Every journey always begins with one step, Semua perjalanan bermula dari satu langkah kaki ....

Senin, 16 Januari 2012

Pacar Anda bukan Milik Anda

Well, kali ini aku ingin menyinggung tentang 'pacaran'. Aku cuma terinspirasi dari peristiwa yang aku lihat dengan mata kepalaku sendiri hari ini. Peristiwa  aneh dan tidak masuk akal yang terjadi karena sebuah kata luar biasa :'pacaran'. 


Pacaran mungkin adalah topik yang penuh pro dan kontra. Alias banyak pihak yang mendukung pacaran dan ada juga yang tidak. Terlepas dari pro dan kontra pacaran, tidak bisa dipungkiri, jika pacaran telah menjadi salah satu bagian dari kebudayaan masyarakat kita. Budaya?kenapa saya katakan sebagai budaya, karena pacaran sudah menjadi bagian dari aktivitas manusia di Indonesia. Mayoritas, meskipun tidak semuanya. Pacaran pun bukan sesuatu yang dianggap tabu dan aneh di kalangan masyarakat Indonesia sekarang ini. Bahkan, anak SD pun menggunakan kata 'pacaran' untuk menyandai temannnya-hal ini yang membuat saya sangat heran, anak SD saja sudah kenal pacaran. Kita pun tidak asing-jika umur kita sudah 20-an tahun-dengan pertanyaan "sudah punya pacar belum?". Sering kali, di kalangan pergaulan anak muda, jika ada yang belum punya pacar atau belum pernah pacaran,sering jadi bahan olokan dan tertawaan. Mungkin diantara kita ada yang malu jika tidak atau belum punya pacar. Pacaran, selain telah jadi budaya, dia juga telah menjadi trend sekaligus kebanggan. Ya, kadang kala, Anda akan punya kebanggaan tinggi jika berhasil punya pacar yang cantik/ganteng, terkenal, dan idola. Bahkan, parahnya, di beberapa kalangan pemuda, semakin banyak pacar, semakin prestise dan bangga-lah Anda. Semoga Anda tidak seperti itu. 

Emm..jika aku ditanya, aku termasuk pro atau kontra dengan pacaran?masuk mana ya?wah pertanyaan yang sulit untuk diriku sendiri. Hemm, bisa dibilang, aku tidak mempermasalahkan jika ada orang yang berpacaran maupun jika ada orang yang tidak berpacaran karena alasan agama maupun alasan yang lain.

Apa si artinya pacaran itu buat Anda?Banyak orang bilang kalau pacaran adalah masa dimana sepasang kekasih bisa saling mengenal lebih dalam satu sama lain sebelum masuk ke jenjang pernikahan. Jika cocok dengan pacar ya lanjutkan, jika tidak ya putus. Entahlah, benar atau tidak mayoritas pendapat seperti ini-aku kira akan banyak argumentasi tentang benar tidaknya. Karena banyak ternyata pacaran dikalangan anak muda yang kemudian tidak berakhir di pelaminan. Jika memang pacaran itu adalah untuk proses pengenalan di awal sebelum pernikahan, lalu apakah anak SMP dan SMA yang sudah berpacaran itu sudah punya orientasi untuk menikah?Menurutku belum. Jika bisa di survei, mungkin, rata-rata orang yang menikah di Indonesia pernah berganti pacar lebih dari satu kali. Pacaran memang seperti trial and eror. Pacaran memang seperti coba-coba. Jika sesuai dan cocok, lanjutkan, dan jika tidak ya ganti. Jadi apakah pacaran itu bagian dari kesenangan duniawi kita?Mungkin akan tergantung dari siapa yang menjawabnya. 

Sangat sensitif ya kalau mengutarakan isi pikiran tentang pacaran.^^

Sebenarnya, yang ingin aku singgung ditulisanku ini adalah kesalahan persepsi seorang pacar cowok terhadap ceweknya.Kesalahan persepsi itu adalah jika anda sudah berpacarana dengan seorang wanita, bukan serta merta wanita itu adalah milik Anda. Anda hanya seorang pacar bagi wanita itu, bukan suami yang bisa mengatur hidup pasangan anda. Seringkali kita temui permasalahn ini di kalangan anak-anak muda yang sedang berpacaran. Jadi bagi Anda yang berpacaran, aku kasih tulisan ini untuk kesehatan proses pacaran Anda.

Jika anda sudah mempunyai pacar, terutama jika Anda adalah pria, jangan sekali-kali menganggap pacar Anda milik Anda yang bisa Anda perlakukan seenak Anda sendiri. Pasangan kita mempunyai kehidupannya sendiri, kita tidak berhak sama sekali mengatur segala tetek bengek kehidupannya dia. Misalnya dari segi penampilan. Sekedar saran si memang boleh, tapi jika sampai kita yang menentukan pacar kita harus pakai baju apa dihari apa, itu sudah sangat berlebihan. Biarkan pasangan anda memakai pakaian yang memang ia sukai. Jika memang ia meminta saran dan pendapat kita, bolehlah kita berikan pendapat dan saran kita tentang penampilannya. 

Kita juga bukan orang yang berhak untuk tahu kemana saja pasangan kita pergi dan bersama siapa. Kebanyakan dari kita, sering kali menanyakan setiap hari pacar kita pergi kemana dan dengan siapa. Sekedar bertanya memang tidak masalah, tapi jika setiap hari kita bertanya tentang hal itu, apa hak kita?kita bukan suami atau bukan orangtua pacar kita. Apalagi jika kita sampai mengatur-atur boleh tidaknya pacar kita jika ingin berpergian. Wah, itu mah sudah sangat parah. Biarkan pacar kita punya kebebasan untuk pergi kemana dan dengan siapa. Kita tidak punya hak untuk melarang dan mengatur kemana ia pergi karena pacar kita bukan milik kita yang bisa kita atur-atur seenaknya. Baru aja pacar, belum suami kok. ^^

Jangan pernah juga Anda menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan masalah dengan pacar Anda. Aku sangat salut jika proses berpacaran dilandasi oleh, selain cinta tentunya, kedewasaan. Jernih dan bijaksana dalam mendiskusikan sesuatu hal, terutama suatu problem antar pasangan. Kekerasan, apalagi jika sampai memukul pasangan kita, adalah bentuk pelanggaran dan pelecehan berat. Apa hak kita untuk memukul pasangan kita?baru sekedar pacar, bukan suami, bahkan suami pun ada larangan untuk memukul istrinya. Memarahi atau membentak pacar saja, menurutku, adalah hal yang seharusnya tidak dilakukan. Karena apa hak kita untuk memarahi pacar kita?

Yang ingin aku katakan adalah, pacar Anda lah bukan milik Anda. Dia seharusnya menjadi teman anda, sahabat anda, saudara anda, adik anda, dan keluarga anda, jika memang anda serius dan yakin bahwa pernikahan adalah akhir dari proses 'pacaran' (atau entahlah, istilah apa yang ingin anda pakai) anda. Pacar kita bukan lah milik kita yang bisa kita atur sekehendak hati kita. Kita tidak punya hak sama sekali untuk mengatur hidup pacar kita. Dia punya kehidupan sendiri yang ia jalani. Anda pacar, bukan dan belum suaminya. Karena itu, sependapat dengan temanku, bahwa pacaran yang dewasa dan bijaksana adalah kuncinya. Bukan pacaran model anak-anak yang sedikit-dikit marah dan cemburu. Tapi pacaran yang memang bisa saling mengisi, mendewasakan, dan menyemangati antara satu dengan yang lainnya. 


Siapapun kita yang telah berpacaran, pastinya tahu dan paham jika pacaran mempunyai resiko untuk putus ditengah jalan. Karena seperti yang aku bilang diatas, bahwa pacaran ibarat uji coba, trial and eror. Jadi, jangan berlebihan menganggap pacar kita adalah milik kita, karena dia bisa kapan pun pergi dari kehidupan kita. ^^


Mohon maaf jika banyak banyak salah dalam menulis tulisan ini :-D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Read Also

  • Jangan Baper - Jangan baper kalau kerja. Hubungan antar manusia di tempat kerja, entah dengan rekan, bawahan atau atasan, gak selamanya baik-baik saja. Hubungan kerja, sa...
    4 tahun yang lalu