Oleh: Panca Dias Purnomo*)
Teringat saat mendengar saudariku yang baru pertama kali aku lihat, panggilannya Tina mahasiswa berprestasi Fakultas Psikologi Undip 2010 saat memaparkan tentang konsep belajar berbasis SCL (self control learning). Walaupun pada saat itu aku tidak memperhatikannya secara penuh dan barangkali pemahamanku tentang konsep itu tidak murni 100% benar, namun setidaknya aku mendapat pelajaran yang sangat berharga sesuai kapasitasku untuk menangkap penjelasan konsep itu. Kenapa aku tertarik untuk me-review-nya?karena konsep itu yang saat ini aku anggap sangat cocok bagi kondisiku sekarang. Semoga menjadi pelajaran berharga bagi semuanya.
SCL disini bukan Student Centre Learning, melainkan Self Control Learning, yang menurut daya tangkapku pada intinya adalah belajar sesuatu apapun dengan didasarkan pada kemampuan seseorang untuk mengendalikan diri sendiri, sehingga ia bisa fokus, berkonsentrasi meraih tujuan yang ia inginkan. Contohnya mudahnya adalah saat seorang mahasiswa akan menempuh ujian, ujian itu tinggal 1 hari lagi, padahal mahasiswa tersebut belum belajar sama sekali. Ia memutuskan untuk belajar malam hari sebelum ujian dilaksanakan. Namun saat malam hari tiba, ia ingin bermain PS dikomputernya barang sebentar, setelah satu jam bermain, ia masih menunda untuk belajar, dan pada akhirnya ia tidak jadi belajar karena terlalu asyik bermain PS. Mahasiswa tersebut berarti tidak mempunyai Self Control Learning yang baik, karena kewajibannya untuk belajar terkalahkan oleh keinginannya untuk bermain. Kendala yang dihadapi oleh setiap orang adalah ketidakmampuan untuk fokus dan konsentrasi pada suatu hal yang dikerjakan. Terkadang seseorang ingin memalingkan suatu urusan penting dengan sesuatu yang dianggapnya dapat menyegarkan pikirannya, misal dengan bermain, berwisata, tidur, nonton tv, ngobrol, dan lain-lain. Dan tidak jarang orang yang justru terlena jauh akibat keinginannya rehat barang sebentar. Rehat yang dianggap dapat meringankan bebannya itu justru akhirnya membuat suatu hal penting yang harusnya ia kerjakan menjadi terlupakan dan tidak optimal. Maka dari itu, fokus atau konsentrasi sangat dibutuhkan untuk mencapai hasil apapun dengan maksimal.
Jika pada saat Tina menerangkan konsep SCL itu untuk pelajar, penerapannya di sekolah, diterapkan oleh guru, maka kalau aku pikir SCL tidak hanya bermanfaat untuk belajar di sekolah atau kampus, namun juga pada proses kehidupan nyata yang sesungguhnya maupun pada konteks kehidupan yang lain.
Kemampuan seseorang untuk mengontrol diri, tetap fokus, konsentrasi pada tujuan dan visi hidup sangat penting dimiliki oleh setiap orang yang ingin memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Self Control Learning dapat diterapkan pada proses belajar tentang arti kehidupan, tidak hanya dikelas atau kampus. Menurutku SCL berhubungan erat dengan hawa nafsu manusia dan keimanan, serta kekuatan hati dan pikiran seseorang. Orang dengan SCL yang baik mampu mengendalikan dirinya sendiri untuk tetap fokus dan konsentrasi pada tujuan-tujuan hidupnya. Orang yang seperti itu, umumnya mempunyai pengendalian diri terhadap hawa nafsu yang baik. Orang dengan tingkat iman yang tinggi bisanya mempunyai self control yang besar.
Kemampuan untuk mengendalikan diri, tetap fokus pada tujuan dan visi hidup harus kita bangun terus menerus, sehingga kemampuan itu mengakar kuat dalam diri kita, menjadi tameng dan pelindung dari godaan-godaan yang muncul dari luar maupun dalam diri kita sendiri. Mari membangun kemampuan mengontrol diri untuk tetap fokus pada visi hidup yang diyakini membawa manfaat. Tidak hanya digunakan pada proses belajar di kelas, melainkan diterapkan pada semua aspek kehidupan ini untuk meraih mimpi dan cita-cita (terimakasih pada sdri Tina, aku baru sadar manfaatnya, maaf kalau tidak sesuai dengan konsep SCL yang sebenarnya). FOKUS dan KONSENTRASI, jangan buang-buang waktu hanya untuk hal-hal yang tidak penting, jangan terlena oleh waktu senggang.
*)Mahasiswa Budidaya Perairan Undip angkatan 2007
Aku justru tidak sadar saat pertama mendengar kata SCL, saat ini aku sadar betul betapa sangat pentingnya SCL
BalasHapus