Every journey always begins with one step, Semua perjalanan bermula dari satu langkah kaki ....

Selasa, 10 April 2012

Yang Paling Esensi Untuk Memperbaiki Kemahasiswaan Kita

Hari Sabtu kemarin, 07 April 2012, saya diminta memberikan presentasi kepada pengurus BEM Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) di sebuah lembaga pelatihan dan pendidikan milik pemerintah, tidak jauh dari Tembalang. Panitia meminta saya memberikan presentasi tentang pembuatan program kerja dan peran kepemimpinan terhadap kinerja organisasi. Sebenarnya, 3 minggu sebelumnya, saat saya dihubungi panitia untuk memberikan presentasi mengenai topik itu, saya tidak langsung menyanggupi. Saya merasa, sebagai mahasiswa yang sudah memasuki masa pensiun, bahkan melebihi jatah waktu normalnya, saya tidak lagi pantas untuk memberikan presentasi tentang topik-topik seperti itu kepada pengelola organisasi mahasiswa. Ibarat produk, saya sudah expired, alias kadar luarsa. Namun, setelah saya pertimbangkan beberapa saat, saya mengiyakan permintaan panitia.

Saya rasa, masih banyak mahasiswa adik tingkat saya yang bisa dan mampu memberikan presentasi mengenai pengembangan organisasi mahasiswa dan kadernya di lingkup Universitas Diponegoro sekarang ini. Banyak adik tingkat saya, angkatan 2008 keatas yang juga kompeten mengisi acara organisasi mahasiswa. Sebagai mahasiswa yang sudah expired, memberikan presentasi dalam acara seperti itu, menurut saya, sudah bukan lagi saatnya. Sekarang ini, saatnya penerus-penerus dan generasi muda mengembangkan kemampuannya. Saatnya yang lebih muda yang berkarya. Sampai kapan yang lebih muda berkembang jika yang lebih tua masih saja eksis?. Well, itulah pula menurut saya bagian dari sebuah roda kaderisasi, dimana ada yang pergi dan ada yang mengganti. Kaderisasi yang sehat akan menghasilkan seorang dan banyak kader yang hebat, yaitu tepat pada waktunya dan tepat pada orangnya. 


Tepat pada waktunya artinya adalah seorang kader pengganti akan muncul pada waktu pergantian yang tepat, tidak terlalu jauh terlambat. Jika sudah sampai pada fase dimana seharusnya seseorang dalam organisasi diganti dengan adik tingkatnya, ya seharusnyalah orang yang akan menggantikan itu sudah ada. Penerus posisi itu ada pada waktu dan momen yang tepat. Misalnya seperti ini, pada umumnya, seorang ketua lembaga di tingkat fakultas adalah mereka yang sedang berkuliah di semester 6. Mereka akan memimpin sampai semester 8. Jika sudah saatnya mereka lengser keprabon (lengser dari jabatan), seharusnya sudah ada mahasiswa semester 6 atau tingkat III yang siap mengganti. Sistem kaderisasi yang sehat akan menjamin proses pergantian ini berputar dengan baik, yakni tepat pada waktunya. Itu adalah bagian dari tugas penanggung jawab bidang kaderisasi dalam sebuah organisasi untuk menjamin setiap pergantian fase dalam sistem berjalan sesuai yang diinginkan. Pengelola bidang kaderisasi harus memastikan jika mahasiswa semester 6 telah siap dan layak mengganti posisi mahasiswa semester 8 yang akan lengser keprabon. 

Yang saya maksud dengan tepat pada orangnya adalah kaderisasi yang sehat akan menjamin seseorang yang akan mengganti posisi dalam organisasi adalah memang benar-benar orang yang mempunyai kapabilitas dibidang tersebut. Populernya adalah the right man in the right place. Sistem kaderisasi yang sehat dapat sangat membantu dalam menentukan mana orang yang tepat mengisi sebuah posisi tertentu berdasarkan kapabilitas seseorang tersebut. Seorang calon pemimpin sebuah lembaga mahasiswa, apalagi BEM yang notabene adalah organisasi yang berafiliasi dengan sosial politik, tidak hanya dinilai dari kemampuannya dalam beretorika saja, melainkan ia juga harus memenuhi kriteria-kriteria seorang leader yang sesungguhnya. Saya percaya, jika setiap orang mempunyai kapabilitas dan keunikannya sendiri-sendiri. Karena itu, sistem kaderisasi yang sehat akan dapat melihat potensi itu dan akan bisa menempatkan setiap potensi itu dalam posisi yang sesuai. Kaderisasi juga memakai ilmu psikologi, saya rasa begitu. Jika sistem kaderisasi yang sehat telah tercipta, saya rasa, akan memudahkan sebuah organisasi menyusun sebuah 'team' yang berisikan orang-orang yang dapat saling melengkapi kelemahan masing-masing dan menguatkan kelebihan masing-masing. Team atau individu yang menyusun sebuah organisasi ibarat 'puzzle', dimana akan tercipta gambar yang indah dari gabungan kepingan 'puzzle-puzzle' tersebut. Satu keping puzzle tidak akan merepresentasikan apa-apa. Itulah makna TEAM; together everyone achieve more. 

Hidup ini memang ibarat roda kaderisasi, ada yang pergi dan ada yang menggantikan. 

*******
Selain saya memberikan presentasi tentang penyusunan program kerja BEM, saya mengawalinya juga dengan penjelasan tentang esensi pemerintahan mahasiswa (student government). Menurut saya, pemerintahan mahasiswa yang dibingkai dalam negara mahasiswa di kampus Universitas Diponegoro ini yang menjadi landasan berpikir bagaimana seharusnya BEM menyusun program kerjanya. Selama memberikan presentasi, saya mendapatkan satu kesadaran baru jika memang ternyata materi mengenai pemerintahan mahasiswa tidak pernah disampaikan kepada pengurus organisasi mahasiswa. Bagaimana mungkin pemerintahan mahasiswa dapat berjalan baik jika mahasiswanya sendiri tidak tahu apa dan bagaimana pemerintahan mahasiswa itu?. Menurut saya, perbaikan dan pemahaman atau sosialisasi mengenai pemeritahan mahasiswa menjadi salah satu isu krusial   dalam tataran pengelolaan lembaga mahasiswa di kampus ini. Karena, bagi saya, pemeritahan mahasiswa adalah fondasi dari setiap aktivitas yang dilakukan oleh aktivis organisasi mahasiswa di kampus ini. Tanpa adanya perbaikan sistem ini dan tanpa adanya sosialisasi atau pemahaman tentang hal ini, iklim/atmosfer/culture organisasi mahasiswa dikampus Universitas Diponegoro akan sama saja. Sejak saya menginjakan kaki pertama kali dikampus ini, sampai saya sudah expired seperti sekarang, iklim/atmosfer/dan culture organisasinya masih sama. Jika tidak terima dikatakan sama, ya boleh lah saya katakan hanya sangat sedikit berbeda. 

Contoh realnya adalah partisipasi mahasiswa dalam pemilu raya, koordinasi BEM KM dengan UKM, tanggapan beberapa mahasiswa terhadap eksistensi organisasi mahasiswa, dan partisipasi mahasiswa dalam acara organisasi mahasiswa. Akan sangat sulit sekali diwujudkan, MKM (musyawarah keluarga mahasiswa) yang dihadiri oleh perwakilan dari setiap UKM dan organisasi mahasiswa yang ada di Undip, jika lagi-lagi pengakuan dan pemahaman terhadap sebuah sistem pemerintahan mahasiswa yang legal di kampus Undip  sendiri tidak pernah ada. Lebih parahnya, itu juga tidak pernah dijelaskan kepada pengelola organisasi mahasiswa apalagi kepada mahasiswa secara keseluruhan. Tidak pernah ada materi mengenai pemerintahan mahasiswa dan KM (Keluarga Mahasiswa) dalam acara-acara training yang dilakukan oleh organisasi mahasiswa khususnya HMJ dan BEM. Senat mahasiswa (SM) sebagai lembaga legislatif pun tidak pernah mempublikasikan dan mensosialisasikan mengenai pemerintahan mahasiswa, KM, dan MKM. 

Bagaimana kita mengharapkan adanya perwakilan pengurus organisasi mahasiswa yang datang diacara LPJ Senat saat LPJ BEM, jika pengurus organisasi mahasiswa tidak merasa mempunyai pemerintahan mahasiswa di kampus ini?. Yaa, mereka tidak merasa mempunyai. 

Saya berharap hal ini semakin dimengerti oleh penerus pengelola organisasi mahasiswa dikampus Undip. Sehingga suatu ketika, akan benar-benar terjadi perbedaan nyata dan progresif dalam iklim berorganisasi di kampus Undip. 

Hal itu pula kemudian yang mendasari saya untuk memberikan masukan kepada pengelola organisasi mahasiswa di kampus ini, terutama bidang kaderisasinya untuk memasukan materi-materi mengenai student government dan KM (keluarga mahasiswa) dalam acara-acara mereka. Begitu juga dengan SM, seharusnya sudah mulai sadar pentingnya hal ini dan mulai memperbaiki dasar undang-undangnya. Tidak cukup hanya memperbaiki dasar konstitusinya, tapi juga setelah itu harus ada sosialisasi dan pemahaman kepada seluruh mahasiswa. Poin terakhir ini sepertinya yang masih sangat lemah diantara kelemahan lainnya yang masih dipunyai oleh teman-teman di lembaga legislatif. 

Jika ada hal yang paling esensi dan dasar yang harus dilakukan untuk memperbaiki iklim, budaya, dan atmosfer kemahasiswaan di kampus Undip, menurut saya, adalah perbaiki sistem pemerintahan mahasiswa (student government)-nya. Karena, pemerintahan mahasiswa yang diakui dan mendapatkan legitimasi dari mayoritas mahasiswa dan pengurus organisasi mahasiswa akan melahirkan persatuan dan kebersamaan dalam mencapai visi bersama. Organisasi mahasiswa, apapun itu, akan saling melengkapi dengan harmonis dan sinergis dalam sebuah bingkai negara mahasiswa yang dikelola oleh pemerintahan mahasiswa. 


Selain itu, saran saya adalah banyak-banyaklah membaca tentang sistem pemerintahan mahasiswa. Belajar dari pengalaman universitas lain dalam mengelola pemerintahannya juga perlu dilakukan. Agar teman-teman penerus dapat mendapatkan ilmu dan pengalaman yang lebih komprehensif. 


Tulisan terkait dapat dibaca di: http://pancagarden.blogspot.com/2012/04/program-kerja-bem-dasar-pemikiran.html

******
Semoga setelah itu, penyebaran unek-unek ini akan terjadi kepada seluruh pengurus organisasi mahasiswa di kampus ini, minimal dimulai dari mahasiswa yang pernah mendengar dan berdiskusi dengan saya tentang hal ini. 

Tanggung jawab mengelola negara mahasiswa di kampus Undip ini akan terus diwariskan kepada mahasiswa yang lebih muda. Karena itu saatnya yang lebih muda yang lebih berkarya. 

-panca dias p

3 komentar:

  1. Benar pak, sudah saatnya yang muda beraksi..
    Namun dari sudut pandang lain bukan hanya mengentaskan pemerintahan mahasiswa yang terlihat masih setengah setengah namun lebih dari itu pengembangan karakter organisasi harus di terapkan minimal di kalangan para aktivis muda ini. Tidak jauh dari itu pula, semangat membangun negeri harus ditanamkan sejak dini, tidak hanya sekedar memberi kritik pada pemerintah namun juga memberikan solusi dan belajar menyampaikan solusi itu dengan lebih dewasa...

    BalasHapus
  2. Yaa, itu tugas kamu yag lebih muda dan yag masih berkarya badi...hee ;-D

    BalasHapus
  3. Yang muda beraksi..Yang tua memberikan teladan dan pengarahan ;) :)

    BalasHapus

Read Also

  • Keluarga - Hidup itu akhirnya adalah tentang membuat prioritas dan memilih, Semakin tua usia kamu, semakin kamu makin tau apa yang benar-benar prioritas untukmu, unt...
    7 bulan yang lalu