Every journey always begins with one step, Semua perjalanan bermula dari satu langkah kaki ....

Senin, 29 November 2010

Tanda-Tanda Kehancuran Suatu Bangsa

Aktivitas ku hari ini mengingatkanku tentang materi yang dahulu pernah aku terima dari sebuah pelatihan yang aku ikuti oleh Kementrian Pemuda dan Olahraga mengenai penumbuhan karakter pemuda Indonesia. Pemateri waktu itu adalah Bapak Imam Gunawan, alumni Undip juga, beliau menyampaikan materi--kalau tidak salah,hehe--mengenai strategi penumbuhan karakter pemuda Indonesia. Di awal slide materi, beliau memaparkan tentang ciri-ciri atau tanda-tanda kehancuran sebuah bangsa. Tanda-tanda itu beliau sadur dari seorang peneliti asing, entah aku lupa namanya. Beliau mengajak kami, peserta, untuk melihat dan meneliti serta mencermati tanda-tanda kehancuran sebuah bangsa yang ada di layar presentasi. Aku cermati satu demi satu tanda-tanda itu, kalau tidak salah ada 10 point disana. Setelah semua aku baca, aku semakin merinding, karena sepuluh point tasi aku rasa sudah ada bahkan mewabah di negara ku sendiri, Indonesia. Kemudian, beliau pun bertanya kepada kami, "menurut kalian, apakah tanda-tanda itu sudah terjadi di Indonesia?".Begitulah pertanyaan beliau kepada kami, tanpa daya sepertinya jawaban 'iya' harus keluar dari mulut kami, termasuk aku waktu itu, karena memang faktanya seperti itu yang terjadi di negara Indonesia ini.Kebanggaankah atau ironikah, atau hanya sebatas keprihatinan semata?Ngeri aku membaca point-point itu.

Belakangan ini, aku mencari sebuah artikel tentang karakter pemuda Indonesia, dan aku menemukan potongan artikel mengenai tanda atau ciri kemunduran dan kehancuran sebuah bangsa---mungkin juga peradaban, dan sepertinya sama seperti apa yang Bapak Imam Gunawan sampaikan dahulu. Keinginanku untuk menulis artikel dan memunculkan kesepuluh ciri-ciri tersebut diperkuat oleh penglihatanku sendiri tentang realita masyarakat Indonesia khususnya yang aku temui saat berada di bus pagi tadi selama perjalanan ke Semarang. Aku juga terinspirasi oleh obrolanku dengan adek kelas sore tadi di kampus.

Berikut adalah 10 TANDA KEMUNDURAN BANGSA menurut Thomas Lickona (kesepuluh ciri ini dapat Anda temukan dengan mudah di Google, hehe):

1. Meningkatnya kekerasan di kalangan remaja.

2. Penggunaan bahasa dan kata-kata yang buruk.

3. Pengaruh peer group yang kuat dalam tindak kekerasan.

4. Meningkatnya perilaku yang merusak diri seperti narkoba, sex bebas dan alkohol.

5. Kaburnya pedoman moral baik dan buruk.

6. Penurunan etos kerja.

7. Rendahnya rasa hormat kepada orangtua dan guru.

8. Rendahnya rasa tanggungjawab baik sebagai individu dan warganegara.

9. Ketidakjujuran yang telah membudaya.

10. Adanya rasa saling curiga dan kebencian di antara sesama.

Mungkin aku berani menggaransi, setiap kalian yang membaca kesepuluh tanda diatas, pasti harus terpaksa mengatakan setuju bahwa kesepuluh tanda tersebut telah, sudah, dan sedang terjadi di Indonesia. Bener gak?Meskipun dengan sangat berat hati dan miris tentunya, tapi begitulah realitanya, begitulah faktanya, lalu harus bagaimana lagi?benarkah Indonesia ini akan hancur?

Kenapa aku teringat kesepuluh tanda ini, karena di bus ekonomi Purwokerto-Semarang tadi, fenomena kejadian kesepuluh tanda ini sepertinya nyata-nyata terjadi. Itu baru potret dari kondisi di Bus/kendaraan umum, belum di kehidupan sosial masyarakat yang lain, sepertinya sisi kehidupan masyarakat kita yang lain dapat kita lihat dengan jelas terjadinya kesepuluh tanda kemunduran bangsa tadi menurut Thomas Lickona. Didalam bus ekonomi, pasti ada pemuda ngamen, menyanyi lagu lalu meminta upah dengan menodongkan tangan kesetiap penumpang. Bahkan, ada yang meminta sumbangan untuk pembangunan masjid, dan pasti ada pedangan asongan mondar mandir didalam bus, Apakah itu bukan pekerjaan yang malas?penurunan etos kerja (point 6). Orang-orang yang ada didalam bus, sepertinya mudah sekali mengatakan kata-kata kotor, mengumpat, atau minimal berbahasa dengan kacau (ciri di point 2). Ada kernet, atau penumpang yang saling srobot, sikut, dan bentak jika terjadi antrian panjang didalam bus, masing-masing saling ngotot menang sendiri (point 10). Tidak jarang pula, kita temui didalam bus ekonomi, bentuk-bentuk ketidakjujuran (banyak sekali contohnya). Rasa saling hormat-menghormati pun sepertinya musnah diantara para penumpang, rasa was-was dan saling curiga nampak terjadi diantara penumpang dilihat dari sikap dan wajah mereka. Tidak bersahabat sama sekali. Realita ini lah yang sering aku lihat, tidak hanya di bus, bahkan di kereta ekonomi juga seperti itu (maklum lah, mampunya naik yang level ekonomi, hehe). Miris dan sedih, serta ada perasaan teraduk-aduk yang susah untuk diterjemahkan setiap saat melihat kondisi dan realita seperti itu---makanya kadang males naik ekonomi, tapi lha piye meneh, duitnya cekak, hehe.

Setiap naik bus ekonomi, di pasar, di keramaian masyarakat, di manapun tempatnya yang memungkinkan adanya interaksi sosial yang luas, membuat aku terbayang-bayang akan kesepuluh tanda kehancuran bangsa yang dipaparkan oleh Bapak Imam Gunawan, dan bisa aku tulis lagi di note ini. Sepertinya, negara ini sedang mengalami proses kemunduran bahkan mulai terlihat tanda kehancurannya. Tapi, coba lihat kawan sekalian, dari sepuluh tanda tadi, hampir semuanya menyangkut masalah Sumber Daya Manusia, lebih khusus kalau boleh aku katakan, adalah tentang 'karakter, sikap, attitude, moral, dan sejenisnya', setuju gak?Dan, dilihat dari tandanya, kemunduran suatu bangsa sebenarnya disebabkan dari internal bangsa itu sendiri, bukan karena bangsa lain, bener gak?Kehancuran itu sejatinya dimulai dari dalam diri sendiri, dari sikap dan perilaku orang-orangnya sendiri.

Barangkali bukan lagi tujuan, visi, sistem, dan proses bangsa dan negara ini yang seharusnya kita pertanyakan, melainkan attitude kita sebagai warga negara dan manusia yang perlu kita pertanyakan, sehingga mengakibatkan negara kita menjadi negara yang masih tertinggal dibandingkan negara lainnya. Aku juga saat ini, sedang mencoba menyelesaikan membaca buku dengan judul "IMPERIUM III", dari buku itu aku semakin tahu, bahwa kemajuan sebuah bangsa dapat ditiru atau dicontoh dari bangsa lain, contohnya kemajuan Eropa banyak mengambil sumber dari peradaban Islam, Kemajuan Jepang terinspirasi oleh Teknologi Amerika, dan sekarang Cina tumbuh menjadi calon negara super power baru di dunia. Bangsa yang unggul dapat dicapai dengan mencontoh dan mengaplikasikan nilai-nilai yang luhur dan maju dari bangsa lain yang terlebih dahulu mencapai kejayaan.

Yaa, mungkin status bangsa Indonesia saat ini, berdasarkan sepuluh tanda tadi, masuk dalam katergori 'kritis', namun apakah selamanya kita (sebagai warga negara Indonesia) akan berdiam diri, membiarkan kehancuran negara kita benar-benar terjadi nantinya?Perubahan besar hanya diawali oleh beberapa orang saja, rumus ini aku dapat dari bukunya Malclom Gladwell dengan judul The Tipping Point, bahwa sebuah epidemi sosial besar terjadi hanya karena hal-hal yang sepele, kecil, dan dimulai dari segelintir orang saja. Oleh karena itu, Jadilah seseorang yang sedikit itu, yang mempunyai pengaruh besar, sehingga mampu menggerakan masa sosial untuk berubah menuju budaya bangsa yang maju dan besar. Orang yang sedikit itulah orang yang spesial.

Panca Dias P


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Read Also

  • Keluarga - Hidup itu akhirnya adalah tentang membuat prioritas dan memilih, Semakin tua usia kamu, semakin kamu makin tau apa yang benar-benar prioritas untukmu, unt...
    7 bulan yang lalu