Kalimat luar biasa yang saya baca dari novel "Maximum Ride", novel karya novelis ternama USA James Peterson. Setiap perjalan memang selalu di awali dari hanya satu langkah kaki. Sepanjang apapun perjalanan itu, siapapun orangnya, sehebat apapun dirinya, pasti akan memulainya dari satu hentakan kaki. Sekelumit perasaan haru menggelayuti hati ini sesaat setelah membaca kalimat itu. Mengesankan. Saya semakin meyakini bahwa mimpi sebesar apapun pasti akan tercapai dengan terus melangkahkan kaki menuju impian itu. Terus bersabar melangkah satu demi satu. Mimpi besar ibarat jalan yang panjang dan berliku, dibutuhkan waktu yang lama dan langkah kaki yang banyak untuk sampai di tujuan. Bersabar dan terus berusaha melalui setiap liku perjalanan hingga sampailah di titik yang didambakan. Satu hal lagi, setiap harapan dan keinginan, atau dalam hal ini bisa dikatakan sebagai tujuan perjalanan bermula dari sebuah hal yang tidak nyata alias abstrak. Atau dalam bahasa lain, semua tujuan yang diinginkan bermula dari pikiran. Sebelum kita memutuskan untuk menuju tujuan yang kita inginkan, kita terlebih dahulu mempunyai bayangan atau impian tentang tujuan itu. Setelah kemudian bayangan tentang tujuan ada didalam otak, maka kita akan berusaha untuk merealisasikan atau mewujudkannya. Dalam bahasa saya, saya sebut sebagai "proses realisasi mimpi". Sadar atau tidak kawan, sejatinya hidup kita semuanya bermula dari hal yang sebatas angan-angan. Angan-angan, atau boleh lah kebanyakan orang menyebutnya sebagai mimpi dan cita-cita, membawa kita kedalam usaha untuk mewujudkannya. Saya sangat tersentuh saat dan setelah melihat film yang luar biasa karya anak bangsa: "Sang Pemimpi". Film yang diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Andre Hirata itu membawa pesan yang mendalam mengenai kekuatan mimpi. Mimpi terlihat terlalu besar, konyol atau 'immpossible' namun justru dengan kekuatan usaha dan kesabaran mimpi dapat tercapai. Yaa, semakin tegaslah bahwa mimpi adalah awal dari realisasi. Mimpi yang akan menggerakan langkah kaki menelusuri jalan berliku untuk mencapai harapan dan cita-cita. Mimpi yang akan terus membuat semangatmu terasa ada, mimpi yang akan menguatkanmu didalam perjalanan panjang itu, mimpi yang akan meyakinkanmu untuk terus bertahan, mimpi juga lah yang akan membuatmu menangis saat perlahan dan pasti tanganmu akhirnya menggapai cita dan harapanmu. Bermimpilah, jangan berhenti, sampai akhir detik mu hidup didunia ini.
Saya teringat memori indah dan yang seringnya memilukan (hehe) saat saya bersekolah di sekolah menengah pertama. Kemudian karena alasan non teknis saya melanjutkan pendidikan di sekolah kejuruan di kota yang sama. Saat saya di berada di awal sekolah di SMK, seperti mungkin pelajar kebanyakan waktu itu, saya belum mempunyai gambaran sedikitpun mengenai mimpi dan cita - cita. Entahlah, saya sudah lupa di awal perkenalan saya di depan kelas, jenis pekerjaan atau profesi impian apa yang saya sampaikan kepada mereka saat perkenalan. Saya bahkan tidak lagi mengingatnya. Ternyata Allah memberikan jalan kepada saya untuk melanjutkan sampai ke perguruan tinggi. Sebelumnya, saya tidak pernah membayangkan bahwa saya akan sampai di level ini, karena keinginan itu muncul spontan saat saya di pertengahan kelas 3. Saya tidak mengira. Kemudian, saya mengenal banyak tipe manusia di kampus, dan wawasan saya pun terbuka. Semenjak itu saya semakin mengenal esensi kata 'mimpi'.
Sampai hari ini, mimpi bagi saya tidak berubah arti dan maknanya, namun justru semakin berkembang luas sehingga membuat cara pandang saya kepadanya lebih bijaksana dan indah. Apakah mimpi yang kita harapkan selalu dapat terwujud?jawaban anda pasti lah tidak selalu. Ya, saya pun semakat dengan pendapat anda dan mungkin kebanyakan orang. Mimpi tidak akan selalu persis terwujud seperti apa yang diharapkan. Rencana yang dibuat untuk meraih dan mewujudkan mimpi itu belum tentu berjalan mulus. Kaki yang sudah diayunkan, jalan yang sudah diketemukan, belokan jalan yang sudah diketahui, dan tujuan yang sudah ditentukan, belum tentu semuanya akan di lalui saat ayunan langkah kaki semakin jauh meninggalkan garis permulaan. Pada saat langkah kaki menelurusuri jalan yang sudah ditentukan, seringkali rintangan dan hambatan menghalangi (apapun itu bentuknya) sehingga rute perjalanan yang sudah tercatat jelas di peta harus berubah. Belokan yang sudah diperhitungkan akan muncul di ujung jalan itu, belum tentu akan dilewati karena tiba - tiba ayunan langkah kaki ini harus melewati tikungan yang lain. Bahkan, tujuan yang sudah di depan mata harus sirna dan justru berubah menjadi tujuan lain yang belum tentu di senangi. Atau mungkin selama perjalanan itu, langkah demi langkah kaki tersesat hilang entah kemana. Pasti anda dan saya pernah mengalami hal itu bukan?
Memang benar, mimpi tidak akan pernah selalu seperti apa yang diharapkan, namun bagi anda yang masih percaya akan kekuatan Sang Maha Pembuat Mimpi dan Harapan, maka anda harus yakin bahwa IA tidak akan pernah tidur dan menutup mata kepada makhlukNYA. DIA akan selalu ada bagi makhlukNYA yang selama perjalanan memuji namaNYA dan berdoa kepadaNYA agar bisa sampai di tujuan. IA tidak selalu memberikan petunjuk persis seperti jalan yang ingin dilewati, namun IA pasti akan membawa kita sampai di tujuan yang diimpikan. Jikalau tidak pernah sampai di tujuan yang diimpikan, IA pasti memberikan tujuan lain yang jauuhhhhhhh lebih baik dari tujuan awal kita. Percayalah. Seperti yang sudah DIA janjikan bahwa "sesuatu yang buruk menurut kamu boleh jadi ia lebih baik untukmu, dan DIA lah SANG MAHA MENGETAHUI". Pasti, mimpi akan terwujud suatu saat, entah dengan jalan yang sama atau berbeda, entah dengan seratus langkah atau pun berjuta-juta langkah, entah dengan mimpi yang sama atau pun dengan mimpi yang berbeda namun yang lebih baik. Percayalah. Yakinlah. Berusahalah. Bersabarlah. Berdoalah.
Di sisi lain, pada saat menempuh perjalanan berliku, curam, terjal, dan tajam seringkali mata ini tidak kuasa untuk melihat orang lain yang sedang menempuh perjalanan yang sama seperti kita namun di jalur yang berbeda. Sesering itu pula, mata kita melihat kondisi tetangga kita dan kemudian melihat kondisi perjalanan kita sendiri. Munculah bermacam pembandingan diantara keduanya (saya dan anda, saya dan dirinya, saya dan mereka, dst). "Kenapa ya dia enak banget dapet ********", "ihhh, keren banget ya dia diterima di **********", "coba kalo aku bisa seperti dia, pasti aku bakal *******), "kenapa si aku diterima di sini, enggak di sana seperti dia", dst., dst., dan dst. Mungkin anda salah satunya?(semoga tidak. Tidak terkecuali yang menulisnya, hehe). Mungkin begitulah sifat kodrat manusia. Mungkin, saya kurang tau, saya belum pernah belajar antropology soalnya. Yang saya katakan di paragraf atas sana bahwa pemahaman saya tentang mimpi tidak berubah namun berkembang dan bertambah adalah karena ini : 'setiap orang mempunyai jalan mimpi nya masing-masing'. Tidak usah gelisah, khawatir, apalagi iri dengan tetangga anda. Jika anda sama persis diterima di jurusan yang sama atau universitas yang sama seperti tetangga anda itu, apakah anda yakin anda akan menjadi orang bermanfaat?(belum tentu). Permisalannya banyak sekali. Mimpi setiap orang pasti berbeda-beda atau mungkin juga ada yang sama, proses mencapainya pun pasti berbeda-beda atau mungkin pula ada yang sama. Oleh karenanya, proses {dan} mencapai mimpi anda (sendiri) tidak harus sama seperti orang lain, karena apa?karena anda sudah mempunyai jalan sendiri. Namun bisa saja, belokan, tipe jalan, pemandangan, perlengkapan yang di gunakan sama seperti yang di alami oleh orang lain. Tidak ada salahnya belajar dari pengalaman perjalanan orang lain. Belajar dari siapa saja, temukan semangat dan petik pelajaran dari perjalanannya.
Perjalanan mencapai mimpi, cita, dan harapan dimulai dari satu langkah kaki, kemudian satu langkah kaki saling bergantian melahap permukaan jalan, terus berjalan menelusuri belokan-tanjakan-turunan, melihat berbagai pemandangan, titik keringat bermunculan, nafas tersengal lelah, namun akhirnya semuanya akan terbayar setelah melihat titik diujung mata: impianku sudah dekat. Akankah mimpi anda sama setiap saat?tentu tidak. Karenanya, teruslah bermimpi, raihlah bermacam mimpi yang anda punya. Jangan berhenti setelah anda meraih satu mimpi anda. Perjalanan meraih mimpi yang lain masih panjang kawan. "Semuanya diawali oleh mimpi, akan berakhir seperti mimpi, oleh karenya teruslah bermimpi".
Perjalanan saya menuju laboratorium Aquaculture Centre dari Fox Street :
Sedalam rasa didalam hati, ingin aku katakan kepada diri
Sebesar rasa di dalam hati, ingin aku katakan kepada diri
Kau lebih dari indah..........melebihi rasa didalam hatiku
Mimpi akan mengawali semua perjalanan
Menemani dan menghiburku........
Panca DP
Keentwood Dr, 1105
Kamis, 21 April 2011
09.51 p.m.
Saya teringat memori indah dan yang seringnya memilukan (hehe) saat saya bersekolah di sekolah menengah pertama. Kemudian karena alasan non teknis saya melanjutkan pendidikan di sekolah kejuruan di kota yang sama. Saat saya di berada di awal sekolah di SMK, seperti mungkin pelajar kebanyakan waktu itu, saya belum mempunyai gambaran sedikitpun mengenai mimpi dan cita - cita. Entahlah, saya sudah lupa di awal perkenalan saya di depan kelas, jenis pekerjaan atau profesi impian apa yang saya sampaikan kepada mereka saat perkenalan. Saya bahkan tidak lagi mengingatnya. Ternyata Allah memberikan jalan kepada saya untuk melanjutkan sampai ke perguruan tinggi. Sebelumnya, saya tidak pernah membayangkan bahwa saya akan sampai di level ini, karena keinginan itu muncul spontan saat saya di pertengahan kelas 3. Saya tidak mengira. Kemudian, saya mengenal banyak tipe manusia di kampus, dan wawasan saya pun terbuka. Semenjak itu saya semakin mengenal esensi kata 'mimpi'.
Sampai hari ini, mimpi bagi saya tidak berubah arti dan maknanya, namun justru semakin berkembang luas sehingga membuat cara pandang saya kepadanya lebih bijaksana dan indah. Apakah mimpi yang kita harapkan selalu dapat terwujud?jawaban anda pasti lah tidak selalu. Ya, saya pun semakat dengan pendapat anda dan mungkin kebanyakan orang. Mimpi tidak akan selalu persis terwujud seperti apa yang diharapkan. Rencana yang dibuat untuk meraih dan mewujudkan mimpi itu belum tentu berjalan mulus. Kaki yang sudah diayunkan, jalan yang sudah diketemukan, belokan jalan yang sudah diketahui, dan tujuan yang sudah ditentukan, belum tentu semuanya akan di lalui saat ayunan langkah kaki semakin jauh meninggalkan garis permulaan. Pada saat langkah kaki menelurusuri jalan yang sudah ditentukan, seringkali rintangan dan hambatan menghalangi (apapun itu bentuknya) sehingga rute perjalanan yang sudah tercatat jelas di peta harus berubah. Belokan yang sudah diperhitungkan akan muncul di ujung jalan itu, belum tentu akan dilewati karena tiba - tiba ayunan langkah kaki ini harus melewati tikungan yang lain. Bahkan, tujuan yang sudah di depan mata harus sirna dan justru berubah menjadi tujuan lain yang belum tentu di senangi. Atau mungkin selama perjalanan itu, langkah demi langkah kaki tersesat hilang entah kemana. Pasti anda dan saya pernah mengalami hal itu bukan?
Memang benar, mimpi tidak akan pernah selalu seperti apa yang diharapkan, namun bagi anda yang masih percaya akan kekuatan Sang Maha Pembuat Mimpi dan Harapan, maka anda harus yakin bahwa IA tidak akan pernah tidur dan menutup mata kepada makhlukNYA. DIA akan selalu ada bagi makhlukNYA yang selama perjalanan memuji namaNYA dan berdoa kepadaNYA agar bisa sampai di tujuan. IA tidak selalu memberikan petunjuk persis seperti jalan yang ingin dilewati, namun IA pasti akan membawa kita sampai di tujuan yang diimpikan. Jikalau tidak pernah sampai di tujuan yang diimpikan, IA pasti memberikan tujuan lain yang jauuhhhhhhh lebih baik dari tujuan awal kita. Percayalah. Seperti yang sudah DIA janjikan bahwa "sesuatu yang buruk menurut kamu boleh jadi ia lebih baik untukmu, dan DIA lah SANG MAHA MENGETAHUI". Pasti, mimpi akan terwujud suatu saat, entah dengan jalan yang sama atau berbeda, entah dengan seratus langkah atau pun berjuta-juta langkah, entah dengan mimpi yang sama atau pun dengan mimpi yang berbeda namun yang lebih baik. Percayalah. Yakinlah. Berusahalah. Bersabarlah. Berdoalah.
Di sisi lain, pada saat menempuh perjalanan berliku, curam, terjal, dan tajam seringkali mata ini tidak kuasa untuk melihat orang lain yang sedang menempuh perjalanan yang sama seperti kita namun di jalur yang berbeda. Sesering itu pula, mata kita melihat kondisi tetangga kita dan kemudian melihat kondisi perjalanan kita sendiri. Munculah bermacam pembandingan diantara keduanya (saya dan anda, saya dan dirinya, saya dan mereka, dst). "Kenapa ya dia enak banget dapet ********", "ihhh, keren banget ya dia diterima di **********", "coba kalo aku bisa seperti dia, pasti aku bakal *******), "kenapa si aku diterima di sini, enggak di sana seperti dia", dst., dst., dan dst. Mungkin anda salah satunya?(semoga tidak. Tidak terkecuali yang menulisnya, hehe). Mungkin begitulah sifat kodrat manusia. Mungkin, saya kurang tau, saya belum pernah belajar antropology soalnya. Yang saya katakan di paragraf atas sana bahwa pemahaman saya tentang mimpi tidak berubah namun berkembang dan bertambah adalah karena ini : 'setiap orang mempunyai jalan mimpi nya masing-masing'. Tidak usah gelisah, khawatir, apalagi iri dengan tetangga anda. Jika anda sama persis diterima di jurusan yang sama atau universitas yang sama seperti tetangga anda itu, apakah anda yakin anda akan menjadi orang bermanfaat?(belum tentu). Permisalannya banyak sekali. Mimpi setiap orang pasti berbeda-beda atau mungkin juga ada yang sama, proses mencapainya pun pasti berbeda-beda atau mungkin pula ada yang sama. Oleh karenanya, proses {dan} mencapai mimpi anda (sendiri) tidak harus sama seperti orang lain, karena apa?karena anda sudah mempunyai jalan sendiri. Namun bisa saja, belokan, tipe jalan, pemandangan, perlengkapan yang di gunakan sama seperti yang di alami oleh orang lain. Tidak ada salahnya belajar dari pengalaman perjalanan orang lain. Belajar dari siapa saja, temukan semangat dan petik pelajaran dari perjalanannya.
Perjalanan mencapai mimpi, cita, dan harapan dimulai dari satu langkah kaki, kemudian satu langkah kaki saling bergantian melahap permukaan jalan, terus berjalan menelusuri belokan-tanjakan-turunan, melihat berbagai pemandangan, titik keringat bermunculan, nafas tersengal lelah, namun akhirnya semuanya akan terbayar setelah melihat titik diujung mata: impianku sudah dekat. Akankah mimpi anda sama setiap saat?tentu tidak. Karenanya, teruslah bermimpi, raihlah bermacam mimpi yang anda punya. Jangan berhenti setelah anda meraih satu mimpi anda. Perjalanan meraih mimpi yang lain masih panjang kawan. "Semuanya diawali oleh mimpi, akan berakhir seperti mimpi, oleh karenya teruslah bermimpi".
Perjalanan saya menuju laboratorium Aquaculture Centre dari Fox Street :
Sedalam rasa didalam hati, ingin aku katakan kepada diri
Sebesar rasa di dalam hati, ingin aku katakan kepada diri
Kau lebih dari indah..........melebihi rasa didalam hatiku
Mimpi akan mengawali semua perjalanan
Menemani dan menghiburku........
Panca DP
Keentwood Dr, 1105
Kamis, 21 April 2011
09.51 p.m.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar