Every journey always begins with one step, Semua perjalanan bermula dari satu langkah kaki ....

Rabu, 23 Mei 2012

Whats Make You Beautiful (Apa yang Membuatmu Cantik)

Cantik. Bagi kebanyakan laki-laki, jika ditanya tentang bagaimana kriteria seorang wanita bisa disebut cantik pasti akan beragam jawabannya. Aku pikir, akan banyak yang menjawab wanita cantik itu adalah mereka yang bertinggi sekian cm, berat sekian kilogram, berhidung mancung, berkulit putih, dan modis. Kriteria cantik seperti itu, aku rasa, adalah kriteria seorang wanita cantik menurut laki-laki jaman sekarang. Bener kan?. Yupz, sekarang ini, wanita disebut cantik atau kurang cantik, mayoritas berdasarkan fisiknya. Apa yang terlihat di luar itu yang sering jadi penilaian; cantik atau kurang cantik. Pemahaman atau persepsi ini semakin masuk kedalam alam pikiran manusia dan dianggap suatu kewajaran seiring dengan membudayanya program televisi yang membuat seolah-olah wanita cantik itu adalah mereka yang tinggi, proporsional, putih, hidung mancung, rambut panjang, dan berani menampilkan kemolekan tubuhnya atau kalau kata banyak orang: seksi. Lihat saja acara; Miss Indonesia. Acara ini memperdalam persepsi masyarakat pada umumnya bahwa fisik atau apa yang nampak diluar jadi patokan utama seorang wanita disebut cantik. Seorang wanita yang (maaf) pendek dan berkulit coklat serta berjilbab, pasti akan segera dieleminasi bahkan saat proses seleksi administrasi Miss Indonesia. Silakan dicoba sendiri, jika Anda ingin membuktikannya. Dunia infotainment yang jadi konsumsi publik setiap hari juga turut membantu memperdalam persepsi masyarakat tentang 'cantik'. Anda bisa lihat bagaimanakah sosok seorang wanita yang bisa masuk dalam dunia infotainment atau dunia hiburan layar kaca. Wanita-wanita ini kemudian disebut sebagai wanita cantik dengan 'kesempurnaan' bentuk tubuhnya (fisiknya). Lagi-lagi, dunia di luar sana mengajarkan kepada manusia bahwa cantik adalah apa yang Anda lihat. 

Apalagi sekarang ini fenomena artis idola semakin jadi budaya kaula muda. Mereka mengidolakan atau nge-fans dengan artis-artis yang menomorsatukan penampilan. Pada ujungnya, persepsi tentang kriteria wanita cantik disetandarkan atau didasarkan  pada bentuk fisik artis-artis idola mereka. Lihat saja penampilan wanita muda jaman sekarang. Meniru penampilan artis-artis pemuja penampilan, bukan?. Bahkan banyak anggapan jika Anda tidak berpenampilan seperti artis jaman sekarang atau trend jaman sekarang Anda layak disebut jelek, tidak cantik, dan ndeso. Anggapan yang sama sekali salah. Persepsi ini membuat banyak wanita terjebak dalam suatu pandangan hidup bahwa jika ingin cantik, maka penampilan luar adalah nomor satu. Betapa herannya aku melihat gadis atau wanita jaman sekarang yang justru rela berpakain terbuka atau seksi, demi mendapatkan label wanita cantik. Atau bahkan, rela melakukan operasi plastik agar mendapatkan label wanita cantik. Dunia sekarang ini memang lebih cenderung menjadikan materi atau apa yang bisa dilihat sebagai patokan utama kehidupan. 



Padahal manusia diciptakan Tuhan dengan sesempurnanya bentuk. Rupa dan bentuk manusia adalah yang paling sempurna yang pernah diciptakan Allah swt. Sudah sempurna dari Tuhan, kok masih belum puas. Apa kata dunia?. "Dia Allah menciptakan langit dan bumi dengan haq. Dia menjadikan rupamu dan Allah membuat bagus rupamu itu dan hanya kepada Allah-lah kamu kembali" (Q.S. Attaghabun, 64:3). Allah juga tidak menstandarkan kecantikan atau rupa manusia sebagai kriteria penilain amalannya. "Allah tidak memandang rupa kalian dan harta kalian, melainkan Allah memandang hati kalian dan amal kalian”. Nah lho, percuma juga kan kalau wajah atau rupa (dipersepsikan) cantik tapi hati dan amalannya buruk?. Bagus lagi jika sudah (persepsinya) cantik wajahnya, akhlak, dan hatinya juga cantik. Subhanallah, sesuatu banget tuh. Perfecto. 

Selain itu, (persepsi) cantik dan ganteng juga tidak akan dibawa sampai tua apalagi dibawa sampai ke liang kubur. Bentuk fisik tidak akan kekal. Rupa cuma sesaat saja. Setelah tua, setelah umur diatas 30 tahun, 40 tahun, dijamin kulit muka akan menurun dan keriput. Bagaimanapun teknologi dan apapun kosmetik atau obatnya, wajah cantik tidak akan bisa dipertahankan. Yang ada adalah penuaan. Bentuk fisik juga demikian, yang dulu saat muda badannya bagus dan proporsional, nanti setelah tua pasti badannya akan mengkerut, atau bungkuk atau malah membesar dengan kulit yang semakin lembek. Setiap yang berbau materi dan fisik pasti hanya bersifat sementara, tidak kekal.

Aku jadi teringat cerita dari seorang senior yang sudah menikah. Beliau berbagi pengalaman tentang pernikahan dan beliau menyampaikan bahwa setelah menikah, satu tahun saja, rasa kagum dan cinta terhadap kecantikan istri akan sirna karena setiap hari bertemu sehingga lama-kelamaan wajah istri hanya akan menjadi biasa-biasa saja. Wajah istri yang dulu saat awal menikah terlihat sangat cantik dan menawan, lama-kelamaan itu hanya akan jadi sesuatu yang biasa saja. Istri yang cantik akhlak, hati, dan karakternya akan membuat segala-galanya tidak biasa-biasa saja, meski sudah bertahun-tahun menikah. Karena akhlak, hati, amal, dan karakter seorang istri mampu selalu membuat suami jatuh cinta setiap hari sebab setiap saat sang suami menemukan 'kecantikan-kecantikan' baru dari istrinya. Kecantikan akhlak, hati, dan karakter adalah sumber cinta sebenarnya, bukan cinta karena cantik wajah dan tubuhnya. Cantik wajah dan tubuh hanya akan jadi biasa-biasa saja kelak suatu ketika sedangkan kecantikan akhlak, hati, dan karakter akan bertahan selamanya. Itu kata seniorku yang sudah pernah menikah ;-D. 

Lalu cantik itu sebenarnya yang seperti apa??

Well, untuk memahaminya, mari berbicara tentang memilih wanita sebagai istri yang baik ;-D, agar tidak salah hanya menjadikan (persepsi) cantik wajah dan tubuh sebagai patokan utama.

Rasullah SAW bersabda: Wanita itu dinikahi karena empat hal, karena hartanya, karena kecantikannya, karena nasabnya, karena agamanya. Maka pilihlah alasan menikahinya karena agamanya. Kalau tidak maka rugilah engkau”. 


Jika menikahi wanita karena hartanya, maka harta bisa menjadi sumber malapetaka dan kehancuran. Harta tanpa dilindungi dengan kekuatan hati dan akhlak yang baik hanya akan membawa manusia dalam kubangan dosa. Ia akan membuat manusia rela melakukan apa saja, bahkan hal yang diharamkan sekalipun. Wanita yang dinikahi karena hartanya, dapat membuat laki-laki gelap mata karena silau harta dunia. Harta itu nilainya hanya nol. 

Wanita yang dinikahi karena kecantikannya dapat mendatangkan fitnah dunia. Siapa coba yang tidak melirik kepada seorang wanita cantik?. Apakah Anda sudi, jika istri Anda dipelototi oleh banyak laki-laki karena kecantikan dan kemolekan tubuhnya. Ini bisa terjadi karena cuma mendasari memilih wanita sebagai istri hanya pada kecantikan atau penampilan luarnya saja. Cantiknya wajah dan tubuh seorang wanita, tapi berpakain senonoh atau berakhlak buruk hanya akan membawa malapetaka dalam rumah tangga. Melihat kecantikan tanpa agamanya adalah sebuah bencana. 

Manusia tidak pernah bisa memilih akan dilahirkan dari suku dan kelas sosial.  Sejatinya manusia diciptakan dalam bentuk dan keturunan yang sebaik-baiknya. Karena itu, nasab atau garis keturunan semuanya adalah baik. Mungkin ada yang berpendapat bahwa menikah dengan wanita yang berasal dari keluarga terhormat, anak pejabat, dan suku mayoritas akan meningkatkan kebanggan dan derajatnya. Namun semua itu adalah duniawi, sementara, dan tidak hakiki. Mungkin saja terjadi jika seorang wanita yang berasal dari keluarga terhormat dan anak pejabat serta suku mayoritas justru akan bertindak semena-mena dan angkuh terhadap suami dan keluarga suami karena akhlaknya yang buruk. Nasab yang baik saja jangan jadi patokan utama, karena itu bisa menyakitkan suatu ketika. 

Nah, agar tetap beruntung dan tidak rugi, Rasullah SAW mengatakan bahwa nikahilah wanita karena agamanya. Karena agama yang baik akan berimplikasi pada akhlak yang baik, hati yang bersih, dan karakter yang halus. Agama yang baik akan membawa kebaikan, kebersihan, kesejukan, dan kehalusan dalam rumah tangga. Bagaimanapun kondisinya. Istri yang sholehah, apapun dan bagaimanapun kondisinya, akan selalu membawa kebahagiaan dan keceriaan didalam rumah tangga. Ia selalu bersyukur saat suami dan keluarga mendapatkan kenikmatan dan berkah. Ia bisa membuat nikmat dan berkah menjadi sumber kehangatan dalam keluarga. Ia juga bisa bersabar dan ikhlas saat suami dan keluarga mendapatkan cobaan. Ia tidak menyalahkan siapapun karena datangnya cobaan itu. Ia malah dapat menjadikan cobaan sebagai perekat tali hubungan suami-istri. Isti yang sholehah akan berprinsip: senang dan susah dilewati bersama. Istri dengan agama yang baik juga dapat mendidik putra-putrinya dengan nilai-nilai kebaikan dunia akhirat. Istri yang sholehah adalah surga dunia dan investasi masa depan baik dunia dan akhirat ;-D.

Yupz, agama yang baik akan membawa akhlak, hati, dan karakter yang baik. Dan seperti kata seniorku itu, bahwa akhlak, hati, dan karakter yang baik adalah alasan mengapa seorang wanita dapat dipandang selalu cantik setiap hari, setiap saat. 

Akan lebih indah dan ideal, jika dapat menikah dengan wanita yang baik hartanya, baik nasabnya, baik cantiknya, dan baik agamanya. Perfecto :-D. hehehe. 


Jika kamu bertanya padaku, "mengapa kamu anggap aku cantik?". Akan aku jawab "itu tidak lain, tidak bukan karena agamamu. Karena akhlak, hati, dan karaktermu. Bagiku itu adalah kecantikan yang hakiki". Dan jika kamu bertanya lagi padaku, "mengapa kamu memilih aku jadi istrimu?". Aku jawab "karena kamu cantik agamanya, baik hartanya, baik wajahnya, dan baik nasabnya". 

Namun demikian, mungkin sudah kodrat manusia tertarik dengan hal-hal duniawi. Seperti apa yang Allah swt. sampaikan pada surat Al-Imron (3) ayat 14: "Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup didunia dan disisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)." Manusia memang lebih cenderung menyukai apa-apa yang terlihat dan apa-apa yang bersifat materi. Mereka yang tidak memahami ini bisa sangat mudah menggunakan segala cara untuk memiliki dunia (wanita, harta, dan tahta). Karena itu, tetap waspada dan dekatkan diri pada Sang Maha Memiliki agar kita selalu bersyukur atas apa yang telah kita punya. 


Sumber bacaan lain:
-http://mahkotaislam.blogspot.com/2008/06/wanita-itu-dinikahi-karena-4-hal.html

-Catatan Perjalanan Hidup-

1 komentar:

  1. ehm, penjelasan artikel ini lebih kompleks, Ca.. ^^ kalo cantik fisik itu relatif, tapi kalo cantik akhlaknya bisa awet masanya..

    BalasHapus

Read Also

  • Jangan Baper - Jangan baper kalau kerja. Hubungan antar manusia di tempat kerja, entah dengan rekan, bawahan atau atasan, gak selamanya baik-baik saja. Hubungan kerja, sa...
    4 tahun yang lalu