Every journey always begins with one step, Semua perjalanan bermula dari satu langkah kaki ....

Kamis, 14 Oktober 2010

Surat Cinta Untuk BEMERS FPIK (2)


Aku terus teringat dengan kata-kata dosen waliku, meski hanya melalui YM waktu itu, namun kesan yang kurasakan masih sangat terasa sampai sekarang. Beliau berpesan kepadaku agar mendidik adek-adek kelasku menjadi orang yang aku harapkan atau bahkan melebihi dari harapanku itu. Aku bertanggungjawab dalam membimbing dan mengarahkan mereka. Seketika itu, aku semakin sadar akan posisi ku saat ini, bahwa aku dituntut untuk menurunkan ilmu dan pengalamanku khususnya kepada adek-adeku di organisasiku saat ini, BEM FPIK. Barangkali aku memang belum maksimal dalam mentransfer ilmu dan pengalaman mengelola organisasi kepada adek-adeku di BEM, atau bahkan selama ini apa yang mereka inginkan dari BEM FPIK belum mereka dapatkan. Aku bertanggung jawab akan hal itu. Aku akan sangat berdosa jika saatnya aku lengser dari posisi ini, aku belum mampu membekali adek-adeku dengan ilmu dan pengalaman hingga mereka menjadi kader yang layak menggantikanku. Aku pun juga tidak mau mengulangi sakit yang dulu aku rasakan, aku tidak mau adek-adeku merasakan hal yang dulu aku rasakan juga. Aku juga tidak mau menjadi orang yang dengan mudahnya angkat tangan setelah lepas dari jabatan ini, setidaknya aku masih mempunyai tanggung jawab moril dalam membimbing, membekali, dan mendampingi adek-adeku setelah aku lengser nanti. Aku akan sangat senang jika, setelah pergantian kepengurusan nanti, semuanya mampu tetap berjalan seperti biasa bahkan lebih cepat, tanpa ada proses adaptasi kepengurusan yang terlalu lama. Semuanya sudah sangat paham dengan apa yang seharusnya dilakukan, bukan malah seperti bayi yang baru belajar berjalan, atau seperti bayi yang masih gagap berbicara kepada ibunya jika ingin minta susu. Aku tidak ingin adek-adeku seperti itu, aku ingin saat pergantian kepengurusan nanti, adek-adeku telah menjadi orang dewasa bukan bayi, yang mampu berjalan dengan cepat, berlari, bahkan terbang dengan sayapnya sendiri. Aku ingin mereka seperti itu.

Khusus buat adek-adeku, kader terbaik BEM FPIK. Aku ingin berbagi ilmu dan pengalaman tentang kaderisasi. Hal penting yang selalu ada dimanapun kita berada, bahkan ia akan tetap berjalan meski tidak kita rencakanan. Yaa, kaderisasi adalah proses ilmiah dan sebuah keniscayaan. Lihat saja di sekitar kita, kaderisasi terus berjalan tanpa bisa kita hentikan, pohon dididepan kampus ditebang, muncul lagi tunas-tunas baru pepohonan di sekitarnya, taman didepan kampus ditebang tunggu saja pasti akan tumbuh taman baru, manusia ada yang mati, dan pada saat yang sama ada yang terlahir kedunia. Begitulah, proses alamiah terus terjadi tanpa mampu kita bendung. Kaderisasi di organisasi, mungkin tidak sesederhana perumpamaan tadi, kaderisasi dalam organisasi lebih kompleks dan melibatkan banyak sistem serta harus direncanakan dengan matang agar kontinyuitas dan esksistensi organisasi tetap terjaga. Namun terkadang juga, di organisasi kaderisasinya berjalan secara ilmiah...

Aku akan mencoba berbagi tentang konsep "Kaderisasi Internal" (dalam bahasanya Panca, hehe), atau barangkali banyak dikenal dengan Kaderisasi Tertutup, tapi aku lebih suka menyebutnya Kaderisasi Internal. Dalam bahasa yang sederhana, kaderisasi internal adalah pergantian kader didalam organisasi yang berasal dari kader internal organisasi itu sendiri. Paham kan?Oke, aku akan coba menjelaskan konsep ini dalam bentuk contoh dan prateknya dilapangan, agar mudah dipahami. Misalnya seperti ini, Mentri BEM FPIK digantikan oleh Staff Ahli dari internal Departemen tersebut yang telah berkecimpung dalam departeman itu satu tahun yang lalu. Contoh lain, misalnya, Ketua BEM FPIK nantinya digantikan oleh orang yang berasal dari internal BEM FPIK itu sendiri. Pendapatku mengatakan, sistem kaderisasi seperti ini, adalah sistem yang sebenarnya sangat saya inginkan di BEM FPIK, meski terkadang kondisi tidak mendukung penerapan sistem ini secara mutlak. Kita boleh saja, menggunakan SDM dari eksternal organisasi untuk menggantikan posisi kader yang telah usai masa jabatannya, dengan pertimbangan2 tertentu. Misalnya, karena tidak adanya SDM internal organisasi yang dinilai pantas dan layak menggantikan posisi tertentu, atau karena SDM eksternal organisasi dinilai sangat mumpuni dalam menangani bidang tertentu didalam organisasi. Selain itu, jenjang kepangkatan kader tidak selalu harus dalam bidang yang sama saja terus, misalnya tahun pertama jadi staff KESMA, tahun depan jadi Staff Ahli KESMA, tahun berikutnya jadi Mentri KESMA, tidak harus selalu seperti itu, melainkan meilhat potensi dan kondisi kader yang dimaksud. Ploting SDM di BEM memang murni hak Ketua/Presiden, dan Wakilnya, namun tidak menutup kemungkinan adanya dengar pendapat (diskusi) antara anggota dalam menentukan posisi kader (aku harap tahun depan, BEM FPIK seperti itu).

Sistem kaderisasi internal ini menurutku sangat baik dalam mendidik, melahirkan dan menciptakan kader dengan kualitas kader yang T.O.P. B.G.T alias kualitas unggul NAMUN dengan syarat sistem kaderisasi internalnya pun juga harus bagus. Artinya kader internal organisasi dididik dan digembleng dengan baik, melalui peningkatan kapasitas secara terus menerus dengan adanya transfer ilmu yang memadai dari atasan, dinamisasi organisasi, dan banyak cara yang lainnya..Segala proses didalam organisasi pada intinya adalah peningkatan kapasitas kader, pemberdayaan, penjagaan, dan pengkaryaan.SDM internal organisasi pun akan semakin paham dengan segala bentuk dinamika yang terjadi didalam organisasinya sendiri. Hal tersebut tentunya sangat menguntungkan jika kader internal orgnisasi ditunjuk untuk menggantikan posis yang lebih atas didalam organisasi itu sendiri, karena tentu ia sudah sangat berpengalaman dan mumpuni didalam bidangnya itu. Tapi, kenyataannya terkadang tidak seperti itu, aku sering melihati susahnya menemukan sosok pengganti yang layak memegang amanah tertentu karena tidak adanya SDM yang mumpuni. Hal itu, menurutku, semata-mata karena kesalahan sistem kaderisasi diawal.

Adek-adeku, aku sangat berharap, kalian semua adalah kader-kader yang dididik dan belajar dari sistem Kaderisasi Internal BEM FPIK, yang saatnya nanti kalian jauh lebih paham dan mengerti bidang yang selama ini digeluti,...sehingga organisasi kita tercinta ini, BEM FPIK, saat pergantian kepengurusan tidak lagi merayap atau gagap belajar bicara lagi,NAMUN SEKETIKA ITU LANGSUNG DAPAT BERLARI BAHKAN TERBANG.

Silakan berikan tanggapan, sehingga dapat menjadi diskusi yang saling mencerdaskan.
Semoga bermanfaat, aku akan mencoba terus membagi ilmu dan pengalaman serta masukan bagi adek-adek dan BEM FPIK kedepannya. Ingat, kita semua bertanggungjawab terhadap kelangsungan BEM dan kemajuan fakultas kita.

Salam Jaya FPIK, Hidup Mahasiswa.
By: Panca Dias Purnomo (Ketua BEM FPIK 2010)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Read Also

  • Ciri tim Solid - Bagaimana sebuah tim terbentuk? Bagaimana membuat tim menjadi solid? Bagaimana proses tahapan pembentukan tim hingga akhirnya tim dapat menjadi tim yang ku...
    2 minggu yang lalu