Every journey always begins with one step, Semua perjalanan bermula dari satu langkah kaki ....

Jumat, 11 Mei 2012

Jadi Presenter TV

Pengalaman pertamaku jadi seorang presenter TV adalah sedikit grogi dan kikuk.  Meski pada awalnya aku pikir membacakan berita didepan kamera, meskipun on air, adalah mudah tapi ternyata kenyataannya tidak semudah itu. Aku lumayan percaya diri sebelum benar-benar tampil didepan kamera lantaran aku sudah cukup sering berbicara didepan banyak orang, dan itu sudah tidak lagi jadi masalah. Artinya aku sudah tidak grogi dan kikuk lagi. Aku sudah bisa lepas tanpa beban ketika berbicara didepan banyak orang. Berbicara didepan kamera, membacakan berita, ditambah acaranya on air, ternyata memang berbeda dibandingkan ketika berbicara didepan banyak orang. Padahal aku juga sudah berlatih sebelumnya didepan cermin layaknya pembaca berita profesional di TV. Namun saat sudah didepan kamera dan acara dimulai, sepertinya rangkain kata pembuka dan latihan yang sudah aku lakukan didepan cermin meleleh begitu saja. Aku jadi groki, kikuk, dan sedikit hilang konsentrasinya. Kata-kata yang sudah aku susun dan bahasa tubuh yang sudah aku pelajari seperti terhapus dari otakku. Ya begitulah orang kalau sudah dikuasai perasaan grogi, hehe. Semuanya jadi putih begitu saja. Karena baru pertama, jadi wajarlah masih grogi sedikit. ;-D


Tapi ini cuma butuh pembiasaan saja dan jam terbang. Seperti pada awal aku berbicara didepan banyak orang, grogi itu pasti. Detak jantung biasanya makin cepat, nafas sedikit tidak teratur, perut mules, dan mulut kering. Namun lambat laun ciri-ciri grogi seperti itu akan hilang dengan sendirinya seiring dengan jam terbang yang terus bertambah. Sekarang ini, hal seperti itu sudah tidak aku alami lagi saat berbicara didepan banyak orang, meskipun jika didepan orang-orang terkenal dan pejabat tinggi, terkadang masih muncul ciri grogi seperti itu. Sekali lagi itu cuma butuh pembiasaan saja. Semakin banyak dan semakin sering kita berbicara didepan banyak orang, perasaan grogi pasti makin lama semakin berkurang, bahkan akan hilang tak berbekas. 


Perasaan grogi dan kikuk saat membacakan berita didepan kamera, aku rasa, terjadi padaku cuma karena ini adalah pengalaman pertamaku. Grogi dan kikuk sebenarnya juga aku rasakan hanya saat awal-awal acara, mungkin sekitar 10 menit pertama. Terutama yang paling besar adalah saat pembukaan, rasanya seperti speechless, blang, hilang semua yang sudah aku pikirkan sejak awal. Tapi setelah 10 menit berlalu, aku sudah bisa mulai rileks dan mengalir bersama acara. Alhamdulillah, partner siaranku, Ocha namanya, memberikan banyak bimbingan sehingga aku tidak lagi terlalu kaku. Setelah itu, aku bisa berbicara dan mengutarakan opiniku dengan lancar seperti biasanya. Aku juga mulai bisa berimprovisasi dengan kata-kataku sendiri. Ini cuma masalah jam terbang dan pengalaman saja. 

Menjadi pembawa acara atau presenter atau news anchor atau profesi public speaking lainnya memang cuma tentang masalah jam terbang. Semakin tinggi jam terbang, rasa percaya diri pasti akan semakin besar. Percaya diri yang semakin besar pasti akan mengurangi atau bahkan menghilangkan perasaan grogi dan kikuk. Percaya diri juga akan menimbulkan keberanian untuk mengeluarkan yang terbaik dan memberikan yang terbaik. Potensi terbesar kita pasti bisa keluar jika kita telah percaya pada diri sendiri. Percaya diri akan memaksimalkan potensi diri dan juga akan membentuk aktualisasi diri yang maksimal. 

Selain membacakan isi berita yang sudah ada di script atau naskah berita, seorang pembawa berita juga harus mempunyai keberanian dan tentunya kemampuan untuk berimprovisasi atau mengembangkan isi berita dengan menambahkan pendapat, saran, atau kritik mengenai berita yang disampaikan. Ini penting agar berita tidak terkesan kaku dan monoton. Kemampuan dalam mendinamisasi komunikasi dengan partner siaran juga penting  agar acara yang dibawakan lebih hidup dan ceria. Tapi itu semua akan berbeda, jika waktu siarannya malam hari. Umumnya, berita dimalam hari dikemas dalam bentuk yang lebih formal dan serius. Sedang berita pagi hari, biasanya santai dan informal. Seorang pembawa berita, aku rasa, juga seharusnya bisa menyesuaikan diri dengan perbedaan suasana siaran seperti itu. Kapan ia formal dan serius, kapan ia informal dan santai. Ah, sebenarnya mahasiswa komunikasi yang cocok menjelaskan hal ini. Aku, bahkan, tidak pernah belajar tentang teori komunikasi dan broadcasting atau pun jurnalistik. 


Siaran bareng sama Mbak Lia; mahasiswi pasca-sarjana Undip
Mungkin akan banyak orang yang bilang mahasiswa jurusan perikanan yang malah bergelut didunia penyiaran adalah mahasiswa salah jurusan atau nyasar. Perbedaan profesi dengan basik study atau jurusan juga banyak terjadi diantara teman-temanku. Misalnya, banyak mahasiswa perikanan yang malah berprofesi di bidang perbankan. Tapi, apapun itu, nyasar atau salah jurusan tidak akan berlaku bagi orang yang telah mengenal siapa dirinya dan apa passion, hasrat, dan motivasi hidupnya. Apa yang membuat ia nyaman, bahagia, maka itulah yang dijalani. Tidak peduli mau jurusan apa. Titel sarjana dan mata kuliah yang selama ini dipelajari cukup menjadi pembelajaran hidup dan pemaknaan hidup. Sedangkan profesi atau pekerjaan, raihlah sesuai passion dan hasrat serta kebahagiaan hidup kita. Jika ada yang mempermasalahkan ketidaksesuaian profesi kerja dengan jurusan, menuruku, adalah mereka yang tidak berwawasan. Jadi Profesi atau karir Anda apakah ditentukan oleh bakcground study Anda?ya terserah passion dan kebahagiaan Anda lah mau menentukan profesi yang mana dan dimana. GO AHEAD. 

Sebenarnya, terjunnya aku dalam dunia penyiaran tidak lepas dari betapa senangnya aku tampil didepan umum dan berbicara. Jadi ini adalah bentuk dari penyaluran hasrat dan hobi. Juga untuk mengisi waktu biar tetap produktif. Aku ingin menambah kesibukan dan alhamdulilah aku mendapat banyak pengalamand dan ilmu berharga dari sini. Seiring berjalannya waktu, aku akan menemukan kenyamananku yang lain. Semoga. 

Oh ya, saksikan Seputar Jawa Tengah Pagi hanya di Cakra Semarang TV setiap hari ya?jam 05.30 pagi#hehe, malah promosi. 

-Panca DP

5 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. "terjunnya aku dalam dunia penyiaran tidak lepas dari betapa senangnya aku tampil didepan umum dan berbicara"
    oh halo penganut pdp-sentris nomor 1 di dunia *nyengir*
    ini kalimatnya super banget. langsung, dan jujur sekali. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Heheh, septya orang yg lahir di bulan januari, punyai tipe spti pdp-sentris deh, bener gak?;-D

      Hapus
  3. woooooo....
    *ngerasa disindir*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada anak PSP-08, sama tanggal lahirnya, dia juga narsis abis..hehe

      Hapus

Read Also

  • Jangan Baper - Jangan baper kalau kerja. Hubungan antar manusia di tempat kerja, entah dengan rekan, bawahan atau atasan, gak selamanya baik-baik saja. Hubungan kerja, sa...
    4 tahun yang lalu