Bismillahirrohmanirrohim,
Segala puji hanya bagi ALLAH, Tuhan semesta alam. Tiada pernah IA berhenti menurunkan rahmatNYA kepada seluruh manusia di bumi tanpa pilih kasih. IA beri semua manusia curahan kasih sayangnya sama rata, meskipun kepada ia yang tiada pernah mengingat bahkan menyembahNYA. Tiada yang mengasihi melebihi kasih sayang NYA, tiada yang dapat mencintai melebihi cinta NYA, dan tiada yang sedermawan melebihi kemurahan hati NYA. Subhanallah, IA turunkan kasih sayang tanpa pamrih kepada seluruh makhlukNYA di bumi. Pikirkan lah, setiap detik, tiada terhingga betapa banyak pancaran kasih sayang yang IA berikan kepada manusia. Bahkan, kepada ia yang tiada pernah mengingat, bersyukur, menyembah, atau pun beribadah kepada NYA. IA masih dan selalu akan memberikan kehangatan cinta dan kasih tiada hingga. Subhanallah. Ya ALLAH, tiada akan pernah bisa sekeras apapun hambaMU berusaha untuk sekedar membalas apa yang telah Engkau beri. Pembandingan sebiji pasir dengan luasnya lautan pasir di seluruh dunia. Ah, itu pun belum cukup meski sekedar mengandaikannya. Kasih sayang MU tiada akan pernah terandai dengan perandaian atau perumpamaan seindah apapun.
Ulama Aidh Al-Qarni menggambarkan dengan sangat indah dalam lembaran-lembaran pertama bukunya "La-Tahzan" betapa sangat lemah daya manusia dibandingkan kebesaran kuasa ALLAH SWT. Saat badai di lautan, bumi bergoyang, angin puting beliung menerjang, manusia yang mengaku tidak mengenal Tuhan pun pasti akan memohon keselamatan kepada NYA, zat Maha Besar yang menguasai alam raya. Saya terenyuh saat melihat realita di belahan dunia lain selain tanah kelahiran saya, betapa banyak manusia yang dengan angkuhnya mengesampingkan peribadatan kepada Tuhan, bahkan mengesampingkan peran besar NYA dalam mengatur kehidupan ini. Tiadakah mereka menyadari dari indah dan teraturnya alam raya ini?Tiadakah mereka menyadari dari tubuh yang dipunyai?Apakah mereka pikir, bumi dan seisinya, manusia, keteraturan alam semesta ini muncul dengan sendirinya?. Sampai kulit mereka keriput, tulang telah renta, gigi tanggal satu demi satu, kehidupan terlihat hanya sebatas di bumi. Astaghfirullahaladzim. Namun, dengan penuh kasih sayang tiada batas ALLAH terus saja melimpahkan cucuran cintaNYA kepada manusia ke bumi dan kepada seluruh makhluk yang menemaninya di alam raya ini. Tanpa pilih kasih, tanpa pandang bulu, tanpa mengukur percaya tidaknya ia kepadaNYA, tanpa mengukur seberapa taat kepadaNYA. Semua manusia, sama rata, menikmati kasih sayang tiada tara ini di bumi. Meski dengan mudah sebenarnya IA bisa saja memutus tali kasih kepada manusia yang sombong dan angkuh di bumiNYA ini. Tapi, tidak IA lakukan. Itulah cinta dan kasih dari sang Maha Pengasih dan Penyayang. Saya makin tersadar melihat realita yang terhidang persis di depan mata.
Kebesaran hanya untuk ALLAH swt, tiada daya manusia selain dari kuasaNYA. Ingat kembali esensi kemurahan hatiNYA mengapa IA menciptakan manusia. Lihat betapa indah bumi yang IA ciptakan ini. Dengar betapa merdunya nyanyian alam semesta bertasbih memuji namaNYA. Rasakan betapa sempurnanya penciptaan manusia. IA karuniakan segala kelebihan diantara makhlukNYA didalam diri manusia. IA ciptakan alam semesta dan isinya dengan keteraturan dan keindahan yang sempurna sebagai pertanda dan pengingat kepada manusia akan tujuan hidup di dunia.
Subhanallah, IA lah Tuhan semesta alam.
Syukur dan pujiku kepadaMU ya ALLAH
Wallohualam,
Panca DP
Kenwood Dr, 1105, Blacksburg, VA.
Ulama Aidh Al-Qarni menggambarkan dengan sangat indah dalam lembaran-lembaran pertama bukunya "La-Tahzan" betapa sangat lemah daya manusia dibandingkan kebesaran kuasa ALLAH SWT. Saat badai di lautan, bumi bergoyang, angin puting beliung menerjang, manusia yang mengaku tidak mengenal Tuhan pun pasti akan memohon keselamatan kepada NYA, zat Maha Besar yang menguasai alam raya. Saya terenyuh saat melihat realita di belahan dunia lain selain tanah kelahiran saya, betapa banyak manusia yang dengan angkuhnya mengesampingkan peribadatan kepada Tuhan, bahkan mengesampingkan peran besar NYA dalam mengatur kehidupan ini. Tiadakah mereka menyadari dari indah dan teraturnya alam raya ini?Tiadakah mereka menyadari dari tubuh yang dipunyai?Apakah mereka pikir, bumi dan seisinya, manusia, keteraturan alam semesta ini muncul dengan sendirinya?. Sampai kulit mereka keriput, tulang telah renta, gigi tanggal satu demi satu, kehidupan terlihat hanya sebatas di bumi. Astaghfirullahaladzim. Namun, dengan penuh kasih sayang tiada batas ALLAH terus saja melimpahkan cucuran cintaNYA kepada manusia ke bumi dan kepada seluruh makhluk yang menemaninya di alam raya ini. Tanpa pilih kasih, tanpa pandang bulu, tanpa mengukur percaya tidaknya ia kepadaNYA, tanpa mengukur seberapa taat kepadaNYA. Semua manusia, sama rata, menikmati kasih sayang tiada tara ini di bumi. Meski dengan mudah sebenarnya IA bisa saja memutus tali kasih kepada manusia yang sombong dan angkuh di bumiNYA ini. Tapi, tidak IA lakukan. Itulah cinta dan kasih dari sang Maha Pengasih dan Penyayang. Saya makin tersadar melihat realita yang terhidang persis di depan mata.
Kebesaran hanya untuk ALLAH swt, tiada daya manusia selain dari kuasaNYA. Ingat kembali esensi kemurahan hatiNYA mengapa IA menciptakan manusia. Lihat betapa indah bumi yang IA ciptakan ini. Dengar betapa merdunya nyanyian alam semesta bertasbih memuji namaNYA. Rasakan betapa sempurnanya penciptaan manusia. IA karuniakan segala kelebihan diantara makhlukNYA didalam diri manusia. IA ciptakan alam semesta dan isinya dengan keteraturan dan keindahan yang sempurna sebagai pertanda dan pengingat kepada manusia akan tujuan hidup di dunia.
Subhanallah, IA lah Tuhan semesta alam.
Syukur dan pujiku kepadaMU ya ALLAH
Wallohualam,
Panca DP
Kenwood Dr, 1105, Blacksburg, VA.
Semesta alam pun bersyukur kepada Sang Pencipta....^^
BalasHapus