Every journey always begins with one step, Semua perjalanan bermula dari satu langkah kaki ....

Selasa, 08 Maret 2011

Cinta Dulu Atau Bangga Dulu??? (1)

Ehhem, sudah lama ya rasanya aku belum menulis lagi di blog atau note kecil di account Facebook ku ini. Kangen juga rasanya menempelkan jari-jari diatas keyboard laptop, sembari terus bergerak mencari kata yang pas untuk dirangkai menjadi kalimat yang bermakna. Sensasi tarian jari diatas keyboard sangat khas sekali, jika kata-kata yang ingin ditulis terus meluncur dari dalam pikiran, membuat seakan-akan ada irama teratur dari pertemuan antara jari dengan tombol keyboard...indah nian...



Menulis itu, ternyata dari analisaku sendiri, bukan menunggu sampai mendapat inspirasi, melainkan diri sendirilah yang harus mencari inspirasi itu sendiri. Dari diskusi dengan orang lain, dari melihat realita kehidupan, dari pemandangan alam yang dilihat, atau dari buku atau film yang dibaca. Inspirasi memang harus dicari, jangan ditunggu. Sampai tua mungkin inspirasi itu tidak akan hadir menyapa jika dia hanya ditunggu, tidak dijemput. Ada juga, yang mengatakan bahwa orang yang pandai menemukan inspirasi adalah orang yang peka dan lembut hatinya. Jika ada yang mengatakan itu lagi, aku sepakat!!!.



Begini kawan, ada polemik yang masih muncul didalam pikiranku, yaitu antara rasa cinta dan bangga. Kenapa kedua kata itu sering muncul?karena, belakangan ini aku banyak berurusan dengan bidang pemerintahan mahasiswa di universitasku tercinta, aku harus sering berdiskusi, membuat konsep, menstranfer dan memahamkan orang lain, mengenai hal-hal yang berhubungan dengan ke-Undip-an, khsusunya mengenai pengelolaan lembaga kemahasiswaan di Undip. Ada yang menyampaikan kepadaku saat aku memberikan materi mengenai pengelolaan SD Mahasiswa, begini katanya "kita harus menumbuhkan rasa cinta almamater kepada setiap mahasiswa baru di jurusan, fakultas, hingga universitas". Aku juga masih ingat kata seorang adik tingkat beda fakultas yang menyampaikan kepada forum waktu itu, kurang lebih seperti ini "Apa kalimat kebanggaan Undip, kalo di universitas xxxxxxx (sensor) mereka punya jargon xxxxxxx (sensor), lah kalo Undip apa?". Pada kesempatan yang lain juga, ada salah seorang adek tingkat yang mengatakan kepadaku bahwa masih banyak mahasiswa jurusanku yang "belum" bangga terhadap jurusannya sendiri. Beberapa rangkaian peristiwa yang kualami ini, memunculkan monolog didalam diri.



Kawan, kalau kita cinta kepada sesuatu pasti kan ada alasannya?ya kan?begitupun dengan rasa bangga, kita bangga terhadap sesuatu pun juga karena ada alasannya?Kalau sesuatu itu tidak mempunyai alasan untuk membuat kita jatuh cinta dan bangga kepadanya, mungkinkah rasa cinta dan bangga akan ada kepada sesuatu itu?



Memunculkan alasan yang bisa kita terima sebagai dasar pemunculan rasa cinta dan bangga kepada sesuatu merupakan hal awal yang, menurut ku, harus ditumbuhkan kepada mahasiswa, terutama mahasiswa baru. Rasa cinta dan bangga itu pasti akan muncul seiring kita menemukan alasan-alasan untuk menjadi cinta dan bangga. Alasan itu apa saja dan bentuknya bagaimana?alasan untuk kita menjadi cinta dan bangga kepada almamater tidak harus selalu dalam bentuk pengakuan global/mayoritas kepada almamater kita..kalau hanya itu yang kita pikirakan maka, akan sulit sekali meraihnya. Kalau bagi ku, rasa cinta dan bangga itu muncul karena aku mendapat banyak hal yang mungkin tidak akan pernah aku dapatkan dari institusi lain, sebagus atau sejelek apapun penilaian orang terhadap institusiku sendiri.



Yang jelas, yang ingin aku sampaikan adalah rasa cinta dan bangga tidak akan pernah muncul didalam diri kita kalau kita tidak punya sesuatu yang kita cintai dan banggakan. Oleh karena itu, PR bagi semua mahasiswa yang "masih" belum menemukan rasa cinta dan bangga terhadap almamaternya, maka pertanyaannya "sudahkah Anda membuat almamatermu patut untuk dicintai dan dibanggakan?" Kalau ada yang belum menemukannya, maka segeralah cari dan temukan.



Masih banyak yang ingin aku tulis sebenarnya, tapi bateriku sudah mau habis...InsyaALLAH akan aku lanjutkan lagi, melalui kacamata seorang pengelola lembaga mahasiswa yang bertanggung jawab terhadap nasib mahasiswa barunya.



Wallohualambisowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Read Also

  • Keluarga - Hidup itu akhirnya adalah tentang membuat prioritas dan memilih, Semakin tua usia kamu, semakin kamu makin tau apa yang benar-benar prioritas untukmu, unt...
    8 bulan yang lalu