Selasa (05 Oktober 2010, 00.29) Aku jadi teringat akan kegemaranku yang kambuh belakangan ini, hobiku mengajak diskusi orang tentang berbagai hal terutama tentang sesuatu yang belum aku ketahui atau sekedar ingin mendengarkan pendapat dari orang lain. Sejatinya, hobiku meledak - ledak karena aku ingin mengetahui pendapat dan pemikiran teman-temanku mengenai sesuatu yang masih membuatku bimbang atau tepatnya belum menentukan jalan mana yang akan aku pilih.
Sesuatu itu adalah mengenai "Lulus Cepat VS Pengalaman". Saat ini aku sudah berada disemester 7, tahun keempatku berada dikampus, dan sudah saatnya aku memulai memikirkan tentang penelitian sebagai syarat kelulusan. Sebenarnya, semester 7 ini, aku bisa menuliskan penelitian (skripsi) didalam KRS ku, namun hal itu belum aku lakukan mengingat berbagai pertimbangan. Yaa, disemester akhir inilah aku mulai bimbang tentang kapan sebaiknya aku lulus dari kampus ini. Dulu, aku menargetkan untuk segera lulus cepat karena aku ingin meraih mimpi-mimpi setelah aku lulus nantinya. Namun, posisiku saat ini ternyata membawa perubahan pada target yang dulu pernah aku tancapkan dalam pikiran dan hatiku. Jujur saja, di semeter 7 ini, meski aku sudah setua ini dikampus, aku belum merasa menjadi siapa-siapa, belum mendapatkan apa-apa, dan belum merasa berarti dan berharga setidaknya bagi diriku sendiri. Masih banyak pertanyaan atau tepatnya kegelisihan yang masih menghantui diriku selama ini. Disisi lain, aku masih ingin terus meningkatkan kapasitas diriku sebelum aku siap untuk lulus dengan cara banyak mengikuti kegiatan, organisasi, dan kompetisi, selain itu juga ingin meningkatkan kemampuan bahasa dan ketrampilan lainnya yang belum sempat aku asah. Semuanya menjadi dilematis, kedua keinginan (antara lulus cepat dan pengalaman/kapasitas) saling berbenturan membentuk kebimbangan yang menggelayuti langkah yang aku ambil. Bahkan kemarin, aku terpilih menjadi seorang marketer sebuah event training, honour nya lumayan, dan itu membuatku sekali lagi bimbang, antara akademis, bisnis, dan pengalaman. Bidang mana yang aku pilih?
Semakin banyak teman yang aku ajak diskusi, semakin meriah jawaban dan kesimpulan yang aku peroleh. Mereka mengemukakan pendapatnya masing-masing sesuai dengan target mereka. Banyak pula inspirasi dan pencerahan yang aku peroleh dari teman-temanku, pemikiranku semakin terbuka tentang berbagai hal, antara harapan, cinta, cita, kasih sayang, pengorbanan, ambisi dan orangtua.
Bukankah aku harus menentukan pilihan dan jalanku sendiri?Dari sekian banyak pendapat itu, aku ingin menarik kesimpulan yang akan aku putuskan menjadi jalan yang aku pilih sendiri. Keputusakanku itu aku jadikan landasan dalam berkarya kedepannya. Aku masih saja, teringat oleh salah satu dosenku, beliau mengatakan bahwa boleh lulus agak lama, yang penting pengalamannya. Kata-kata itu yang masih terngiang dalam benakku.
Yaa, jadi aku pikir, aku akan lulus setandar saja (max 5 tahun) namun dalam kurun waktu itu aku jauh memiliki banyak ilmu dan pengalaman dalam berbagai hal. Namun aku ingin fokus pada pengalaman tertentu agar aku mempunyai keahlian spesifik. Itulah keputusanku, lulus tidak terlalu lama (sedang) namun dengan pengalaman yang melimpah. Oleh karena itu diperlukan perjuangan, disiplin, dan perencanaan yang matang agar semuanya dapat tercapai. Sebelum lulus, aku merencanakan target apa saja yang ingin aku raih: aku harus lancar dan ahli berbahasa inggris, pengalaman organisasi diperbanyak, aktif di lembaga non kampus, mengembangkan olahraga dan seni, perbanyak ikut kegiatan, dan yang terakhir aku ingin pergi keluar negeri. Aku pun jadi teringat perkataan salah satu tetanggaku dikampung yang seorang guru mengatakan kepadaku bahwa jangan sampai lupa tugas dan target utama saat pertama kali melanjutkan kuliah di PT, yaitu:LULUS dan Mendapat Gelar S1. Itu adalah target utama, jangan sampai hal-hal yang dilakukan dalam melengkapi target utama itu melalaikan tugas dalam mengejar target utama, bahkan malah melupakan, JANGAN SAMPAI. LULUS lah sesuai standar (wajar) dengan kapasitas ilmu dan pengalaman yang lebih dibandingkan yang lulus cepat atau bahkan dibandingkan dengan yang lulus wajar. Semoga, Saat itu, saat aku lulus (wisuda) kelak, aku akan merasa sangat puas dan bangga dengan nilai, ilmu, pengalaman, kapasitas dan keahlian yang aku miliki. Hanya saja, saat ini aku masih merasa belum sepuas itu...
Mahasiswa ideal dan hebat menurutku kriterianya banyak dan luas sekali, tidak hanya juara dalam tulis menulis saja, namun masih banyak yang lain, bukankah menjadi ketua organisasi itu prestasi?Tapi yang amanah, iya kan? Softskill yang tidak terlihatpun juga adalah prestasi. Orang yang berada disekitar kita lah yang merasakan keberadaan dan kebergunaan kita. Aku yakin setiap mahasiswa mempunyai visi dan pendapatnya sendiri dalam mengintrepretasikan dilema tersebut. Seperti kata salah satu temanku, tadi sore, bahwa semuanya itu adalah pilihan, silakan pilih jalan mana yang kau suka, namun jangan lupa konsekuensinya harus kau tanggung dengan penuh tanggungjawab. SILAKAN MEMILIH.
Semoga, semakin mantap menentukan jalan mana yang aku pilih.
Wallohualam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar