Ahh, saya jadi teringat buku yang baru saja saya baca selama di dalam bus menuju kampus tadi. Setiap muslim, dalam perkaranya selalu dinaungi kebaikan. Setiap mendapatkan cobaan, ia selalu bersabar. Sabar adalah kebaikan. Setiap ia mendapatkan kenikmatan, ia selalu bersyukur. Bersyukur adalah kebaikan. Sabar dan syukur adalah kebaikan yang akan menjadi sumber amal dan pahala setiap muslim setiap hari. Indah nian menjadi seorang muslim ya. Sabar setiap mendapat cobaan dan bersyukur akan nikmat yang dirasakan. Subhanallah. Saya ingin tersenyum jadinya kalau menulis kata-kata yang seolah saya sedang mengisi kajian atau tausiah seperti ini (hehe, maaf). Belum pantas rasanya. Saya hanya suka membaca buku pencerahan atau mendengarkan kalimat inspiratif dari orang lain. Salah satu cara untuk melembutkan hati dan memudahkan menemukan makna dalam setiap perjalanan hidup ini (halah lebay ^^). Bersabar dan bersyukur lah.
Baiklah, serius mode on. Kalau tidak salah saya sudah pernah menulis mengenai mimpi, harapan, dan cita-cita minggu yang lalu dan saya sudah menerbitkannya di blog ini. Saya memang sedang belajar menulis, menulis apa saja sebisa saya. Ya, setidaknya suatu saat akan membantu saya untuk mengingat perjalanan hidup yang sudah saya lalui dan mengingatkan saya akan tanggungjawab sebagai seorang manusia untuk saling mengingatkan dan tolong menolong. Sekarang, saya ingin menulis tentang beberapa parameter penilaian atau faktor penyebab diterima tidaknya seorang mahasiswa dalam program nasional/internasional. Saya akan mencoba merangkumnya berdasarkan bukti yang saya lihat dari teman-teman saya (bukan dari saya tentunya, hehe) yang pernah mendapatkannya. Saya beberapa kali menemui teman-teman yang lolos seleksi program beasiswa ke luar negeri, student exchange, pertukaran pemuda, pelatihan, dan bermacam program penuh kompetisi dalam meraihnya. Saya ingin menulis dan membagikannya kepada teman-teman karena mungkin anda salah satu yang sering bertanya "gimana si mas tips dan triknya biar diterima?". Meskipun saya bukan orang yang pantas menguraikan apa penyebabnya (masih cethek, serius!), namun akan saya coba jabarkan sekedarnya. Penting diketahui agar setiap mahasiswa yang tidak ingin sekedar menjadi 'mahasiswa' dapat membekali diri sejak dini. Beberapa parameter penilaian sebuah lembaga atau yayasan dalam menerima seseorang mahasiswa di dalam program mereka adalah (tidak berdasarkan riset & interview, menurut penulis, harap maklum) : IPK, Prestasi, Organisasi, Kegiatan yang pernah diikuti, Bahasa inggris, Kemandirian, dan Keahlian khusus. Saya tidak mengurutkannya berdasarkan prioritas atau persentase penilaian tertinggi. Yang mana yang utama umumnya berbeda penilaiannya berdasarkan kebijakan dari yayasan penyelenggara program.
1. IPK (indeks prestasi komulatif) / GPA (grade point average)
Saya menempatkan IPK di nomer urut satu bukan berarti point ini adalah yang terpenting atau utama. Meskipun seringnya IPK bukanlah parameter penilaian yang utama (saya sepakat), namun mau tidak mau IPK adalah ukuran penilain terhadap tingkat 'keseriusan' pelamar selama masa study-nya. Umumnya, program-program pemberi beasiswa atau program presticious lainnya mensyarakatkan IPK lebih dari 3. Semakin tinggi IPK anda, semakin baik, meski tidak menjadi jaminan anda bisa diterima di program yang anda impikan. Saya sudah sering bertemu dengan mahasiswa ber-IPK selangit (hehe) dan menurut kaca mata saya, mereka memang 'serius' dalam belajar. Indeks prestasi umunya menjadi patokan untuk melihat sejauh mana kualitas akademik dan keseriusan anda dalam belajar. Oleh karenanya, untuk memudahkan anda diterima dalam program tertentu, amankanlah indeks prestasi akademik anda di level 3. Apalah arti IPK selangit jika anda tidak pernah berpartisipasi dalam kegiatan kompetisi maupun organisasi. So, simak nomer dua di bawah ini.
2. Prestasi (Achievement)
Prestasi menurut saya maknanya luas. Penafsiran mengenai prestasi tidak hanya sebatas memenangi kejuaraaan tertentu. Prestasi menurut saya adalah ketika anda merasa bangga dengan sesuatu yang berhasil anda raih. Sesuatu yang anda raih dengan perjuangan keras, sesuatu yang membuat hidup anda berubah, atau bahkan sesuatu yang membuat anda merasa spesial. Semuan itu menurut saya adalah prestasi. Prestasi adalah kebanggaan dan kepuasan. Anda bisa menyebut kelahiran anda di dunia ini dari kedua orang tua anda adalah prestasi, anda juga dapat menyebut diterimanya anda di sebuah perguruan tinggi tertentu adalah prestasi, prestasi juga bisa di sematkan pada anda yang sudah berhasil mengalahkan rasa takut anda akan sesuatu. Prestasi tidak sebatas menjuarai kompetisi atau pun ber-IPK tinggi. Namun, pada konteks ini prestasi yang diinginkan oleh yayasan atau organizer program biasanya adalah prestasi yang terukur dan mendapatkan pengakuan oleh kebanyakan orang. Umumnya yayasan akan menerima claim bahwa anda berprestasi jika anda mempunyai bukti riil akan hal tersebut. Bukti riil itu umumnya dalam bentuk sertifikat. Sertifikat prestasi bukan hanya dihasilkan dalam (sekali lagi) kegiatan kompetisi, melainkan bisa dari program yang lain, misalnya kegiatan voluntery, sosial, event, atau posisi di organisasi. Perbanyaklah berkompetisi dan mengikuti banyak kegiatan prestatif agar posisi tawar anda di mata tim seleksi menjadi lebih tinggi. Biasakan diri anda sejak dini untuk mengikuti berbagai macam program prestatif, khususnya sejak anda menjadi mahasiswa baru. Ingat kembali, prestasi tidak hanya ketika anda menjadi juara dalam kompetisi menulis, olahraga, atau seni budaya saja. Jangan kuatir, jika anda masih merasa belum mempunyai prestasi yang membanggakan dan memuaskan, simak nomer 3 ini yang mungkin bisa mendongkrak daya tawar anda.
3. Organisasi
Pengalaman berorganisasi umumnya selalu disyaraktkan oleh setiap program presticious di Indonesia. Bahkan, katanya selalu ditanyakan dalam setiap interview. Nyatanya mungkin memang demikian. Saat saya lolos ke tahap interview beasiswa belajar bahasa inggris di US, interviewer menanyakan hal itu kepada saya. Di setiap formulir pendaftaran program beasiswa atau student exchange maupun yang sejenis, pelamar umumnya harus mencantumkan pengalaman organanisasi didalamnya. Mengapa pengalaman organisasi dianggap penting oleh yayasan penyelenggara program?menarik untuk dijawab, dan saya yakin anda semua tahu jawabannya. Pengalaman organsisasi seseorang secara tidak langsung mencerminkan tingkat pemahaman tentang manajemen, kepemimpinan, kemampuan bekerja dalam tim, dan tingkat sosialisasinya. Organisasi melatih seseorang terbiasa dengan 'masalah', berpikir cara memecahkannya, dan bekerja di lingkungan yang dinamis. Itulah beberapa manfaat organisasi. Pun, posisi anda dalam organisasi dapat membantu anda mendongkrak daya tawar dan nilai anda di hadapan para tim penyeleksi. Semakin tinggi posisi anda, semakin besar organisasi anda, semakin besar dampat sosial dan manfaat dari organisasi anda, semakin mudah para penyeleksi menempatkan anda sebagai prioritas pelamar yang akan diterima. Terkadang pengalaman organisasi dapat menolong anda karena mungkin prestasi anda yang pas-pasan. Idealnya adalah anda ber-IPK tinggi, mempunyai prestasi, dan mempunyai pengalaman organisasi yang baik. Faktor lain yang dapat membantu anda diterima di program presticious adalah kemampuan berbahasa asing.
4. Kemampuan berbahasa Inggris
Untuk program ke luar negeri, penguasaan bahasa inggris umumnya mutlak dibutuhkan. Kebanyakan kualifikasi yang disrayatkan oleh yayasan penyelenggara program adalah mengenai point ini. Tingkat kemampuan penguasaan bahasa inggris tergantung dari jenis program yang ingin anda ikuti. Program seperti conferensi, debat, atau program yang lain yang membutuhkan penguasaan bahasa inggris tingkat tinggi umumnya mensyaraktan TOEFL dalam score yang tinggi pula. Tidak hanya kemampuan dalam berbicara saja yang harus dipenuhi, melainkan juga kemampuan dalam menulis dan membaca. Program ke luar negeri mengharuskan pelamarnya untuk melengkapi formulir pendaftaran dalam bahasa inggris. So, your english ability both speaking and writing is very required by the foundation that will be help you accepted in the program. Selain itu, program ke luar negeri seringnya menginterview calon penerima program dalam bahasa inggris. Mau tidak mau, anda harus menguasai hal yang satu ini. Point pendukung lainnya yang dapat membantu anda diterima dalam program presticious adalah keahlian khusus dalam hal tertentu, simak nomer 5 dibawah ini.
5. Keahlian/ketrampilan khusus
Umumnya point ini adalah penunjung, namun tidak menutup kemungkinan anda bisa diterima dalam program ke luar negeri karena anda mempunyai keahlian unique yang tidak dimiliki orang lain. Memang tidak semua orang dilahirkan mempunyai ketrampilan yang khas. Mungkin ini semacam talenta bawaan lahir. Namun saya yakin, setiap anda pasti mempunyai kemampuan ini meskipun tidak selalu dalam bentuk yang terlihat. Contoh ketrampilan terlihat misalnya memainkan alat musik, olahraga, menari, menulis, dan lain sebagainya. Contoh kemampuan tidak terlihat misalnya mampu membaca perasaan orang lain, memahami karakter orang lain, mampu menjadi pencair suasana, penganalisa dan pemecah masalah yang handal dan masih banyak lagi. Kemampuan ini semua perlu anda tulis dalam formulir pendaftaran. Biasanya formulir pendaftaran akan menanyakan alasan anda ingin mengikuti program tersebut dan alasan mengapa anda layak diterima. Itulah saat yang tepat bagi anda untuk mempromosikan diri anda sendiri. Namun, dengan satu syarat terlebih dahulu yaitu anda sudah mengenal dengan sangat baik kelebihan dan kekurangan diri anda. Karenanya, kenalilah diri anda lebih dalam.
6. Kemandirian
Saya hampir saja lupa menuliskan point ini. Bukti yang saya lihat, beberapa teman saya diterima dalam program ke LN karena selama kuliah mereka juga bekerja atau mempunyai usaha sendiri. Ini menjadi point penilaian lain karena anda dianggap mempunyai manajemen waktu yang baik dan tingkat kemandirian yang tinggi. Karena anda tidak sekedar menggantungkan diri pada orang tua, melainkan anda dapat membiayai hidup dan kuliah anda sendiri atau setidaknya meringankan beban kedua orang tua. Tim penyeleksi pasti akan memberikan penghargaan dan apresiasi khusus kepada anda yang mempunyai kelebihan ini.
Baiklah, serius mode on. Kalau tidak salah saya sudah pernah menulis mengenai mimpi, harapan, dan cita-cita minggu yang lalu dan saya sudah menerbitkannya di blog ini. Saya memang sedang belajar menulis, menulis apa saja sebisa saya. Ya, setidaknya suatu saat akan membantu saya untuk mengingat perjalanan hidup yang sudah saya lalui dan mengingatkan saya akan tanggungjawab sebagai seorang manusia untuk saling mengingatkan dan tolong menolong. Sekarang, saya ingin menulis tentang beberapa parameter penilaian atau faktor penyebab diterima tidaknya seorang mahasiswa dalam program nasional/internasional. Saya akan mencoba merangkumnya berdasarkan bukti yang saya lihat dari teman-teman saya (bukan dari saya tentunya, hehe) yang pernah mendapatkannya. Saya beberapa kali menemui teman-teman yang lolos seleksi program beasiswa ke luar negeri, student exchange, pertukaran pemuda, pelatihan, dan bermacam program penuh kompetisi dalam meraihnya. Saya ingin menulis dan membagikannya kepada teman-teman karena mungkin anda salah satu yang sering bertanya "gimana si mas tips dan triknya biar diterima?". Meskipun saya bukan orang yang pantas menguraikan apa penyebabnya (masih cethek, serius!), namun akan saya coba jabarkan sekedarnya. Penting diketahui agar setiap mahasiswa yang tidak ingin sekedar menjadi 'mahasiswa' dapat membekali diri sejak dini. Beberapa parameter penilaian sebuah lembaga atau yayasan dalam menerima seseorang mahasiswa di dalam program mereka adalah (tidak berdasarkan riset & interview, menurut penulis, harap maklum) : IPK, Prestasi, Organisasi, Kegiatan yang pernah diikuti, Bahasa inggris, Kemandirian, dan Keahlian khusus. Saya tidak mengurutkannya berdasarkan prioritas atau persentase penilaian tertinggi. Yang mana yang utama umumnya berbeda penilaiannya berdasarkan kebijakan dari yayasan penyelenggara program.
1. IPK (indeks prestasi komulatif) / GPA (grade point average)
Saya menempatkan IPK di nomer urut satu bukan berarti point ini adalah yang terpenting atau utama. Meskipun seringnya IPK bukanlah parameter penilaian yang utama (saya sepakat), namun mau tidak mau IPK adalah ukuran penilain terhadap tingkat 'keseriusan' pelamar selama masa study-nya. Umumnya, program-program pemberi beasiswa atau program presticious lainnya mensyarakatkan IPK lebih dari 3. Semakin tinggi IPK anda, semakin baik, meski tidak menjadi jaminan anda bisa diterima di program yang anda impikan. Saya sudah sering bertemu dengan mahasiswa ber-IPK selangit (hehe) dan menurut kaca mata saya, mereka memang 'serius' dalam belajar. Indeks prestasi umunya menjadi patokan untuk melihat sejauh mana kualitas akademik dan keseriusan anda dalam belajar. Oleh karenanya, untuk memudahkan anda diterima dalam program tertentu, amankanlah indeks prestasi akademik anda di level 3. Apalah arti IPK selangit jika anda tidak pernah berpartisipasi dalam kegiatan kompetisi maupun organisasi. So, simak nomer dua di bawah ini.
2. Prestasi (Achievement)
Prestasi menurut saya maknanya luas. Penafsiran mengenai prestasi tidak hanya sebatas memenangi kejuaraaan tertentu. Prestasi menurut saya adalah ketika anda merasa bangga dengan sesuatu yang berhasil anda raih. Sesuatu yang anda raih dengan perjuangan keras, sesuatu yang membuat hidup anda berubah, atau bahkan sesuatu yang membuat anda merasa spesial. Semuan itu menurut saya adalah prestasi. Prestasi adalah kebanggaan dan kepuasan. Anda bisa menyebut kelahiran anda di dunia ini dari kedua orang tua anda adalah prestasi, anda juga dapat menyebut diterimanya anda di sebuah perguruan tinggi tertentu adalah prestasi, prestasi juga bisa di sematkan pada anda yang sudah berhasil mengalahkan rasa takut anda akan sesuatu. Prestasi tidak sebatas menjuarai kompetisi atau pun ber-IPK tinggi. Namun, pada konteks ini prestasi yang diinginkan oleh yayasan atau organizer program biasanya adalah prestasi yang terukur dan mendapatkan pengakuan oleh kebanyakan orang. Umumnya yayasan akan menerima claim bahwa anda berprestasi jika anda mempunyai bukti riil akan hal tersebut. Bukti riil itu umumnya dalam bentuk sertifikat. Sertifikat prestasi bukan hanya dihasilkan dalam (sekali lagi) kegiatan kompetisi, melainkan bisa dari program yang lain, misalnya kegiatan voluntery, sosial, event, atau posisi di organisasi. Perbanyaklah berkompetisi dan mengikuti banyak kegiatan prestatif agar posisi tawar anda di mata tim seleksi menjadi lebih tinggi. Biasakan diri anda sejak dini untuk mengikuti berbagai macam program prestatif, khususnya sejak anda menjadi mahasiswa baru. Ingat kembali, prestasi tidak hanya ketika anda menjadi juara dalam kompetisi menulis, olahraga, atau seni budaya saja. Jangan kuatir, jika anda masih merasa belum mempunyai prestasi yang membanggakan dan memuaskan, simak nomer 3 ini yang mungkin bisa mendongkrak daya tawar anda.
3. Organisasi
Pengalaman berorganisasi umumnya selalu disyaraktkan oleh setiap program presticious di Indonesia. Bahkan, katanya selalu ditanyakan dalam setiap interview. Nyatanya mungkin memang demikian. Saat saya lolos ke tahap interview beasiswa belajar bahasa inggris di US, interviewer menanyakan hal itu kepada saya. Di setiap formulir pendaftaran program beasiswa atau student exchange maupun yang sejenis, pelamar umumnya harus mencantumkan pengalaman organanisasi didalamnya. Mengapa pengalaman organisasi dianggap penting oleh yayasan penyelenggara program?menarik untuk dijawab, dan saya yakin anda semua tahu jawabannya. Pengalaman organsisasi seseorang secara tidak langsung mencerminkan tingkat pemahaman tentang manajemen, kepemimpinan, kemampuan bekerja dalam tim, dan tingkat sosialisasinya. Organisasi melatih seseorang terbiasa dengan 'masalah', berpikir cara memecahkannya, dan bekerja di lingkungan yang dinamis. Itulah beberapa manfaat organisasi. Pun, posisi anda dalam organisasi dapat membantu anda mendongkrak daya tawar dan nilai anda di hadapan para tim penyeleksi. Semakin tinggi posisi anda, semakin besar organisasi anda, semakin besar dampat sosial dan manfaat dari organisasi anda, semakin mudah para penyeleksi menempatkan anda sebagai prioritas pelamar yang akan diterima. Terkadang pengalaman organisasi dapat menolong anda karena mungkin prestasi anda yang pas-pasan. Idealnya adalah anda ber-IPK tinggi, mempunyai prestasi, dan mempunyai pengalaman organisasi yang baik. Faktor lain yang dapat membantu anda diterima di program presticious adalah kemampuan berbahasa asing.
4. Kemampuan berbahasa Inggris
Untuk program ke luar negeri, penguasaan bahasa inggris umumnya mutlak dibutuhkan. Kebanyakan kualifikasi yang disrayatkan oleh yayasan penyelenggara program adalah mengenai point ini. Tingkat kemampuan penguasaan bahasa inggris tergantung dari jenis program yang ingin anda ikuti. Program seperti conferensi, debat, atau program yang lain yang membutuhkan penguasaan bahasa inggris tingkat tinggi umumnya mensyaraktan TOEFL dalam score yang tinggi pula. Tidak hanya kemampuan dalam berbicara saja yang harus dipenuhi, melainkan juga kemampuan dalam menulis dan membaca. Program ke luar negeri mengharuskan pelamarnya untuk melengkapi formulir pendaftaran dalam bahasa inggris. So, your english ability both speaking and writing is very required by the foundation that will be help you accepted in the program. Selain itu, program ke luar negeri seringnya menginterview calon penerima program dalam bahasa inggris. Mau tidak mau, anda harus menguasai hal yang satu ini. Point pendukung lainnya yang dapat membantu anda diterima dalam program presticious adalah keahlian khusus dalam hal tertentu, simak nomer 5 dibawah ini.
5. Keahlian/ketrampilan khusus
Umumnya point ini adalah penunjung, namun tidak menutup kemungkinan anda bisa diterima dalam program ke luar negeri karena anda mempunyai keahlian unique yang tidak dimiliki orang lain. Memang tidak semua orang dilahirkan mempunyai ketrampilan yang khas. Mungkin ini semacam talenta bawaan lahir. Namun saya yakin, setiap anda pasti mempunyai kemampuan ini meskipun tidak selalu dalam bentuk yang terlihat. Contoh ketrampilan terlihat misalnya memainkan alat musik, olahraga, menari, menulis, dan lain sebagainya. Contoh kemampuan tidak terlihat misalnya mampu membaca perasaan orang lain, memahami karakter orang lain, mampu menjadi pencair suasana, penganalisa dan pemecah masalah yang handal dan masih banyak lagi. Kemampuan ini semua perlu anda tulis dalam formulir pendaftaran. Biasanya formulir pendaftaran akan menanyakan alasan anda ingin mengikuti program tersebut dan alasan mengapa anda layak diterima. Itulah saat yang tepat bagi anda untuk mempromosikan diri anda sendiri. Namun, dengan satu syarat terlebih dahulu yaitu anda sudah mengenal dengan sangat baik kelebihan dan kekurangan diri anda. Karenanya, kenalilah diri anda lebih dalam.
6. Kemandirian
Saya hampir saja lupa menuliskan point ini. Bukti yang saya lihat, beberapa teman saya diterima dalam program ke LN karena selama kuliah mereka juga bekerja atau mempunyai usaha sendiri. Ini menjadi point penilaian lain karena anda dianggap mempunyai manajemen waktu yang baik dan tingkat kemandirian yang tinggi. Karena anda tidak sekedar menggantungkan diri pada orang tua, melainkan anda dapat membiayai hidup dan kuliah anda sendiri atau setidaknya meringankan beban kedua orang tua. Tim penyeleksi pasti akan memberikan penghargaan dan apresiasi khusus kepada anda yang mempunyai kelebihan ini.
Beberapa point diatas adalah contoh parameter penilaian saat anda ingin diterima di program yang anda inginkan. Semakin presticious, bergengsi suatu program, akan semakin banyak pelamar yang mendaftar, akan semakin ketat persaingannya, sehingga kualifikasi peserta yang akan diterima pun semakin tinggi. Persiapkanlah diri anda sejak dini untuk hal itu. Tingkatkanlah kapasitas diri agar anda dapat masuk dalam kriteria peserta program tersebut. Meskipun tidak dapat mendekati kondisi ideal atau tidak semua parameter dapat dipenuhi, setidaknya berusaha membuat diri sendiri mendekati ideal dan mempunyai beberapa parameter yang dapat diperhitungkan adalah jauh lebih baik. Point mana yang ingin anda tonjolkan?Selanjutnya terserah anda. Selain beberapa point diatas sebagai persyaratan teknis yang harus anda persiapkan, yang tidak kalah penting adalah persiapan non-teknis seperti kepercayaan diri dan keyakinan bahwa anda akan diterima di program yang anda inginkan. Tetap sehat dan semangat.
Wallohualam,
Panca DP
Newman Library, Sunday 24 April 2011, 02.35 pm
Wallohualam,
Panca DP
Newman Library, Sunday 24 April 2011, 02.35 pm
Kak, mau tanya. stelah sy buka websitenya IIEF kok ngga ada program IESLP smpe skarang ya? apa sdh tidak dibuka lagi untuk pendaftaran?? trima kasih
BalasHapusIya, setahu saya ielsp mmg blum dibuka nervilia......slmat mnunggu aja y. Sya jga blum tahu kapanbukannya
Hapus