Dear Panca,
Bagaimana kabarmu sekarang?. Lama sekali aku tidak mendengar kabar darimu. Katanya, kamu ada kesibukan baru ya sekarang. Kok gak pernah cerita lagi?. Terlalu sibuk ya?. Apapun yang kamu lakukan, aku doakan kamu selalu sehat. Eh, tapi aku dengar dari kawan, katanya kamu sekarang kurusan ya?. Bener?. Wah, kamu harus jaga pola makan dan kesehatan lho. Jangan lupa olahraga juga, biar bugar. Bukannya dari dulu kamu suka olahraga?. Dulu kan kita sering main futsal, renang, jogging, basket dan kamu orang yang paling bersemangat kalau diajak olahraga itu kan?!. Pokoknya pesan aku, jaga kesehatan, apapun yang kamu lakukan, sesibuk apapun, jangan sampai telat makan. Kalau libur kerja, olahraga lah. Kalau ada waktu luang gak usah mikir aneh-aneh yang bikin pusing, lakukan sesuatu yang positif. Ok?.
Tuh kan, belum apa-apa pembukaannya udah banyak banget gitu. Apalagi isinya ini. Haha. Ok Ok aku janji aku nulis gak akan banyak-banyak biar kamu gak pusing bacanya. Tapi serius lho, aku pengen banget kamu cerita kesibukan kamu sekarang. Kenapa si gak mau lagi cerita kayak dulu?. Kalau ada pikiran, bagi-bagi lah ke aku, meskipun gak semua bisa aku tanggapi atau aku bantu, tapi setidaknya dengan bercerita kamu bisa mengurangi sedikit pikiran kamu.
Kayak dulu itu lho, kamu suka banget cerita apapun yang kamu alami. Kamu orang paling optimis yang pernah aku temui dan optimisme kamu itu bisa menular ke aku yang hanya dengerin cerita kamu. Aku harap kamu masih seperti itu, seperti dulu, saat aku masih bisa menjadi teman berbagi ceritamu.
Panca, sejak aku kenal kamu, aku pikir kamu adalah orang paling ceria sedunia. Aku belum pernah melihat sama sekali kamu murung dan sedih. Kalau marah atau sebel si iya, sering malah, hahaha...tapi kalau sedih rasanya jarang sekali aku lihat. Aku sering mendambakan jadi orang kayak kamu, yang keliatannya gak ada beban apapun di dunia ini. Kamu masih bisa tersenyum, dan tegar dihadapan banyak orang meskipun saat itu aku tau, kamu juga punya beban yang gak ringan. Aku ingat dulu pas kamu cerita, kalau teman-teman kamu sudah pada lulus sedangkan kamu masih mau ngerjain PKL dan skripsi. Belum lagi tugas organisasi kamu yang seabrek itu. Kamu pun masih bisa tersenyum dan ramai seperti biasa tiap kali ketemu teman atau adek-adek kelasmu yang justru sering tanya 'kapan lulus'.
Kamu juga masih bisa berbagi cerita dengan banyak orang. Kamu cerita ini itu, dan yang paling aku suka, kamu memberi semangat pada banyak orang. Padahal aku tau juga, kamu lagi butuh semangat dari orang lain. Tapi yaa, sorry to say, haha, namanya jomblo, gak ada yang bisa diharepin bisa ngasih semangat. Akhirnya kita jadi teman cerita paling cocok. Meski aku gak ngomong ke kamu, cerita kamu selalu sukses membuat aku semangat kembali. Makanya, aku bahagia dan bersyukur punya teman kayak kamu.
Ohya, sudah ya tentang kamu, kini giliran aku cerita tentang aku sendiri. Aku sekarang bekerja di sebuah perusahaan asing. Perusahaan aku ini masih baru mengembangkan pasar di Indonesia. Aku bilang si, perusahaan ini prospek kedepannya bagus dan ada harapan aku bisa berkembang disini. Dengan alasan itulah, salah satunya, mengapa aku mau menerima tawaran bekerja di perusahaan ini. Aku bekerja dari pagi sampai sore, terkadang malam aku baru pulang. Perjalanan sampai rumah sementara aku tinggal sekitar 2 jam. Itu perjalanan wajar yang ditempuh para pekerja di kota besar, layaknya Jakarta.
Panca, satu hal yang sering kita bicarakan dulu dan masih aku rawat sampai sekarang adalah sekolah ke luar negeri. Ya, kita dulu sering sekali membicarakan tentang mimpi kita untuk bisa meraih beasiswa sekolah ke luar negeri. Kamu mau kemana? Eropa ya?. Aku masih sama, aku ingin ke Amerika. Aku ingin mengambil sekolah bisnis di sana. Cocok dengan bidang kerjaku sekarang. Aku sudah mempersiapkan diri untuk ujian IELTS bulan depan, dan insyaALLAh akhir tahun ini aku akan mendaftar di jurusan MBA, University of Washington. Doakan aku ya?.
Perkembangan rencana kuliahmu lagi bagaimana?. Ahh kamu sudah lama gak mau cerita gimana kemajuan rencana kuliahmu. Aku yakin kamu masih memegang mimpi dan asa untuk sekolah ke luar negeri. Sejak dulu, Panca yang aku kenal selalu memperjuangakan mimpi yang ia sudah buat, iya kan?. Aku ingat kamu orang yang pertama kali mengajarkan aku untuk menulis mimpi-mimpi di selembar kertas lalu menempelkannya di dinding kamar. Sepulang dari kosmu waktu itu, aku langsung menuliskan semua mimpiku.
Ok deh, sampai disini dulu ya. Aku janji akan mengirimi kamu surat rutin. Asalkan kamu juga balas surat aku. Saling mendoakan untuk kebaikan masing-masing, ya?. Semoga kita dapat bertemu lagi di Eropa atau Amerika :-D
Aku tunggu cerita darimu.
Salam hangat,
Temanmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar