Every journey always begins with one step, Semua perjalanan bermula dari satu langkah kaki ....

Minggu, 02 Oktober 2011

Cinta Lingkungan Melalui Kurikulum Kemahasiswaan

Aku sedang membuka beberapa file-file lama yang ada di laptopku, dan aku temukan artikel ini. Seingatku aku pernah mempublishnya di internet melalui website tertentu. Pun tidak ada salahnya jika aku menerbitkannya kembali di blogku sendiri meskipun tulisan ini sudah agak jadul. Ya, semoga bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.  

Pendahuluan
Mahasiswa merupakan elemen masyarakat yang mempunyai peran sangat vital dalam mempengaruhi transformasi nilai – nilai kemasyarakatan, sebab mahasiswa dianggap oleh masyarakat sebagai golongan orang terpelajar, intelektual, dan pintar sehingga ide atau gagasan perubahan yang dikeluarkan oleh mahasiswa dapat mengubah kondisi masyarakat. Fakta telah berkata demikian, bahwa mahasiswa mampu mengubah tatanan masyarakat secara sosial, ekonomi, budaya, dan birokrasi di negara ini melalui aksi – aksinya baik dalam bentuk lisan, tulisan, maupun bentuk lainnya. Di sisi lain, mahasiswa dididik untuk menjadi pemimpin, generasi penerus penentu arah bangsa, yang seharusnya mempunyai pengetahuan, skill, dan budi pekerti luhur sehingga nantinya jika mahasiswa telah menjadi pemimpin yang sebenarnya maka ia dapat menjadi lokomotif perbaikan masyarakat.
Tidak terlalu berlebihan jika ada perumpamaan bahwa kondisi suatu negara ditentukan oleh kondisi mahasiswanya, karena disadari atau tidak mahasiswa adalah elemen terpenting penggerak laju perkembangan suatu bangsa. Pemimpin bangsa, penentu arah kebijakan negara, maupun orang yang berpengaruh didalam perkembangan masyarakat, mayoritas bahkan hampir semuanya berasal dari dunia kampus alias mahasiswa. Oleh karena itu, selama proses pembentukan, mahasiswa harus digodok dan ditanami dengan nilai – nilai yang luhur dan berbudi yang dapat membawa perbaikan bagi kondisi masyarakat itu sendiri, salah satunya adalah rasa cinta kepada lingkungan.

Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Diponegoro sejauh pengamatan saya mempunyai kesadaran cinta lingkungan yang sangat rendah. Contoh yang paling dekat dan sederhana adalah masih banyaknya sampah berceceran diarea kampus, bahkan didalam ruang kuliah. Mahasiswa FPIK UNDIP terlihat tidak risih atau sungkan membuang sampah disembarang tempat sekalipun berada didepan dosen, diruang kuliah, halaman kampus dan tempat umum meski tempat sampah berada dekat dengan dirinya. Materi tentang rasa cinta terhadap lingkungan perlu dimasukan kedalam kurikulum sistem kaderisasi kegiatan mahasiswa di FPIK UNDIP sebagai sarana untuk menanamkan ideologi yang kuat tentang rasa cinta dan peduli terhadap lingkungan. Hal ini bukan mustahil dapat saya lakukan karena saya adalah Ketua BEM FPIK UNDIP saat ini.

Isi
Kurikulum pembinaan disetiap fase kaderisasi berbeda – beda berdasarkan tingkatannya. Misal pada saat PPMB fakultas, materi yang diberikan sebatas pengenalan tentang kondisi fakultas baik kondisi akademik, tata tertib, nilai – nilai, kemahasiswaan dan motivasi untuk berprestasi melalui ajang PKM (Program Kreativitas Mahasiswa), MAWAPRES (Mahasiswa Berprestasi), dan ajang keilmiahan yang lainnya. Kemudian pada fase LKMM Pra Dasar, mahasiswa baru mulai dikenalkan tentang organisasi mahasiswa. Orientasi tingkat jurusan oleh angkatan dan HMJ biasanya lebih menekankan pada kecintaan terhadap jurusan dan angkatan. Secara garis besar, kurikulum pembinaan mahasiswa di FPIK UNDIP baik kurikulum yang diberikan atau direncanakan oleh pihak fakultas (Dekan, PD3, birokrasi) maupun mahasiswa sendiri melalui kurikulum kaderisasinya (UKK/HMJ/BEM) belum ada sama sekali materi tentang kepeduliaan/rasa cinta kepada lingkungan.

Karakter mahasiswa dapat dibentuk melalui pembinaan kemahasiswaan yang dilakukan secara terprogram dan terencana sejak mahasiswa baru pertama kali mengenal kampus hingga masa akhir studinya. Pembinaan mahasiswa dalam rangka pembentukan karakter mahasiswa yang mencintai lingkungan, peduli terhadap lingkungan, dan mau memberikan sumbangsih terhadap perbaikan lingkunagan hidup dapat dibentuk dengan menanamkan ideologi rasa cinta terhadap lingkungan pada setiap jenjang alur kaderisasi yang ada di FPIK UNDIP. Penanaman ideologi rasa cinta lingkungan tersebut dimulai pada materi – materi di PPMB FPIK, dimasukan kedalam kurikulum materi LKMM Pradasar, Orientasi Jurusan, dan seterusnya hingga tingkat akhir mahasiswa menempuh setudinya. Sehingga karakter mahasiswa FPIK UNDIP tidak hanya pandai dalam organisasi, akademik, keilmiahan, namun juga mempunyai rasa cinta dan peduli terhadap lingkungan yang tinggi.

Pada tahun 2010 ini pihak birokrasi FPIK UNDIP menginginkan mahasiswa FPIK lebih meminati bidang – bidang keilmiahan seperti PKM dan MAWAPRES yang diadakan setiap tahun. Targetnya adalah semakin meningkatnya jumlah proposal PKM dari FPIK UNDIP. Saya selaku ketua BEM FPIK saat ini memang sangat mendukung akan hal itu, bahkan didalam setiap kesempatan saya sering menyampaikan baik kepada Pembantu Dekan 3, maupun mentri Departemen Ristek BEM FPIK untuk memasukan kurikulum berbau ristek kedalam sistem pembinaan mahasiswa FPIK, dan mereka pun sangat menyetujuinya. Saya pun bisa mengusulkan dan mengusahakan kurikulum tentang rasa cinta lingkungan ini dapat dimasukan kedalam kurikulum pembinaan mahasiswa FPIK UNDIP kepada PD3 maupun Departemen PSDM BEM FPIK UNDIP yang menangani masalah kurikulum kaderisasi mahasiswa. Kami (BEM FPIK UNDIP) sedang dalam tahap pematangan kurikulum dan sistem kaderisasi baku di FPIK UNDIP untuk kami paparkan kepada kawan – kawan mahasiswa di tingkat UKK dan HMJ di bawah kami agar diperoleh suatu sistem kaderisasi mahasiswa FPIK UNDIP yang baku/standar. Semoga dengan dimasukannya kurikulum tentang rasa cinta terhadap lingkungan pada sistem pembinaan mahasiswa FPIK UNDIP, maka mahasiswa FPIK UNDIP akan mempunyai katakter cinta lingkungan yang tinggi, tidak hanya saat menjadi mahasiswa namun juga saat mereka memasuki dunia masyarakat yang sebenarnya.
Kesimpulan
Mahasiswa adalah calon pemimpin bangsa yang akan menjadi penentu arah perkembangan bangsa saat ini. Mereka harus dibekali dengan pengetahuan, skill dan moral yang luhur. Rasa cinta terhadap lingkungan dapat ditanamkan melalui sistem kaderisasi mahasiswa sehingga dapat diperoleh karakter mahasiswa yang mencintai dan peduli terhadap lingkungan.
Saran
Perlu diciptakan atmosfer karakter tersebut melalui peningkatan kegiatan, nilai dan kampanye cinta lingkungan di kampus FPIK UNDIP oleh unit kegiatan mahasiswa, dosen dan birokrasi kampus.

by :panca dias purnomo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Read Also

  • Keluarga - Hidup itu akhirnya adalah tentang membuat prioritas dan memilih, Semakin tua usia kamu, semakin kamu makin tau apa yang benar-benar prioritas untukmu, unt...
    7 bulan yang lalu