Every journey always begins with one step, Semua perjalanan bermula dari satu langkah kaki ....

Senin, 31 Desember 2018

Will ebooks replace conventional books?

Perkembangan internet dan teknologi begitu pesat, membuat banyak perubahan dramatis dalam peradaban umat manusia. Semua serba online, belanja online, pembayaran online, kuliah online, berangsur-angsur aktifitas hidup manusia beralih ke sistem online yang memanfaatkan jaringan internet. Internet of things menjadi wajah baru perubahan menuju kemajuan jaman. Semua hal yang bentuknya fisik diubah menjadi barang tak kasat mata, yang tersimpan di memori komputer maupun cloud. Tak terkecuali Buku.

Mulai banyak sekali buku terbit dalam 2 versi, versi fisik/buku konvensional dan versi soft/e-book baik itu yang sekedar dalam format .pdf maupun format lain yang hanya dapat dibaca oleh aplikasi e-book seperti .pub, dll. Dua jenis buku ini memiliki kelebihan dan kekurangannya. Banyak perdebatan apakah buku konvensional akan benar-benar tergantikan oleh buku online. Diluar kelebihan dan kekurangannya, setiap pembaca buku memiliki preferensi masing-masing. Preferensi ini berdasarkan kenyamanan setiap orang, akan ada banyak orang yang masih nyaman dan suka baca buku biasa, maupun ada juga yang lebih suka baca buku versi elektronik, ataupun Ok dengan dua-duanya.

Bagi saya sendiri, sensasi membaca buku konvensional tidak akan pernah bisa tergantikan dibandingkan saat membaca buku versi elektronik/online. Di kantor misalnya, saya cukup rajin mencari bahan bacaan elektronik dari banyak sumber, dan makin hari saya temukan makin banyak buku konvensional yang baru terbit di toko buku langsung ada versi elektroniknya. Dan itu tersebar bebas di internet, free. Saya cukup kaget awalnya, secepat itu versi elektroniknya keluar dan langsung dapat dinikmati tanpa harus misalnya ke toko buku atau menunggu waktu kirim ke alamat kita untuk membaca buku terbaru.




Membaca buku elektronik atau yang versi online di laptop, smartphone baik itu saat dirumah maupun dikantor tidak memberi efek atau sensasi yang sama saat membaca buku versi fisiknya. Misalnya sensasi saat kita membeli buku baru, membuka bungkusannya, dan aroma buku baru itu menyeruak ke hidung kita. Aroma khas buku baru menusuk dan membangkitkan sensasi yang unik. Aroma itu juga yang membuat berkunjung ke toko buku konvensional selalu menyenangkan buat saya. Saya sangat suka membaui aroma lembar demi lembar kertas baru. Perpaduan bau tinta, kertas, dan lem memberi kesenangan tersendiri bagi saya. Sungguh, nuansa yang diciptakan saat menyibak lembaran kertas itu tak akan pernah tertandingi. Semakin lama buku disimpan, dan saat kita membukanya kembali, bau-bau dan aroma itu justru makin pekat dan memberi nuansa unik tertentu yang semakin besar. Tak ada banyak kata yang saya tau untuk mendiskripsikan nuansa itu secara tepat.

Memang, buku elektronik meski sangat mudah dibaca dimana saja, kapan saja, sangat ringan, tapi bagi saya tak memberi apa yang buku konvensional bisa berikan: aroma dan sensasi itu. Karenanya, meski dunia berkembang semakin modern, makin banyak buku elektronik bertebaran, kehadiran buku konvensional tak akan pernah bisa tergantikan untuk saya. Apalagi, ketika saya membeli buku, membacanya, dan mengoleksinya ditengah tumpukan-tumpukan rak buku saya, jauh didalam pikiran saya, saya merasa lebih pintar bak sorang filsuf dan cendekiawan. Itulah sensasi lain yang saya dapat dari mengoleksi buku-buku dirumah saya. Suatu ketika mungkin ingin saya bikin rak buku besar untuk koleksi buku-buku saya.

Perubahan pola jual-beli yang beralih ke dunia online juga membawa kesukaan dan kebiasaan baru bagi saya. Awalnya saya hanya mengandalkan toko buku offline untuk membeli buku baru dan menambah koleksi rak buku, namun kini ternyata saya menemukan memilih buku di toko online pun tak kalah menariknya. Bau buku-buku baru tak tercium memang, tapi waktu untuk mencari buku yang diinginkan menjadi semakin cepat. Selain itu, belanja buku di toko online memungkinkan kita untuk menyimpannya dulu, dan membelinya kemudian saat kita pikir sudah saatnya kita beli buku itu. Banyak buku bagus yang saya tandai terlebih dulu (wishlist), lalu saat misalnya saya punya uang cukup, baru saya beli.

 Aktifitas itu tidak bisa dilakukan di toko buku biasa. Nah, mungkin keberadaan toko buku biasa bisa terancam dengan toko buku online, tapi bagi saya keberadaan buku tak akan pernah tergantikan dengan buku elektronik jenis apapun. Selain itu, harga buku di toko buku online jauh lebih murah dibanding di toko buku biasa. Saya melakukan riset kecil-kecilan, dan menemukan hampir semua buku konvensional yang dijual di toko online bisa 10%-15% lebih murah dibanding toko buku mainstreem semacam "G**media". Kebiasaan baru ini akhirnya membuat saya semakin yakin, bahwa buku-buku yang dijual di toko buku mainstreem tersebut sangat-sangatlah mahal. Mungkin karena ada added cost lain yang harus dimasukan dalam harga jual, seperti pajak toko, gaji karyawan, utility, dll.

Menutup tulisan ini, saya berkesimpulan "Apakah buku konvensional akan tergantikan dengan buku elektronik?", jawaban saya tidak. Percetakan koran dan majalah mungkin boleh saja tutup bisnisnya, tergantikan dengan e-news, tapi percetakan buku akan tetap ada. Kemungkinan besar yang menghilang/ berkurang justru bukan keberadaan buku konvensionalnya, melainkan toko buku offline mainstreem, tergantikan oleh toko-toko buku online yang makin kesini makin banyak yang kredibel dengan harga sangat kompetitif.

Tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada para penulis buku yang mendapatkan royalti dari hasil keringatnya menulis, penikmat buku tetaplah manusia, pelaku ekonomi yang akan mencari harga semurah-murahnya untuk kualitas barang yang sama. Atau justru mungkin margin perbedaan harga jual buku antara satu penjual dengan yang lain tidak masuk ke kantong penulisnya, melainkan ke kantong para penjual itu sendiri?. Bisa jadi.


-Catatan Perjalanan Hidup-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Read Also

  • Keluarga - Hidup itu akhirnya adalah tentang membuat prioritas dan memilih, Semakin tua usia kamu, semakin kamu makin tau apa yang benar-benar prioritas untukmu, unt...
    7 bulan yang lalu