Akhirya, sekitar minggu ke 2 aku mengajar di SD Waya, aku coba terapkan cara ini; memberi hadiah kepada murid yang melakukan kebaikan. Aku teringat kertas reward saat micro-teaching dulu. Sebelum masuk kelas, aku ingin membuat reward-nya terlebih dulu. Aku buka-buka lemari di ruang guru, dan aku temukan tumpukan kertas print HVS di lemari buku paket siswa. Belum ada instalasi listrik, dan printer di sekolahku, jadi aku harus memanfaatkan bahan yang ada di sekolah. Aku ingat, ada warisan krayon dari PM sebelumnya di kardus dekat lemari buku. Aku ambil kertas HVS tadi, aku lipat, dan sobek menjadi beberapa segi empat kecil-kecil. Aku ambil krayon, dan entah bagaimana langsung terpikir bintang. Aku gambar dan warnai bintang itu, sebaik yang aku bisa.
Aku masuk ke dalam kelas dengan percaya diri. Aku akan membuat kalian tunduk pada keinginanku, hehehe. Aku tersenyum, menyapa semua muridku kelas 1 yang imut-imut itu. Setelah selesai berdoa, aku tunjukan kepada mereka bintang-bintang ditangaku.
“Apa ini anak-anak?”.
“Bintaaang”, jawab mereka kompak.
“Siapa yang mau bintang ini?”.
“Sayaaaaa” teriak mereka sambil semuanya mengangkat tangan.
“Nah, karena tadi Pinda sudah memimpi kita semua berdoa, maka ia akan Bapak beri satu bintang ini”. Pinda, muridku, yang tadi memimpin berdoa tersenyum malu-malu ketika ia menerima bintang dariku. “Tepuk tangan untuk Pinda”. Semua anak tersenyum dan menoleh ke Pinda. Aha, Mereka sepertinya sudah jatuh hati pada bintang-bintangku ini.