Ia ada agar manusia paham bahwa rasa itu ada.
Ia dicipta untuk menunjukkan bahwa manusia itu punya hati.
Ia bukan alat untuk menunjukkan kelemahan.
Tapi, sebaliknya, ia bukti kekuatan dan ketegaran.
Ia juga bukan wujud dari ketidakberdayaan.
Ia penunjuk kelembutan hati dan kepekaan jiwa.
Ia tak bisa dipaksa untuk ada.
Yang pasti, ia akan ada setiap kali manusia punya kedalaman rasa.
Ada untuk manusia teristimewa dalam hidupnya.
Ia terhubung dengan pikiran dan hati.
Bukan sekedar butiran-butiran tanpa arti.
Atau sekedar sensasi dari perjalanan.
Ia akan memberimu arti dalam, bahwa hati dan pikirannya terpaut kuat akan dirimu.
Hanya orang istimewa yang akan merasakan keberadaannya
Karena ia menunjukkan, sekali lagi, betapa dalamnya rasa yang ia punya.
Air mata ini, untuk(MU).
-Catatan Perjalanan Hidup-
Jangan Baper
-
Jangan baper kalau kerja.
Hubungan antar manusia di tempat kerja, entah dengan rekan, bawahan atau
atasan, gak selamanya baik-baik saja. Hubungan kerja, sa...
4 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar