Every journey always begins with one step, Semua perjalanan bermula dari satu langkah kaki ....

Minggu, 07 Oktober 2012

Bahagia Itu Adalah ......

Kelompok Penempatan PM5, Halmahera Selatan 

Training Indonesia Mengajar  akan memasuki minggu ke 5. Selama itu pula, tahukah kau kawan bahwa aku telah menemukan arti baru sebuah kata yang mungkin bagi kebanyakan orang, itu sangat abstrak artinya. Kata itu adalah “bahagia”. Bahagia bukan lah suatu bentuk perasaan hati yang sulit untuk di cerna. Justru bagiku sekarang, itu sangat lah mudah dan aku rasakan hampir setiap hari. Ketika kita merasai hidup terbatas dan monoton, maka sesuatu yang sederhana yang dulunya tidak pernah kita anggap sebagai sebuah keistemewaan, itu bisa jadi akan menjelma sebagai sebuah kebahagiaan. Bahagia tidak harus seperti arti kebanyakan orang, banyak uang, mobil mewah, rumah pribadi, dan jabatan tinggi. Ahh, itu bahagia yang terlalu rumit karena sekarang aku tahu, bahagia itu adalah sederhana dan dekat. Bahagia lebih terasa dan lebih mudah ditemukan ditengah keterbatasan meski itu terkesan sangat sepele.

Bahagia itu adalah saat sabtu malam aku mendapatkan kembali handphone-ku. Aku pun dapat menggunakannya kembali untuk menelfon orangtua dan keluargaku. Dulu, ketika hidupku tidak pernah lepas sedetikpun dari ketergantungan handphone, aku sempat berpikir, bisakah aku hidup tanpa handphone barang sehari saja?. Aku ragu bahwa aku bisa. Namun ternyata, sekarang, aku bisa hidup tanpa ketergantungan handphone meskipun hanya 6 hari saja. Handphone adalah barang yang biasa bagi kebanyakan orang, tapi ketika aku baru bisa menggunakannya seminggu sekali saja, maka itu menjelma jadi barang istimewa. Karena aku bisa mengetahui kabar orang-orang tercintaku karenanya. Handphone setelah sabtu malam sampai senin pagi adalah bahagia. Ya, bahagia adalah sesederhana seperti cerita tentang handphone.


Bahagia itu adalah ketika aku mendengar suara kedua orangtua melalui handphone-ku itu. Aku mengetahui kondisi kesehatan mereka dan apa yang sedang mereka kerjakan. Aku sungguh bahagia saat orangtuaku menasehatiku dan menanyakan kesibukanku disini, meski hanya seminggu sekali saat aku mendapatkan kembali handphone sederhanaku itu. Dulu, saat aku sering menelfon orangtua atau bahkan ketika aku sering berada di rumah orangtua, bahagia itu tidak sebesar ini. Ketika sekarang aku berkomunikasi dengan orangtua hanya seminggu sekali, itu menjelma sebagai sebuah keistimewaan. Ternyata, aku sadar bahwa bahagia adalah dekat, sedekat aliran darah kedua orangtua yang mengalir didalam tubuh ini.

Bahagia itu adalah ketika break ditengah rangkaian materi pelatihan yang sangat padat. Aku bisa menikmati secangkir kopi dan beberapa potong kudapan. Secangkir kopi dan kudapan mungkin bukanlah sesuatu yang istimewa bagi kebanyakan orang. Namun bagiku sekarang, kopi dan kudapan itu sangat berarti atau bisa dibilang istimewa. Aku bisa melek kembali, aku fresh lagi, aku semangat lagi berkat keduanya. Bagiku, sekarang ini, bahagia adalah secangkir kopi dan kudapan. Tidak muluk-muluk, karena memang bahagia itu sederhana.

Bahagia itu adalah ketika berkumpul dengan 51 teman PM5 lainnya, lalu kami bercanda dan tertawa bersama. Kami menyanyi dan menari diiringi suara musik yang menggema penuh irama. Aku bisa tertawa lepas dan bergerak bebas. Itu serasa membuatku sangat dekat dengan mereka, teman seperjuanganku sekarang.  Sumber kebahagiaan disini ternyata ada disekitarku dan se-simpel itu.

Bahagia itu adalah saat aku berjalan-jalan menikmati rindangnya pepohonan waduk Jatiluhur. Ditemani langit cerah diatas sana yang berwarna keemasan berkat cahaya matahari di ufuk barat. Sumber bahagia itu ternyata dekat dan ada disetiap jengkal langkah kaki, namun terkadang aku sulit untuk merasakannya karena terlalu sempit mata ini memandang dunia. Pohon, awan, langit, matahari, jalan, daun, gunung, dan seluruh warna yang ada diseluruh bumi ini adalah kebahagiaan. Lingkungan di sekitar adalah bahagia, sederhana saja. Semuanya membuatku dapat tersenyum dan tersadar jika duniaku ini begitu indah.

Bahagia bukan tentang materi yang harus selalu bisa secara kasat mata terlihat manusia. Bahagia itu adalah tentang hati. Bahagia rasanya didalam hati, tak terlihat. Bahagia ternyata sumbernya dekat dan sederhana. Karena bahagia itu tak terlihat dan letakknya dihati, maka ia tidak bisa dikonfersi maupun dikorelasikan dengan kemewahan. Kelimpahan atau pun kemewahan tidak bisa menjamin seorang bahagia. Karena orang yang bahagia sesungguhnya adalah orang yang bisa mendapatkan sumber kebahagiaan disekitarnya, sesulit apapun atau pun semudah apapun hidupnya. Bahagia itu adalah dekat dan sederhana. Kita hanya perlu merasakan, mencari, dan menemukannya saja.

Dan tahukah kawan, seminggu ini hidupku dipenuhi kebahagian-kebahagiaan karena mereka ternyata ada disekitarku dan tidak serumit yang aku bayangkan. Hidupku apapun ini, adalah sumber kebahagiaan itu sendiri.

Minggu, 07 Oktober 2012


-Catatan Perjalanan Hidup-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Read Also

  • Keluarga - Hidup itu akhirnya adalah tentang membuat prioritas dan memilih, Semakin tua usia kamu, semakin kamu makin tau apa yang benar-benar prioritas untukmu, unt...
    7 bulan yang lalu