika aku berharap bisa berbincang dengannya, namun ternyata ketakutanku lebih kuat menguasai diri. Jadilah aku urungkan niatku. Cukuplah aku menikmati keindahan dan keanggunan dirinya saja. Aku berharap bisa sering melihatnya, seperti setiap hari aku melihat rembulan. Tapi, sepertinya itu sangat sulit. Akhinya, cukuplah aku mengaguminya dari batas pandangnya, yang tidak ia tahu dan tidak ia duga. 

Aku menghormatinya lebih dari apapun. Aku tahu itu dari caraku mengaguminya. Aku selalu berharap yang terbaik untuknya. Aku selalu bahagia setiap kali mengetahui ia bahagia. Aku gusar setiap kali mendengar kabar tidak baik tentangnya. Aku selalu berdoa untuknya, demi hidupnya yang bahagia. Aku hanya berani memandangnya dari kejauhan, jauh dari sudut pandangnya. Karena aku benar-benar menghormatinya. Aku tahu dari caraku melihatnya. 


Rembulan yang aku kagumi semoga selalu bersinar seperti itu. Tidak berubah. Selalu cantik dan indah. Semoga ia selalu demikian, jangan berubah. Selalu menebar cahaya kecantikan, keanggunan, dan keindahan kepada dunia. 



Setiap pengagum rahasia selalu demikian. Menghormati setiap yang ia kagumi, bukan malah dengan mudah menginginkan apa yang ia kagumi menjadi seperti keinginannya. Biarlah rembulan itu selalu bersinar seperti itu, dengan khas cahayanya. Tidak ingin aku mengubahnya. Biarlah demikian. Menjadi pengagum rahasianya, mengagumi dan menghormatinya dari kejauhan. Jauh dari kesadaran dan pelupuk matanya. Tapi doaku dan harapku selalu dekat dengannya. 


Rembulan malam ini yang bersinar indah, kirimkanlah setangkai bunga dan secarik kertas bertuliskan doa untuk dirinya yang aku kagumi. Letakkan itu diatas meja didalam kamarnya, namun jangan katakan itu dariku. Lakukanlah setiap hari agar ia tahu bahwa ada seseorang tanpa nama yang hanya ingin mengaguminya dengan rasa hormat setinggi-tingginya. 


-Teruntuk putri berjilbab berparas ayu yang selalu aku kagumi

4 komentar:

  1. Balasan
    1. hehe, kok ciee??mau tau siapa putri berjilbab berparas ayu itu??..Blog-km dah di-update belum?

      Hapus
    2. iya udah..tp cm dikit aja..
      ehmm siapa ca?perasaan ga prnh cerita ttg si putri berjilbab coklat..hehe

      Hapus
    3. Rahasia dong, biarlah aku dan Tuhan-ku yang tahu...hehe

      Hapus

Read Also

  • Jangan Baper - Jangan baper kalau kerja. Hubungan antar manusia di tempat kerja, entah dengan rekan, bawahan atau atasan, gak selamanya baik-baik saja. Hubungan kerja, sa...
    4 tahun yang lalu