Every journey always begins with one step, Semua perjalanan bermula dari satu langkah kaki ....

Senin, 14 Maret 2011

Road to USA (2)

Sabtu, 12 Maret 2011

Gempa sebesar 8,9 skala richter disertai gelombang tsunami di Jepang benar-benar mengerikan, hampir semua stasiun televisi yang aku tonton di wisma PKBI hari ini memberitakan bencana dasyat itu. Kuasa Allah tidak ada yang mampu membendung. Menurut berita yang aku lihat, gempa tersebut adalah gempa yang paling besar di Jepang semenjak tahun 1800 an, luar biasa. Hal itulah juga yang membuat penerbangan kami ke Washington kemarin malam harus ditunda, karena ditutupnya bandara di Tokyo akibat bencana itu, meski bencana tersebut tidak terjadi di Tokyo melainkan di Fukhusima namun Tokyo cukup menerima dampaknya. Akhirnya kami diinapkan di Wisma PKBI (persatuan keluarga berencana Indonesia) di daerah Jakarta Selatan, aku tidak tahu persis dimana alamatnya.

Pagi ini, aku bangun agak kesiangan, ya mungkin karena kecapean dan baru tidur tengah malam. Setelah sholat subuh, aku menonton televisi di kamar. Dari situlah aku mengetahui banyak informasi mengenai kondisi Jepang setelah ditimpa gempa dan tsunami, mengerikan. Selian itu, beberapa media membahas tentang pemberitaan miring media Australia tentang presiden Indonesia saat ini : SBY. Banyak bantahan dari pemerintah mengenai berita itu. Buat apa pusing, begitulah kerjaan para pejabat-pejabat, aku cuma penikmat berita saja kok, so tidak ada daya juga untuk berbuat sesuatu.

Setelah sarapan pagi di cafeteria wisma yang hanya menyisakan sisa – sisa makanan, karena kami (aku dan Rizki agak terlamat datang) sudah cukup untuk membuat perut ku ini kenyang. Selesai makan, aku kembali ke kamar dan mandi, serta bersih – bersih diri. Sibuk dengan diri sendiri membuatku tidak sadar sudah waktunya untuk kumpul di lobi wisma setelah diperingatkan oleh Ansar melalui sms seperti biasa. Kami berkumpul di lobi hotel dan mendapatkan pengarahan dari Ibu Linda. Dari pemberitahuan itu, kami semakin paham mengenai kondisi terakhir rencana keberangkatan kami. Sudah ada kemungkinan kepastian bahwa kami akan berangkat minggu malam, dengan rute sementara adalah Singapura-Hongkong-Chicago-Washington. Alhamdulilah semoga lancar dah, tidak ada kendala lagi. Kami diinstruksikan juga untuk segera berkemas-kemas, kemudian membawa barang bawaaan kami ke loby hotel sebab maksimal jam 12.00 kami harus sudah meninggalkan wisma dan kembali menginap dihotel yang lain.

Aku kembali ke kamar dan mulai membereskan barang bawaanku kedalam tas. Sekitar jam 11 aku dan teman – teman yang lain sudah berkumpul di lobi wisma dengan barang bawaan masing-masing. Sembari menunggu jemputan ke hotel aku membaca Koran kemarin dan berbincang – bincang dengan teman – teman. Jam 12 an kami kami makan di rumah makan padang. Aku memesan ayam panggang. Di sela – sela makan siang kami, kami berdiskusi tentang banyak hal, politik, pendidikan, ekonomi, kebudayaan, sampai tokoh nasional, serta kesibukan dikampus masing – masing. Aku semakin mengenal aktivitas teman – teman di kampus mereka, background organisasi mereka, dan lain – lain. Aku jadi semakin memahami bahwa setiap teman – temanku yang diterima di program beasiswa IESLP ini bukanlah mahasiswa biasa saja, melainkan bagian dari mahasiswa extraordinary dikampus masing-masing. Aku bersyukur dipertemukan mereka di program ini, sehingga ring 1 berbagai informasi dapat aku raih, seperti teori koneksi sosial dalam buku “Connected”. Sebab, aku yakin mereka adalah pusat informasi terhandal berbagai event di dunia dan Indonesia. Aku juga yakin mereka adalah orang – orang penting di kampus mereka.

Akhirnya, jemputan mobil kijang yang agak tua itu datang, membawa barang – barangku dan tubuku melalui jalan – jalan Jakarta yang padat, macet, dan panas ke hotel Yusiny di Kebayoran Baru. Aku Chek in kedalam kamar nomor 402. Kondisi kamar dihotel ini sederhana sekali untuk ukuran hotel yang pernah aku masuki, apalagi dibandingkan Jakarta Airport Hotel atau hotel Syahid di Salatiga, wahhh, jauhh lah. Kamarnya agak sempit dengan berkakas standar penginapan yang cukup tua tampaknya. Ada televisi kecil diatas meja. Pertama membuka pintu kamar tercium bau pewangi ruangan yang cukup menyengat, namun menyejukan dan istimewa.

Setelah menempatkan semua barang – barang kedalam kamar, menonton televisi sebentar aku tidur siang. Terbangun sudah sore ternyata, kemudian shalat asar. Kemudian, aku membeli beberapa snack ringan diluar hotel di mini maret Circle K. Barang – barang yang dijual didalamnya sangat mahal dibandingkan di Indo atau Alfa mart. Aku melihat Apotik di samping jalan, lalu aku membeli obat tetes mata serta listerin, obat kumur mulut.

Setelah mandi dan shalat maghrib menghadap ke jendela, aku berinisiatif mengisi tugas 1 yang diberikan oleh IIEF. Aku mencoba menulis jawaban dari pertanyaan itu. Aku coba menulis sambil melihat berita di televisi, tidak sepenuhnya berkonsentrasi pada jawaban yang aku tulis. Belum selesai nomor satu terjawab semuanya, teman – temanku mengajak makan malam.

Kami makan malam di daerah pujasera (kata temanku, nama kawasan itu). Nasi goreng dan the hangat cukuplah untuk memuaskan nafsu makanku malam ini. Kembali ke hotel dengan perut penuh. Sampai di hotel aku kembali mengerjakan tugas dari IIEF sambil menonton tv, dan tidak lupa menunaikan shlat isya. Selesai mengerjakan tugas, aku menulis kembali pengalaman yang aku lalui hari ini di lembar tulisan ini.

Hari ini setidaknya aku menemukan informasi baru dan semoga pasti, tidak ada perubahan lagi, bahwa besok malam aku akan take off ke Singapura kemudian ke Amerika. Besok siang pastinya aku harus sudah berkumpul di loby hotel untuk segera bersama – sama menuju ke bandara internasional Soekarno Hatta. Aku sudah tidak sabar (lagi) menanti esok hari, hari yang (semoga) menjadi sejarah dan tidak akan pernah terlupakan. Amiinn.

Oya, Lupa tadi pagi aku membaca jurnal mengenai biofloc yang sudah aku download dari wed ScienDirect, situs penyedia jurnal penelitian terkemuka di dunia. Dan Jurnal-jurnal itu free, alias gratis. Aku semakin senang mengetahui bahwa ada beberapa jurnal – jurnal itu yang ditulis oleh professor – professor Virginia Polytechnic and State University atau Virginia Tech University. Yesss, semoga aku dapat menemui orang tersebut, berkomunikasi, dan siapa tahu membuka celah dan kesempatan untuk memperoleh beasiswa atau setidaknya rekomendasi atau setidaknya lagi koneksi agar bisa melanjutkan study di Universitas itu. Semoga ya ALLAH, aku semakin mengerti sekarang bahwa Allah pasti akan memberikan semua yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan.

Allohuakabar!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Read Also

  • Keluarga - Hidup itu akhirnya adalah tentang membuat prioritas dan memilih, Semakin tua usia kamu, semakin kamu makin tau apa yang benar-benar prioritas untukmu, unt...
    7 bulan yang lalu