Every journey always begins with one step, Semua perjalanan bermula dari satu langkah kaki ....

Senin, 28 November 2011

Masih Lestarinya Budaya Buruk Kolonial di Negara yang Sudah Merdeka

Hari ini sebenarnya aku berencana untuk berkunjung ke balai benih udang galah di Pelabuhan Ratu, kabupaten Sukabumi guna melihat aplikasi biofloc pada budidaya udang galah secara langsung. Aku memberi tahu pak dasu melalui sms pagi tadi, bahwa aku akan kesana, namun ternyata beliau sedang ada acara di rumah pegawai balai yang satu minggu lalu meninggal dunia akibat terkena sengatan listrik.

Takut mengganggu, akhirnya aku putuskan membatalkan perjalanannya ke Pelabuhan Ratu. Aku cukup berjalan-jalan saja mengelilingi Kota Sukabumi. 

Sabtu, 26 November 2011

KA Internal Lovely Note#5#Pemira adalah Bagian dari Kaderisasi Lembaga Mahasiswa (Demi Kemajuan Almamater dan Bangsa)

Organisasi mahasiswa adalah organisasi yang tidak hanya sebatas organisasi pelaksana program kerja semata, melainkan tempat mencetak kader-kader pembaharu bangsa. Disanalah letak peran organisasi mahasiswa sesungguhnya sebagai tempat pencetak generasi kepemimpinan selanjutnya. Karena itu, tepat sekali jika organisasi mahasiswa disebut sebagai organisasi kaderisasi. Banyak ahli yang mengatakan bahwa kaderisasi adalah proses penanaman nilai, karakter, dan pengetahuan kepada kader untuk mencetak kader yang lebih baik sekaligus demi perbaikan organisasi dimasa mendatang. Kaderisasi merupakan penurunan sekaligus penanaman nilai, skill dan pengetahuan. Sistem kaderisasi yang berjalan dengan baik dapat menopang fungsi organisasi secara kontinyu dan meningkat. Proses berjalannya sistem kaderisasi adalah ibarat siklus yang terus berputar tanpa henti dan terus berkembang. Ada yang mengganti dan tergantikan. Ada yang masuk, ada yang keluar siklus, dan melalui pentahapan atau jenjang yang sistematis. Kaderisasi dalam organisasi mahasiswa tidak akan pernah lepas dari regenerasi.

Rabu, 23 November 2011

KA Internal Lovely Note#4#Nasionalisme, Jadi Pengen Ngajar di Pelosok Indonesia

Aku sedang berada dikamar kosku yang baru saat aku menulis tulisan ini. Yupz, aku sudah 5 hari ini berada di kota sukabumi, jawa barat, dengan agenda utama adalah penelitian sebagai syarat mendapatkan gelar sarjana. Aku menginap, kos lebih tepatnya, disebuah rumah milik seorang ibu paruh baya yang tidak jauh dari kantor dan laboratoriumku. Ibu kosku ini sangat baik sekali, dia selalu mengatakan agar aku bersikap seperti dirumah sendiri, dan tidak usah sungkan dengan apapun dirumah ini. Dia juga selalu bilang bahwa dia sudah menganggap aku seperti anaknya sendiri. Lovely mother hah?yaa, aku rasa begitu. Ukuran kamar kosku ini lumayan kecil, lebih kecil dari kosku di Semarang. Dindingnya hanya terbuat dari anyaman bambu, jadi jangan heran setiap malam aku bisa mendengar dan merasakan aktifitas orang lain diseberang kamarku ini. Kamarku terletak dilantai dua, lantainya terbuat dari kayu, Jadi jangan heran kamu bisa mendengar dengan jelas hentakan kaki seseorang yang sedang berjalan diatas lantai itu. Satu hal yang masih membuatku kurang nyaman adalah cahaya lampu kamarku yang kurang terang, aku tidak tahu pasti berapa ukuran watt lampur kamarku ini, yang jelas, mataku lumayan sakit dibuatnya. Sepertinya aku harus segera menggantinya dengan yang lebih terang. Namun, aku sangat suka kamar kosku yang sederhana ini. Ditengah-tengah kesederhanaan kamar ini, aku teringat memoriku saat menginap di rumah seorang nenek di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, pertengahan tahun lalu. Nuansa kosku ini mengingatkanku akan kondisi rumah kebanyakan orang suku Bajo di Wakatobi itu yang semuanya serba dari kayu. Aku pun semakin menyadari bahwa diriku ini ternyata lebih menyukai nuansa klasik, kuno, dan sederhana, dibandingkan nuansa yang terkesan mewah atau luxurious. Terbiasa hidup didesa soalnya si…hehe.

Jumat, 18 November 2011

KA Internal Lovely Note#3#Mahasiswa Ideal?

Sebelum saya berangkat ke Jawa Barat lagi untuk memulai penelitian saya, saya diminta untuk mempresentasikan sesuatu tentang konsepsi mahasiswa ideal kepada mahasiswa-mahasiswa baru angkatan 2011 di Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNDIP. Menurut panitia, saya adalah orang kedua yang diminta untuk mengisi materi tersebut, orang pertama yang diminta sebagai pembicara berhalangan dan meminta panitia untuk menghubungi saya. Meskipun panitia menghubungi saya 2 hari sebelum hari H, dan mengingat materinya cukup berat bagi saya, saya tetap mengiyakan kepada panitia karena saya merasa bahwa hal seperti itu adalah bagian dari tanggung jawab moral saya sebagai seorang senior dan tanggung jawab saya dalam posisi organisasi yang saya duduki sekarang. Jujur saja, bagi saya, materi tersebut sangatlah berat, karena saya diminta untuk mengupas tentang “mahasiswa ideal”, padahal saya merasa bukanlah sosok yang pantas untuk memberikan materi itu. Sepertinya materi itu nyasar datang kepada saya ^^.  Banyak orang, bahkan saya pernah dengar secara langsung, kalau mahasiswa sudah lebih dari 8 semester belum lulus berarti dia tidak bisa disebut mahasiswa ideal. Lah saya semester 9 saja belum lulus je?masak diminta ngisi tentang mahasiswa ideal?. Nah lho?Intinya saya masih jauh dari kata ideal untuk ukuran seorang mahasiswa…Lalu harus bagaimana saya?

Senin, 14 November 2011

KA Internal Lovely Note#2#Hidup adalah Ibarat Menaiki Anak Tangga

Seperti biasa, setelah dipersilakan masuk keruangan oleh moderator yang sebelumnya telah menyebutkan riwayat singkat hidupku, aku berjalan pelan kedalam ruangan, menggapai microphone dan menatap wajah-wajah penuh tanda tanya dan antusiasme dihadapanku. Entah sudah berapa kali aku melakukan hal yang sama seperti ini. Aku tidak pernah menghitungnya. Tapi, yang jelas, aku merasakan hal yang sama setiap kali aku melakukan hal ini. Perasaan optimis, semangat, dan penuh gelora aku rasai didalam hatiku, menjalar dalam urat nadiku dan tarikan nafasku. Rasa itu memenuhi setiap sudut hatiku, dan membuat urat nadi dialiri oleh darah semangat. Tenaga dan suaraku seperti tidak pernah mengenal lelah, bahkan sering kali aku lupa waktu hingga moderator sering mengingatkanku kalau waktuku sudah habis. Aku selalu melihat harapan baru, semangat baru, dan optimisme baru dalam setiap wajah yang aku lihat dihadapanku itu. Aku sebut itu sebagai pengabdianku untuk almamaterku tercinta, yang telah memberikanku banyak sekali hal yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Almamater yang telah mengenalkanku akan arti pertemanan, kontribusi, keikhlasan, dan yang telah membantuku menemukan visi, jati diri dan prinsip hidup.

Rabu, 09 November 2011

KA Internal Lovely Note#1#Hidup adalah Belajar

Aku beberapa hari ini sedang membaca buku tentang seorang Dahlan Iskan, direktur utama PLN 2009-2011 yang sekarang telah menjadi menteri BUMN. Buku itu bukan berisi tulisannya sendiri, melainkan kumpulan dari tulisan-tulisan beberapa orang anak buahnya, kolega, dan sahabat semasa dia menjadi wartawan dan pimpinan redaksi sebuah koran nasional. Kenapa aku tertarik membaca tulisan tentang Dahlan Iskan?Karena aku masih ingat semasa beliau diangkat menjadi Dirut PLN sekitar pertengahan tahun 2009, banyak sekali pihak yang menolak dan meragukan kemampuan Dahlan Iskan karena beliau dianggap tidak mempunyai basic keilmuan yang mumpuni dalam menangani masalah kelistrikan. Tapi, keraguan bahkan cibiran banyak orang itu, termasuk anak-anak buahnya sendiri di PLN, ternyata mampu beliau jawab dengan hasil kerja luar biasa. Beliau berhasil mengatasi masalah pemadaman listrik bergilir di Indonesia, meningkatkan jumlah sambungan listrik, dan berhasil menerangi beberapa daerah terluar yang belum pernah tersalur listrik negara sebelumnya. Dan itu beliau lakukan dalam waktu kurang dari 2 tahun.

Jumat, 04 November 2011

Organisasi Mahasiswa Adalah Organisasi Kekeluargaan

Oleh:
Panca Dias Purnomo[1]

Organisasi mahasiswa adalah organisasi kekeluargaan yang didasarkan atas persaudaraan, kesamaan hak dan kewajiban, tanpa memandang jabatan dan posisi, karena onggota organisasi mahasiswa tidak mendapatkan imbalan atas kerja mereka dalam bentuk materi. Tanpa imbalan materi, anggota maupun organisasi mahasiswa itu sendiri bergerak berdasarkan atas kesadaran untuk belajar. Belajar pun terkadang salah. Belajar tidak selalu benar. Organisasi kekeluargaan yang didasarkan atas kesadaran untuk belajar, tanpa imbalan materi, bahkan tidak sedikitpun dari pemegang kebijakannya. Tidak ada hak dalam setiap anggota organisasi (apapun posisinya) untuk menyalahkan anggota lain yang sejatinya sedang belajar. Menyalahkan saja tidak dibenarkan, apalagi memarahi, menjatuhkan dan saling menyerang.

Read Also

  • Keluarga - Hidup itu akhirnya adalah tentang membuat prioritas dan memilih, Semakin tua usia kamu, semakin kamu makin tau apa yang benar-benar prioritas untukmu, unt...
    7 bulan yang lalu