Terdengar obrolan teman-teman tentang hasil ujian semster sudah keluar di website jurusan. Aku tersadar untuk ingin segera melihatnya. Disisi lain hatiku, aku begitu takut untuk melhat nilaiku sendiri mengingat banyak maksiat dan ibadah yang asal – asalan seemster ini. Bahkan, menjelang ujian pun niat hati untuk belajar sangat rendah, justru cenderung menyepelekan. Aku gunakan banyak waktu ku untuk bermain, melakukan hal tidak penting, tidur larut malem, sholat subuh kesiangan, dan banyak perbuatan pemborosan waktu yang kulakukan. Mengingat hal iu, hati ini berasa takut untuk melihat nilai, ada rasa malu juga jika tiba – tiba kulihat nilaiku hancur. Malu pada teman, orang tua, dan diriku sendiri. Aku tidak tahu kenapa, semster 4 ini, aku menganggap enteng kuliah. Aku datang sering telat, tidak mengerjakan tugas, tidak pernah mencatat materi dosen, malas mengerjakan laporan, bahkan yang konyol adalah aku tidak membuat tugas pre test ulang. Dan semua itu aku lakukan dengan sangat santai, tanpa merasa punya dosa sama sekali. Benar – benar suasana kos membuatku jadi orang yang super malas, bahkan hanya untuk mencuci gelas sendiri. Parah banget.
Kuberanikan diri, berangkat pagi – pagi sekitar jam 6, menggendong tas berisi laptop menuju kampus untuk ber-internetan ria. Kubuka laptop ku, lalu dengan otomatis koneksi internet berjalan. Kuberanikan diri untuk membuka www.undip.ac.id, kemudian aku klik jurusan perikanan untuk melihat pengumuman yudisium semester genap. Semapat ragu menghampiri hati untuk tetap membuka. Aku berujar: “luweh lah”, sembari meng-klik pengumuman yudisium. Deretan tulisan berisikan huruf dan angka panjang ada didepan mataku, kuberanikan diri untuk mulai mencari hasil nilai kepunyaanku. Mouse mulai kugerakan, hingga layar terlihat naik – turun. Aku mencari NIM K2B 007 disana. Hingga akhirnya aku temukan, tapi itu NIM diatasku, aku gerakan scrool mouse sedikit demi sedikit berharap bertemu dengan NIM K2B007034 dengan nama Panca Dias Purnomo. Aku tertahan ketika melihat deretan angka A muncul dilayar, dengan nilai IP sebesar 4,00. Aku tercengang saat kutahu itu adalah NiM ku, ya NiM ku, sekali lagi kulihat, benar disana tertulis Panca Dias Purnomo. Tidak salah lagi ini benar – benar nilai hasil ujianku. Aku tidak percaya apa yang kulihat, dan tanpa kusadari mulutku mengulang – ulang “Allahuakbar” dengan lirih. Dan tidak terasa pula hati bergejolak membuat mata semakin berat, hingga air membasahi mataku. Kucubo untuk kuat. Dan segera aku mengendalikan diri, menguasai agar tidak berlarut dan tangis sembab ku. Seketika aku bersikap biasa saja. Aku benar2 heran dalam hati, semster yang kacau ini membuahkan hasil yang tidak pernah aku pikirkan. Aku bisa mengulangi nya, pikirku.
Aku bertanya pada diriku sendiri, apa artinya ini?Ya Allah apa artinya ini?kusadari kemudian,mungkin ini adalah awal dari cobaan berat yang akan aku alami kedepan. Ujian dari pemberian besar yang Allah lakukan. IA ingin melihat seberapa bersyukurnya aku kepada Nya. Aku rasa seperti itu, hati kecil ku berkata demikian. Kedepan adalah cobaan berat yang harus aku lalui. Allah ingin melihat apakah aku menjadi orang yang semakin dekat dengan Nya atau justru dengan hasil yang kuperoleh dengan usaha yang minim ini membuat ku semakin jauh dariNya. Yang jelas Allah ingin menguji ku apakah aku ini akan menjadi hamba yang bersyukur atau tidak.
Semoga hasi yang kuperoleh ini semakin memperkuat kekuatan iman didalam hatiku, tetap istiqomah, dan tentunya semakin bermanfaat untuk orang lain. Sebenarnya hasil tidak terlalu menjadi beban dalam diriku, aku sering mengangap hasil itu hanya konsekuensi tidak lebih. Aku cenderung tidak peduli dengan hasil, bukankah proses mencapai hasil itu yang patut dihargai?
Aku sadari pula, aku harus menyeimbangkan apa yang aku miliki. Aku tidak ingin dicap sebagai anak yang kerjanya hanya belajar terus, baca buku, tidak bisa bergaul, kuper dan lainnya. Aku ingin jadi complete student yang mempunyai berbagai hal yang bisa kubagi dengan teman yang lainnya.
Jangan Baper
-
Jangan baper kalau kerja.
Hubungan antar manusia di tempat kerja, entah dengan rekan, bawahan atau
atasan, gak selamanya baik-baik saja. Hubungan kerja, sa...
4 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar