Every journey always begins with one step, Semua perjalanan bermula dari satu langkah kaki ....

Minggu, 26 Februari 2012

Maafkan Aku, Cintaku untukmu Selamanya

Jika hati tidak lagi cukup menyampaikan isi nurani, jika mulut tidak mampu lagi menyampaikan kata hati. Semoga, tulisan ini menjadi saksi ketulusan dan kedalaman rasa didalam hatiku. Rangkain kata yang kucoba susun serapi mungkin sebagai cara untuk mengekspresikan betapa sulitnya aku menggambarkan besar, tinggi, dan luasnya rasa cintaku ini. Meskipun aku tahu, mungkin kau tidak akan pernah tahu, namun aku akan selalu mencoba. Aku ingin perasaanku ini terabadikan untuk selamanya, hanya untukmu.

Ini adalah perasaanku sedalamnya untuk seorang wanita juara satu seluruh dunia: Ibuku. 

Sejak aku kecil, kau memang tidak pernah duduk disebelah kasur tempat tidurku, mengusap kepalaku, dan mengatakan "selamat tidur". Kecupan di kening pun tidak pernah kau berikan untukku. Bahkan, mungkin, itu semua tidak pernah terpikirkan oleh dirimu. Aku juga tidak pernah mendengarkan cerita dongeng beraneka rupa sebagai pengantar tidurku. Kau juga tidak pernah duduk disebelah kursi belajarku dan menjelaskan bagaimana menyelesaikan PR-PR ku.

Tahukah kau Ibu, dulu, saat hari pengambilan raport tiba, aku sangat berharap kau datang ke sekolah dengan pakain terbaik dan mengambilkan raport itu untukku. Namun tak sekalipun engkau datang kesekolah untuk mengambilkan raport itu untukku. Aku cuma ingin seperti teman-temanku yang raportnya diambilkan oleh ibu mereka. Cuma itu. 

Mengenang Perjalanan Hidup dengan Menuliskannya

Beberapa hari yang lalu saya membuka-buka kembali tulisan-tulisan saya semasa dulu, baik yang saya simpan di folder maupun yang saya publish di blog ini. Bersyukur rasanya saya dapat membaca tulisan-tulisan itu kembali. Saya serasa sedang mengingat masa lalu dan hari-hari yang saya lalui saat membaca goresan kata-kata itu. Saya memang tidak menulis tulisan itu dalam buku diary, saya hanya menuliskannya dalam bentuk microsoft word, kemudian menyimpannya di satu folder khusus. Menulis mampu membuat kita bernostalgia dengan kehidupan kita sendiri. 

Menyusun kata-kata menjadi tulisan untuk mengekspresikan apa yang sedang saya rasakan dan pikirkan rasanya dapat membuat perjalanan hidup saya ini menjadi lebih bermakna. Setidaknya bermakna bagi diri saya sendiri. Meskipun tulisan saya tulis kebanyakan cuma berisikan tentang curhatan saya pribadi namun menurut saya justru hal itu yang mampu membuat saya mampu berpikir, merasa, dan memaknai lebih dalam apapun yang saat ini sedang saya alami. Itu ibarat seperti merekam setiap momen hidup menjadi uraian kata yang suatu saat dapat kita baca dan rasai kembali persis sama sewaktu kita menuliskannya. Sama layaknya memotret gambar, mencetaknya, kemudian menyimpannya dalam album foto. Suatu saat nanti kamu bisa membuka album foto itu dan bernostalgia dengan kenangan hidupmu.


Itulah makna keindahan bagi sebuah kenangan. Kenangan memang berharga dan sungguh bermakna. Terlebih lagi jika kenangan itu dapat kita abadikan dalam uraian kata yang dapat kita baca lagi suatu saat. Tentu hal itu akan membuat kenangan hidup kita akan jauh lebih bermakna dan berharga. Karena itu, bagi saya, menulis cerita perjalanan hidup memerankan bagian penting dalam pemaknaan hidup saya sendiri. Mungkin ini adalah salah satu kekuatan dari kata "menulis". 

Minggu, 19 Februari 2012

Keep Swinging the Ball above the Fence, the People Will Notice You

Judul tulisan ini adalah pepatah atau proverb dari negara Amerika Serikat yang jika di-Indonesia-kan lebih kurangnya menjadi “Terus pukulah bola diatas pagar, maka orang-orang pun akan memperhatikanmu”. Pepatah ini di negara aslinya terilhami dari salah satu olahraga favorit di sana yakni base ball. Bagi saya, pepatah ini tidak hanya untuk orang Amerika saja, tapi bagi orang Indonesia-pun filosofinya sangat berguna. Pepatah ini memberikan nasehat kepada kita untuk selalu berusaha dan bekerja diatas rata-rata kebanyakan orang (above the fence), maka orang-orang disekeliling kita pun akan mengenali kita. Karenanya pula, kita dapat memperoleh apapun melebihi orang lain yang hanya berusaha pada batas kewajaran usaha manusia. 

Bagi saya, pepatah ini adalah nasehat penuh makna yang sangat pas dengan kehidupan setiap manusia. Saya sedang belajar berpikir dan memaknai kehidupan saya seperti nasehat yang terkandung dalam pepatah itu, namun belum bisa saya temukan ekspresi yang tepat untuk mengucapkannya sebelum saya membaca artikel didalam koran berbahasa Inggris terbitan Ibu kota yang memuat pepatah Amerika itu. Meskipun sederhana, namun kalimat itu, bagi saya, sarat akan makna hidup. 

Memang, siapapun kamu, jika kamu berusaha, bekerja, dan berkontribusi lebih banyak, lebih keras, dan lebih lama daripada rata-rata kebanyakan orang, maka InsyaALLAH kamu pasti akan mendapatkan lebih dari yang didapat kebanyakan orang.

Kamis, 16 Februari 2012

Budaya: Menulis dan Membaca



Mudah saja untuk menilai sesuatu telah menjadi budaya atau pun belum. Jika sesuatu hal telah menjadi budaya, maka setiap orang yang melakukan, melihat, dan mengalaminya tidak akan heran dan merasa aneh maupun asing. Namun, sebaliknya, jika sesuatu hal belum menjadi budaya, maka setiap orang yang melakukan dan melihat sesuatu tersebut akan merasa aneh dan asing. Budaya, akan membuat orang yang melakukan atau pun melihatnya merasa wajar-wajar saja; normal-normal saja. Tapi, jika bukan budaya, akan membuat orang merasa risih, malu, aneh, dan heran. 

Uniknya lagi, jika sesuatu hal belum dianggap suatu kewajaran atau kenormalan, orang-orang akan membuat sesuatu itu menjadi bahan 'guyonan' atau lelucon dan sepertinya layak menjadi sumber keheran-heranan orang. Terkadang pula menjadi bahan perbincangan orang. Berbeda jika suatu hal telah menjadi budaya, maka hal itu tidak akan mengundang keheran-heranan orang dan orang-orang itu, meskipun belum tentu semuanya, dapat menerima hal tersebut. 

Sepengetahuan saya, suatu hal yang seperti itu berbeda antara masyarakat yang satu dengan yang lainnya. Suatu hal yang dianggap budaya dan baik di suatu masyarakat belum tentu dianggap demikian di masyarakat yang lain.

Banyak permisalannya,

Selasa, 07 Februari 2012

Ekspor Kaum Intelek Indonesia


Saya mendapatkan berita gembira hari ini. Setelah menghabiskan waktu seharian di laboratorium, saya berkirim sms dengan beberapa orang teman. Saya harus tetap menjaga komunikasi saya kepada teman-teman meskipun lembaga riset dimana saya belajar ini menuntut pekerjaan yang lumayan banyak. Salah satu orang yang berkirim sms dengan saya adalah kakak tingkat saya. Meskipun dia dan saya berbeda fakultas, tapi saya lumayan sering berkomunikasi dengannya. Saya menjadikannya salah satu sumber informasi saya mengenai berbagai hal.

Satu yang membuat saya senang hari ini adalah bahwa dia mengatakan akan berangkat ke Korea untuk melanjutkan study masternya. Subhanallah. Saya turu bersuka cita kepadanya. Akhirnya, dia mendapatkan kesempatan untuk kuliah di negara impiannya; Korea Selatan. Selain mungkin ingin bertemu dengan artis korea^^. 

Yang kedua yang membuat saya bahagia hari ini adalah setelah sampai di rumah, salah satu teman sekolah menengah dulu memberitahu bahwa salah satu teman kami sedang melanjutkan pendidikan di Swedia, Eropa. Subhanallah, saya turut senang mendengar informasi itu.

Minggu, 05 Februari 2012

Find Your Passion First, Job Second



Saya mendapatkan judul tulisan ini dari artikel didalam buku yang baru saja saya beli. Menurut penulis, kalimat itu dia baca dari tulisan seorang kolumnis koran terbitan kota New York, US. Setelah saya membaca artikel dalam buku itu yang berbicara tentang passion, saya kemudian teringat sebuah acara penuh inspirasi; Kick Andy Road Show to Campus yang pernah diadakan di kampus saya bulan November 2011 yang lalu. Acara itu mengupas tentang "lentera jiwa". Isi acara itu dan makna serta inspirasi yang saya dapatkan dari sana mempunyai kemiripan dengan isi artikel dari buku baru saya.

Menurut kamus, passion adalah gairah, semangat dan keinginan yang besar, namun saya sepakat dengan apa yang disampaikan oleh nara sumber dalam acara Kick Andy waktu itu, bahwa passion adalah lentera jiwa, bahwa lentera jiwa adalah passion.

Rene Suhardono, penulis buku "Your Job is Not Your Carrier"  dan juga salah satu nara sumber dalam acara Kick Andy waktu itu, mengatakan bahwa passion atau lentera jiwa adalah sesuatu hal yang saat kamu melakukannya kamu merasa happy, enjoy, senang, dan ringan. Passion adalah hal-hal yang memang kamu suka, kuasai, dan jika kamu melakukannya tidak hanya menimbulkan kesenangan dan kedamaian namun juga dapat meliopatgandakan produktivitas kerja kamu.

Sabtu, 04 Februari 2012

When it (love) comes, you'll open to it


Kata-kata didalam tulisan bisa menjadi sarana ampuh untuk mengekspresikan apa yang sedang dipikirkan dan dirasakan. Terkadang, ketidakberanian dalam mengatakan membuat semua itu berlalu begitu saja. Apalagi jika hanya dengan mengandalkan kata hati atau telepati, sulit rasanya. Kamu butuh suatu cara efektif agar isi otak dan hatimu dapat tersampaikan, tanpa mengurangi sedikitpun maksud dan esensinya karena ketidakberanianmu sendiri. 

Seseorang belum bisa meraih cinta bukan karena ia tidak berusaha untuk mencari dan kemudian menggenggamnya, tapi terkadang karena ia tidak atau belum bisa menginjinkan cinta yang datang masuk kedalam hatinya. Ada banyak alasan mengapa seseorang belum merespon hadirnya cinta dalam hidupnya, salah satunya  adalah karena ia belum siap dengan sebuah cinta baru. Ia terkadang menjadi sangat cuek untuk meresponnya karena takut jika pada akhirnya, cinta itu kembali hanya akan berakhir seperti sebelumnya. Atau pun misalnya disebabkan karena keraguannya akan cinta yang tak berbalas. Keduanya, sama sakitnya. 

Read Also

  • Keluarga - Hidup itu akhirnya adalah tentang membuat prioritas dan memilih, Semakin tua usia kamu, semakin kamu makin tau apa yang benar-benar prioritas untukmu, unt...
    7 bulan yang lalu