Every journey always begins with one step, Semua perjalanan bermula dari satu langkah kaki ....

Minggu, 30 Oktober 2011

Motivasi Berprestasi Melalui Organisasi Mahasiswa

Oleh:
Panca Dias Purnomo[1]

Mahasiswa adalah pemuda yang mempunyai peran besar dalam menentukan arah perbaikan bangsa ini. Sebagai manusia yang lebih tercerahkan (enlightenment people) dibandingkan kelompok masyarakat lainnya, mahasiswa seharusnya mempunyai kepekaan dan kepedulian terhadap kondisi di sekelilingnya. Kepekaan dan kepedulian terhadap kondisi sekelilingnya ini harus berdasarkan suatu pemahaman atau pengetahuan yang nantinya dapat mendasari mahasiswa dalam bergerak. Mahasiswa sebagai elemen masyarakat yang mempunyai kekuatan untuk memperbaiki dan memperbarui kondisi masyarakat, bangsa, dan negara, haruslah mempunyai kapasitas diatas rata-rata mayoritas masyarakat kita. Mahasiswa harus mempunyai pemahaman keilmuaan yang holistik, artinya berpengatahuan luas. Namun tidak cukup sebatas berpengetahuan luas saja, melainkan harus mempunyai kemampuan (skill), visi, karakter, jauh lebih maju dibandingkan kebanyakan masyarakat pada saat ini. Karena itu, mahasiswa harus sadar akan tanggung jawab dan konsekuensi moralnya ini, sehingga kaum intelektual ini harus berlomba-lomba untuk berprestasi: mempunyai pencapaian diatas rata-rata kebanyakan manusia dengan kelebihan masing-masing. Tumbuhnya semangat maju dan berprestasi, berdasarkan fakta dan banyak pengalaman, bermula dari organisasi mahasiswa. Organisasi mahasiswa menjadi bagian vital dalam dunia akademik kampus yang membantu perguruan tinggi mencetak intelektual muda unggul.

Selasa, 25 Oktober 2011

Korelasi Posisi dengan Ego?

Sebelum pergi merebahkan diri diatas tempat tidur, aku ingin menulis tentang sesuatu hal yang cukup menggelayut  didalam pikiranku. Meskipun belum terlalu lama hal itu aku pikirkan. Tapi hal itu semakin hari semakin kuat ingin aku tuliskan. Bermula ketika aku berkunjung ke rumah dosen waliku didaerah Jakarta Timur. Aku banyak berdiskusi dengan beliau. Semakin kuat lagi setelah beberapa kali, sepertinya, aku melihatnya baik langsung maupun tidak. Dan, sepertinya aku pun juga merasakan dan mengalaminya sendiri. Apakah itu?Aku sedang berpikir dan mencoba menganalisa "Apakah posisi seseorang dalam organisasi (entah mahasiswa, swasta, pemerintah) menentukan tingkat 'ego' seseorang itu?", "Apakah ada korelasi antara keduanya?"

Posisi disini maksudku adalah jabatan dalam hierarki sebuah organisasi. Ego disini yang aku maksud adalah sifat egoisme atau merasa "paling" dibandingkan yang lain, sehingga cenderung ingin menang, merasa benar, dan meminta orang lain untuk mematuhinya.

Minggu, 23 Oktober 2011

Seprodi, Seangkatan: Satu Keluarga

Berkumpul dengan mereka, bercanda, tertawa, makan bersama, bercerita tentang kisah masa lalu membangunkan kesadaranku kembali bahwa mereka adalah sahabat sekaligus keluarga pertama dan terhebatku semenjak aku merantau di Kota Semarang. Mereka adalah ke-39 teman dan keluarga yang membuatku tersadar bahwa selama ini mereka telah mengisi cerita hidupku. Bahkan, tanpa mereka aku tidak akan pernah menemukan diriku seperti sekarang ini. Empat tahun sudah aku bersama mereka, sudah banyak cerita yang aku punya. Mereka adalah keluarga dan teman satu kelas, satu program studi, dan satu angkatan yang saling menguatkan satu sama lain. Aku, jujur, semakin bersyukur dipertemukan dengan mereka di kota perantauan ini. Aku semakin menyadari itu.

Sabtu, 22 Oktober 2011

Membaca dan Menulis: Ciri Khas Kaum Intelektual

Catatan kecilku ini ingin aku ajak bercerita mengenai budaya para kaum intelektual, yaitu membaca dan menulis. Nah, kata banyak orang,  mahasiswa adalah juga termasuk golongan kaum intelektual, yaitu kaum terpelajar dan tercerahkan secara ilmu pengetahuan. Ciri khas yang dimiliki oleh mereka-kaum intelektual-adalah gemar membaca dan kemudian mengaktualisasikan apa yang mereka kuasai dalam tulisan. Kalian yang masih mahasiswa ini (termasuk aku), apakah sudah memiliki kesenangan membaca dan menulis?

Hari ini (Sabtu/22-10-2011), aku diminta oleh beberapa HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan) untuk berbagi cerita tentang pengalamanku selama aku dikampus kepada adik-adik tingkat angkatan 2011. Hari yang cukup menyibukan. Berbagi pengalaman dan cerita di depan forum atau bahasa lainnya menjadi speaker bukanlah perkara yang mudah. Kenapa?karena bagiku berbagi cerita dan pengalaman kepada orang lain, terutama melalui forum resmi yang dibuat oleh organisasi mahasiswa, harus benar-benar menguasai materi. Karena itu, aku selalu mencoba membaca referensi sebanyak-banyaknya yang aku bisa setiap kali aku diminta untuk menjadi speaker dimanapun tempatnya. Selain power point yang harus dibuat sebagai sarana pembantu saat bercerita, aku juga sedang membiasakan diri untuk selalu membuat essay atau makalah mengenai materi yang ingin aku sampaikan.

Senin, 10 Oktober 2011

“Personal Capacity Building untuk Aktifis Mahasiswa”

Aku pernah berpikir suatu ketika tentang makna dari aktivis kampus, aktifis sosial, aktifis lingkungan, dan beberapa sebutan lainnya yang menggunakan embel-embel kata aktifis. Apa si sebenarnya makna aktifis itu? Suatu saat aku pernah membuat guyonan dengan salah seorang teman, bahwa sebenarnya semua mahasiswa layak disebut sebagai aktifis kampus. Kenapa?karena kalau dilihat dari asal katanya, aktifis berasal dari kata aktif yang berarti "melakukan sesuatu" atau "tidak diam". Lawan kata aktif adalah pasif. Bukankah semua mahasiswa itu ikut kuliah, praktikum, mengerjakan tugas, belajar, dan melakukan banyak aktifitas lainnya?Tidak ada mahasiswa yang kerjaannya hanya diam saja kan?. Itu guyonan yang aku lontarkan kepada temanku waktu itu. Pernah suatu ketika saat aku berbagi cerita kepada mahasiswa tingkat dua di salah satu jurusan di kampusku dan aku meminta pendapat mereka tentang definisi aktifis kampus, aku mendapatkan beberapa jawaban yang beragam. Ada satu pendapat yang disampaikan oleh salah satu dari mereka--yang juga sama seperti yang aku yakini--bahwa aktifis itu tidak hanya mengambil manfaat dari apa yang ia ikuti tapi juga peduli dan memberikan kontribusi kepada apa yang ia ikuti. Mengambil manfaat dan memberikan manfaat. Mengambil kemajuan dan memberikan kemajuan.Ada timbal balik perbaikan diantara aktifis dengan organisasi, institusi, atau lingkungan dimana ia berada. Itulah pendapat ku tentang makna dari aktifis.

Minggu, 02 Oktober 2011

Cinta Lingkungan Melalui Kurikulum Kemahasiswaan

Aku sedang membuka beberapa file-file lama yang ada di laptopku, dan aku temukan artikel ini. Seingatku aku pernah mempublishnya di internet melalui website tertentu. Pun tidak ada salahnya jika aku menerbitkannya kembali di blogku sendiri meskipun tulisan ini sudah agak jadul. Ya, semoga bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.  

Pendahuluan
Mahasiswa merupakan elemen masyarakat yang mempunyai peran sangat vital dalam mempengaruhi transformasi nilai – nilai kemasyarakatan, sebab mahasiswa dianggap oleh masyarakat sebagai golongan orang terpelajar, intelektual, dan pintar sehingga ide atau gagasan perubahan yang dikeluarkan oleh mahasiswa dapat mengubah kondisi masyarakat. Fakta telah berkata demikian, bahwa mahasiswa mampu mengubah tatanan masyarakat secara sosial, ekonomi, budaya, dan birokrasi di negara ini melalui aksi – aksinya baik dalam bentuk lisan, tulisan, maupun bentuk lainnya. Di sisi lain, mahasiswa dididik untuk menjadi pemimpin, generasi penerus penentu arah bangsa, yang seharusnya mempunyai pengetahuan, skill, dan budi pekerti luhur sehingga nantinya jika mahasiswa telah menjadi pemimpin yang sebenarnya maka ia dapat menjadi lokomotif perbaikan masyarakat.

Cinta dan Diatas Normal

Banyak orang yang mengatakan jika hari semakin malam, pikiran akan semakin "gila" alias ngelantur. Mungkin ada benarnya juga, karena aku sedang merasakannya sekarang, malam ini. Jadi cerita berikut adalah cerita seorang manusia yang sedang berusaha untuk tidak ngelantur....^_^

Sudah hampir jam 12 malam, hari Sabtu akan segera berganti dengan hari Minggu, mungkin saat aku selesai menulis paragraf pertama ini, sudah berganti dengan hari Minggu. Akhir pekan menurut kebanyakan orang, dimanapun tempatnya didunia ini, adalah dianggap sebagai hari dimana semuanya bisa sedikit merenggangkan badan dan menyegarkan pikiran dengan aktivitas-aktivitas hiburan, seperti menonton film, berwisata ke tempat wisata, berkumpul dengan keluarga, berolahraga, dan lain sebagainya. Tapi bagiku, sepertinya akhir pekan atau tidak itu sama saja. Pernyataanku itu tidak berarti aku sedang mengkiaskan kalau aku orang yang super duper sibuk, bukan itu maksudnya. Sabtu atau minggu, bagai seperti hari-hari biasanya, masih harus menyelesaikan banyak tugas baik tugas akademik, organisasi, maupun target individu. Itu bukan berarti aku sibuk lho ya?tapi cuma mengerjakan apa yang seharusnya dikerjakan (haha, gaya banget). Satu lagi yang membuat akhir pekanku biasa saja dengan hari-hari biasanya adalah kebanyakan anak muda seumuranku menggunakan kesempatan sabtu malam untuk pergi berdua dengan kekasih hati, hehe...sedangkan aku selalu menghabiskan sabtu malamku dengan teman-teman seprofesi untuk nongkrong di warung makan sambil membahas tugas-tugas organisasi....haha...#pria2 kesepian. Contohnya malam ini, tepat setelah sholat isya, aku menghabiskan waktu sampai jam 10 malam untuk membahas persiapan acara Senin lusa. Luar biasa, mereka adalah anak2 muda yang selalu rela dan siap menghabiskan sabtu malam minggu mereka untuk berdiskusi ria menyelesaikan tugas organisasi, padahal sebenarnya mereka bisa saja pergi dengan pacar mereka masing-masing...hahaha#konyol sekali ya....Karena semangat mengharumkan nama almamater-lah yang membuat mereka selalu sedia menunda istirahat mereka. Subhanallah ya....

Pembahasan kita sudah sangat ngelantur bukan?hoho.

Nah, selain itu, beberapa hari terkahir ini, aku, kebetulan, diajak diskusi oleh beberapa teman mengenai topik yang tidak pernah ada habisnya dibahas didunia ini, ahhh kalian semua pasti tau lah, yaitu tentang cinta. Aku tidak tahu juga kenapa aku terkadang dimintai saran untuk membantu "menyelesaikan" atau sekedar "menasehati" persoalan-persoalan tentang cinta dan dinamika yang terjadi karenanya, ex. pacaran, patah hati, cinta bertepuk sebelah tangan, dll. Padahal, aku tidak bisa disebut sebagai ahli percintaan lho, buktinya bisa Anda lihat di curiculum vitae-saya...haha. Aku tidak pernah mengambil mata kuliah tentang cinta, atau bahkan kuliah dijurusan sasta cinta atau malah teknik cinta. Aku cuma mahasiswa jurusan perikanan yang belajar bagaimana membesarkan dan membenihkan ikan. Hemmm, terus bagaimana ya ceritanya aku bisa dianggap punya kemampuan dibidang cinta dan percintaan?Entahlah, mungkin rumput yang bergoyang diluar sana yang tahu jawabnya^^. Bicara tentang cinta dan mencintai, aku mendapatkan pencerahan luar biasa dari seorang teman melalui perbincangan kita di Yahoo Messenger. Isi pesan ini menurutku sangat tepat bagi mereka yang sering galau tentang status mereka, berikut isi pesan tersebut:

Bila dirimu skrg sdg mnunggu seseorang utk mjalani khidupan mnuju Ridho-Nya,
Maka bsabarlah dg keistiqomahan.
Allah dtg kan dia bkn krn rupawan, kpintaran, ataupun kkayaan.
Tp Allah yg mnggerakanny.
Jgn tgesa2 utk mengekspresikn cinta kpd yg kmu damba sblm Allah mengizinkan.
Belum tentu yg kmu cintai adl yg tbaik utkmu.
Melainkan Allah yg Maha Mengetahui.
Simpanlah segala bentuk ungkap cinta dn derap hati rapat2.
Allah akn mjawabnya dg lbh indah dsaat yg tepat.

Subhanallah ya*gaya khas artis. Setelah mendapatkan pesan ini, aku pun berinisiatif untuk menyebarkannya kepada teman-teman dekatku agar kami sama-sama mendapatkan inspirasi dan pencerahan baru. Meskipun mungkin sudah banyak teman-temanku-yang sholeh dan sholehah-sudah paham betul tentang hal seperti itu^^. Ada yang patah hati, ada yang jatuh cinta, ada yang sedang kasmaran, dan sebagainya, TAPI, jika belum menikah tidak ada yang bisa menjamin perasaan itu akan langgeng atau akan sampai di pelaminan. Yaa, silakan lah diterjemahkan sendiri kalimat pesan diatas. Karena, aku mengerti bahwa didalam prakteknya butuh pengendalian diri yang luar biasa besar, apalagi jika populasi wanita didunia ini (termasuk di UNDIP) semakin tinggi dibandingkan laki-laki. Apa yang akan terjadi?godaan untuk kaum Adam akan terus semakin berat bro....hehe. Terimakasih untuk pesan yang sangat inspirational itu^^. ALLAH akan menjawabnya dengan lebih indah disaat yang tepat. Pun demikian dengan mereka yang sedang, pernah (atau pun akan) patah hati, tetap waspadalah dan bijaklah karena "Jgn tgesa2 utk mengekspresikn cinta kpd yg kmu damba sblm Allah mengizinkan". Karena belum tentu yang kamu katakan bahwa "aku cinta kamu" itu adalah yang terbaik untuk kamu, karena ALLAH Maha Mengetahui. Asalkan jika kesadaran dan kejernihan pikiran dan hati dalam menyikapi segala peristiwa tentang cinta bisa kita dapatkan, insyaALLAH kita bisa meng-handle-nya. Jernih, dewasa, dan sadar cuma bisa dicapai kalau kita mau dan bisa belajar dari pengalaman. Atau sepertinya aku bisa juga buat praktek konsultasi masalah percintaan ya?hehe. Jadi dokter cinta ^_^. Keep smile brothers and sisters^^.


Semoga yang diatas tadi tidak dianggap ngelantur saja ya...hehe...

Lets change our topic, nah yang ini mungkin akan sangat jauh berbeda. Beberapa hari ini aku sedang bergelut dengan beberapa hal. Jadwal bertemu dengan orang, rapat, skripsi, dll...Sebelum beberapa hal itu selesai dalam minggu ini, bertambah lagi hal yang lain yang juga harus aku selesaikan. Aku harus membuat proposal research, in English, and I have to finish and send it 2 weeks later from today. Aku sangat tertantang memang untuk segera menyelesaikannya. Bukan rasa berat yang menggelayuti pikiranku seketika aku membaca email yang memberitahukan bahwa aku harus membuat reserch proposal, melainkan rasa senang dan tertantang. Karena seketika itu, aku langsung mendapatkan semacam pencerahan didalam otaku sendiri, sepertinya dia langsung bisa berbicara, isinya seperti ini "orang yang bekerja dan melakukan sesuatu diatas rata-rata orang yang lain, pasti dia akan mendapatkan sesuatu yang jauh lebih besar dari yang didapatkan oleh kebanyakan orang". Setuju kan? Aku pun kemudian teringat dengan cerita di buku Outliers karya seorang American, Malcolm Gladwell yang menceritakan bahwa seorang atlet ternama dunia menghabiskan waktu yang dimilikinya untuk berlatih jauh lebih banyak dibandingkan orang lain yang biasa-biasa saja. Karena porsi latihannya lebih banyak dibandignkan orang kebanyakan, akhirnya mereka bisa menjadi atlet ternama dunia. Luar biasa bukan arti dari "bekerja dan berlatih diatas rata-rata orang lain". Tentu kita bisa melihat fakta ini dilingkungan terdekat kita bukan?. Aku beri contoh yang lain: seorang temanku mempunyai suara yang sangat bagus setiap kali dia membaca Al-Quran. Suaranya benar-benar menyejukan hati. Ternyata setiap selesai sholat dia selalu tidak pernah absen membaca Al-Quran. Temanku yang lain dapat membiayai kuliahnya sendiri, sementara kebanyakan dari kami masih meminta uang dari orang tua, ternyata dia menghabiskan waktunya setelah selesai kuliah untuk bekerja dan berjualan produk obat. Intinya adalah, setiap orang yang mau menghabiskan waktunya untuk bekerja dan melakukan sesuatu diatas rata-rata orang lain, maka pasti dia akan mendapatkan sesuatu yang lebih besar dari kebanyakan orang. Tambahlan porsi waktu yang kamu habiskan untuk melakukan sesuatu diatas rata-rata kebanyakan teman-teman kamu, insyaALLAH suatu saat kamu akan mendapatkan sesuatu yang lebih besar dari teman-teman kamu yang hanya sebatas normal-normal saja. Aku juga kemudian teringat dengan kata-kata Aristoteles di bukunya Stephen R. Covey, bahwa "keunggulan orang terletak pada kebiasaannya". Sejatinya itu pula yang membedakan kualitas orang yang satu dengan yang lainnya, yaitu terletak pada kebiasaannya.  Semangat bekerja, berlatih, dan melakukan sesuatu diatas orang kebanyakan harus juga dibiasakan, melalui pembiasaan sehingga akan menjadi pembeda yang paling signifikan antara kita dengan orang kebanyakan suatu saat nanti jika ALLAH menunjukan bukti itu pada kita.

Begitulah teman-teman sekalian, meskipun sudah malam, tapi semoga kalimat-kalimat yang ngelantur diatas tidak membuat kalian ikut-ikutan ngelantur#hehehehe^^, melainkan semoga kalian mendapatkan sedikit pencerahan dari apa yang aku share-kan ini.

Terimakasih untuk para orang-orang yang telah menginspirasi untuk menulis tulisan ini,

Salam,

by: panca dias purnomo

Read Also

  • Keluarga - Hidup itu akhirnya adalah tentang membuat prioritas dan memilih, Semakin tua usia kamu, semakin kamu makin tau apa yang benar-benar prioritas untukmu, unt...
    7 bulan yang lalu